Chapter 14 : BF 2024

605 43 1
                                        

'gue kaya gini cuma sama lo doang'

'cuma sama lo doang'

'cuma sama lo doang'

'lo doang'

'lo doang'

Aaaahhhg!!!! sial kenapa suara dan kalimat itu terus menerus berkeliaran di kepalaku sih?! lagi pun apa maksut ge berkata seperti itu? buat orang jadi lebih mikir saja!! padahal aku ingin hari ini  damai dan cerah.

Setelah tidur yang cukup dan berkat opor pemberian ge kemarin, kini badan ku sudah lebih baik. Demam ku pun juga sudah turun, jadi aku memutuskan untuk masuk sekolah. Ya.. daripada goleran di kasur dan terus diganggu mijon lebih baik aku masuk sekolah kan?

ah, ngomong soal mijon kenapa aku sama sekali belum melihat nya pagi ini? biasanya selalu datang saat aku akan berangkat sekolah.. sekarang ketika aku sudah didalam bus selamat 10 menit dia tak juga muncul.

Kemana kucing itu? em, entah kenapa firasat ku tidak enak jika mijon belum muncul gini.

Ting!

Suara notif masuk dari ponsel ku berbunyi, lantas segera ku membukanya.

Ge si keren
kenapa ga telpon gue? lu udah sembuh?

Hahhh......

Apakah ini perasaan buruk yang kurasakan tadi?

Aku membalas pesan itu singkat lalu memasukkan kembali ponsel ku ke dalam saku. Tapi, sejak kapan aku menamai kontak nya seperti itu?

AH!

SAAT AKU SAKIT! KEMARIN! DIA MEMASUKKAN SENDIRI NOMERNYA!!

Dasar!!! manusia eksentrik! liat saja akan ku ganti namanya.

Bus kota yang ku naiki berhenti, aku segera turun setelah membayar kepada pak supir. Dikarenakan jarak halte dan sekolah tak begitu dekat aku harus berjalan. Sambil menikmati udara pagi yang sejuk dan kebisingan kendaraan yang berlalu-lalang, wah.. ku harap setiap hari akan damai seperti ini.

Baru saja aku berucap seperti itu, tiba-tiba sebuah motor hitam membunyikan klakson nya kencang membuatku terkejut. Untung aku tak sampai terjatuh! Siapa sih! mengusik pagi ku saja!

"APA SIH!" teriak ku pada pengendara itu. Yang memberhentikan motornya dan menatapku tanpa turun dari motornya.

Dia tak menjawab. Malah justru membunyikan klakson nya berkali-kali membuat pejalan kaki disana melirik kearah tempat ku berada. Bajingan ini! membuat ku malu saja!

"Siapapun lo, pergi sana! ga liat apa orang-orang yang lewat keganggu?! cih!" Aku kembali berjalan meninggalkan pengendara menjengkelkan itu. Ku harap dia benar pergi.

Tin tin!

OH ASTAGAA!!!! KENAPA DIA JUGA MENGIKUTIKU SIH!

Dia melajukan motornya dengan pelan sesuai tempo berjalan ku, sambil terkadang membunyikan klakson nya. Aku benar-benar kesal. Ku berhentikan langkah ku, menghampirinya dan mencabut kunci motor sialan nya itu.

Tanpa berkata apapun aku melempar kunci itu keatas pohon yang ada di sebelahku. Beruntung nya pohon itu sedikit rimbun, haha ide mu sangat bagus sekali austin!

Aku melirik kunci yang berada paling atas di pohon itu, lalu melihat kearah pengendara dan tersenyum kecil padanya. "good luck boy"

Aku berbalik badan hendak pergi sebelum seseorang menarik kencang tas ku dan mengangkat nya. Membuat badan ku seperti seekor anak kucing yang diangkat (well, kalian paham kan?)

QausarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang