XII. LOOK UP

98 22 3
                                    

hello guys, sorry yaa hari² ini aku agak slow update, krn aku sendiri kehabisan ide dan gaada semangat nulis. kemungkinan kena writer block kali ya?

oh ya, kalian penasaran ga kenapa tulisannya miring? kayak gini, iya gitu! jadi ini kayak flashback yaa, aku mau nulis bbrp flashback dulu baru nanti kembali ke ambang masalah <3 i hope you guys understand, so bye-bye
(❁'◡'❁)

•••

"Araceli, bisakah kau ambilkan dasiku?"

Haish, Ayah selalu saja begitu, menunjukkan rasa cintanya ke Ibu. Tetapi tidak bisakah mereka untuk tidak bermesraan didepanku?!

Ibu kemudian mengambilkan dasi Ayah yang ada di lantai atas. Setelah Ibu memberikannya, Ayah langsung mengecup pipi Ibu. Membuat wanita itu bersemu kemerahan.

"Come on, guys!" seru ku. Aku memasang wajah masam saat Ibu malah membalas ciuman Ayah.

Pria itu tertawa terbahak-bahak. "HAHAHA! Ella, saat kau dewasa nanti, kau juga begini dengan suamimu."

Memangnya siapa suamiku?

"Siapa?"

"Siapa yang apa?"

"Suamiku lah! Siapa?"

Pria itu tertawa lagi. Jemarinya lalu mengusap rambutku, "Kau maunya siapa, hm? Remus?"

ASTAGA! Kenapa dia bilang begitu?! Kenapa Ayah bisa tahu?!

Aku menekukkan bibirku. "Ish, Ayah ini!"

Tapi sepertinya Ayah menyadari bahwa wajahku sekarang semerah wajah Ibuku. Ibu ikut terkekeh, tawanya lembut sekali.

Yah, beginilah keseharianku dirumah saat liburan. Menyenangkan, tidak pernah membosankan. Ernest menemaniku, dia peri rumah baik hati yang pernah Ayahku miliki!

•••

Peter melangkahkan kedua kakinya di setiap lantai Aula yang berderit. Ia menghabiskan makan malamnya dengan cepat, rela meninggalkan kelas untuk mencari keberadaan gadisnya.

Elizabeth June.

"Kemana kau, Lizzie?" batin Peter menyela. Keringat merembes dari pori-porinya, Sirius memanggil-manggil.

"PETE! MAU KEMANA?" tanya Sirius seraya melambaikan tangan. Peter menyahut, "Aku mau pergi sebentar, tolong urus absen ku nanti!"

Peter pergi ke lantai dua dan tiba di suatu ruangan.

Ruangan itu adalah kamar mandi perempuan yang terletak di lantai dua Sekolah Sihir Hogwarts.

Di dalam, terdapat perpaduan suara antara meraung-raung dan menangis. Peter membuka pintu.

Elizabeth menangis, namun menyembunyikan wajahnya di dengkulnya. Sementara disampingnya terdapat Myrtle Merana yang sedang bertolak pinggang.

"Here comes the handsome boy. What are you doing?" tanya Myrtle tidak senang.

"Oh God, I need Sirius and Addison's help."

𝑯𝒆𝒂𝒗𝒆𝒏 𝒂𝒏𝒅 𝑩𝒂𝒄𝒌 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang