Chapter 01 : Dunia baru

3.5K 206 5
                                    

Dipagi yang sangat cerah ini seharusnya dilalui dengan hal-hal yang baik bukan?

"KENAPA LAPORAN NYA ACAK-ACAK AN BEGINI AUSTIN? BUKANKAH SAYA SUDAH BILANG UNTUK JANGAN SAMPAI ADA KESALAHAN DALAM MENGETIK?? DAN JUGA, APA-APAAN BAHASA MU INI?!"

Srakk

Dimarahi oleh atasan contohnya.

Hah... semua laporan yang kususun tengah malam sambil ngantuk-ngantuk, dibuang sia-sia seperti ini? sabar. . daripada dipecat.

"maaf, saya akan membuat ulang lagi"

"huh! Memang harus begitu. Keluar kau"

Aku membungkuk hormat sebelum keluar dari ruangan bak neraka itu. Seperti kataku tadi, pagi ini sangat cerah. Secerah omelan bos perkara typo satu huruf saja! Literally Cuma satu kata aku disuruh mengulang semua laporan.

Kalo satu dua lembar masih bisa lah ditoleransi. LAH ENIH BERLEMBAR-LEMBAR. Benar-benar titisan syaiton nirojim itu orang.

"selamat pagi pak austin, bahagia banget kayanya. Abis dapet bonus dari bos ya?"

Kenapa pula satu orang ini? bonus bonus, bonus omelan yang ada! Aih.

"haha bukan. saya senyum karena hari ini terlihat cerah" kedua mataku melengkung membentuk bulan sabit. Well.. inilah rupa topengku.

"ahh.. iya ya, hari ini cerah."

"iya. kalau begitu saya permisi dulu"

"eh? Iya pak austin."

Benar. Namaku Austin Raymond, seorang masyarakat biasa yang bertempat tinggal di provinsi jawa. Ya.. walaupun namaku enggak ada jawa-jawanya tapi aku asli tanah jawa, entahlah maksud kedua orang tua ku menamai namaku seperti itu.

Tahun ini umurku sudah menginjak angka 23. Dan syukurlah aku sudah mempunyai hunian ku sendiri, tidak besar tapi cukup untuk diriku seorang. Hanya satu hal yang tidak aku sukai sewaktu menginjak umur kepala dua ini. Aku harus tetap memakai topeng baik didepan semua teman kantorku. Alasan? AGAR TIDAK DIPECAT LAH! Tapi barusan.. aku sudah membuat kesalahan.. haahh austin bodoh.

Aku duduk dikursi kerjaku setelah melempar semua laporan yang dibuang oleh si bos kejam tadi diatas meja. "hahh..." helaan nafas kembali keluar. Serius, aku sudah sangat lelah bekerja disini.

Tapi, susah untuk menolak gaji yang sangat besar disini

Aku menatap malas kertas-kertas berserakan itu. Ingin sekali saja aku lepas dari dunia orang dewasa ini. Bisa tidak aku jadi anak kecil saja? Ku lihat mereka seperti tak memiliki stress sama sekali. Mataku beralih ke langit-langit kantor, pikiranku entah kenapa berkelana ke masa jaman SMA ku.

"hahaha, waktu itu gue masih bahagianya ya. Traveling ke berbagai waktu dan jaman"

Yap. Dulu aku sering transmigrasi. Bisa dibilang aku adalah mantan time traveler haha! Dan pasti disemuanya aku berperan menjadi tokoh utama. Bukannya sombong, tapi memang wajahku ini sangat memadai tau! Hehe.

"jadi kangen mizon si cerewet. Kalo gue diumur segini masih bisa transmigrasi ga ya? minimal masuk ke cerita abg gitu"

"AISH! Banyak minta banget dasar austin! Mending lo kelarin ini laporan biar bisa tenang dirumah!"

Kemudian aku duduk tegak menghadap komputer, bersiap untuk berperang.

"Semangat austin!"

'-----'

Bulan purnama sudah memunculkan wujudnya. Dan seorang pria dewasa baru saja merenggangkan otot setelah menyelesaikan laporan. Dia Austin Raymond, pria yang tadi siang laporannya dibuang oleh si bos.

QausarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang