Chapter 11 : in class

804 91 4
                                    

Deru suara kendaraan menyambut pagiku yang cerah. Asap tebal nampak berhembus-hembus ke udara. Pagi ini, aku memutuskan untuk membawa motor sendiri. Bukan karena jika naik bis kota akan bertemu candra, tapi ya gapapa pengen aja bawa motor. Walau sebenarnya alasan utama ku ya itu, takut bertemu candra hehe. 

Yaa.. aku mau sih mencoba dekat dengannya, tapi.. MUKA NYA ITU SEREM TAPI LUCU. dgskugfsh aku gakuat.

Hari ini pun aku berencana memberikan bekal untuknya. Eiittss.. jangan salah, aku memasak sendiri tau! keren bukan? jarang-jarang aku memasak untuk seseorang. 

Ku tatap lampu diatas ku mereka sudah berganti warna menjadi hijau. Segera ku lajukan motor ku menuju sekolah.

Butuh sekitar 15 menit sampai akhirnya aku memarkirkan motor di parkiran sekolah. Ku lepas helm ku, kemudian menatap kaca spion untuk merapikan rambut ku. Biar keliatan ganteng! aduh, lihat lah ciptaan tuhan di kaca itu.. ah! aku sangat tampan!

"woi! ngaca mulu"

Aku tersentak. Ni orang ganggu aja, lagi self love jugak!

Ku menoleh ke belakang, tampak laksana dengan hoodie putih berdiri sambil memegang sekotak jus apel. Heran, pagi-pagi gini ada aja orang ngeselin kaya laksana.

"gue kaget anying!"

"makannya, sekolah tuh fokus! bukannya ngaca mulu ayo masuk" Tangannya merangkul pundak ku dan ditarik untuk mengikutinya. 

Saat sudah sampai didalam koridor sekolah, aku baru sadar jika kurang satu personil diantara kami. Kepala ku menoleh ke belakang, kanan, kiri, atas, bawah guna mencari sosok yang hilang itu. Sampai-sampai laksana menatap heran padaku.

"nyari sapa sih njir? nengak-nengok udah kaya kipas angin aje"

"ck kurang satu kita, si guntur mana? biasanya kalian kan tak mungkin berpisah, jangan-jangan.."

"jangan-jangan apa dodol"

"KALIAN CERAI??" Teriak ku, yang langsung menjadi sorotan seluruh murid yang lewat di koridor. Karena memang koridor saat ini tengah ramai murid berdatangan.

Sontak mulut ku ditutup paksa oleh telapak tangan laksana. Otomatis aku meronta minta dilepaskan, mana telapak tangan dia bau asin lagi. abis makan lele kah?

"matamu cerai, nikah aja belum c*k" ucap laksana yang perlahan melepas telapak tangannya.

Tungggggguuuuuu dulu...

Nikah??????

Nikah katanya?????

????

"lah, berarti lo mau nikah sama guntur?" 

Saat tangan laksana hendak memukul kepala ku, seseorang muncul dari belakang kami.

"siapa yang mau nikah sama gue?"

Kami berdua kompak menoleh ke belakang, Tentu saja aku berucap "laksana mau nikah sama lo katanya. gamau cerai" disaat yang sama, laksana memelototiku. WHAHA bodo amat wle.

"OHHHH MY LOVELY LOVELY DOVEY KUUU KISS DULU DOOONG" ucap guntur. 

Raut bahagia terpancar jelas diwajah guntur, dia kemudian merentangkan tangannya dan berhambur memeluk laksana. Namun, laksana keburu kabur.

"TUNGGU AKU BIDADARI KU" ucap guntur lalu mengejar laksana.

Hayoyo kisah cinta cinderelo gini amat yak.. 

Aku tersenyum tipis kemudian ikut menyusul mereka

-----

"sayangkuu~"

QausarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang