Chapter 9

1K 89 49
                                    

*********************************
Hai semua selamat membaca semoga terhibur, jangan lupa Vote and Command.

***********************************

《》
《》
《》

******
Skip satu minggu kemudian.....

Satu minggu berlalu akhirnya hari yang di tunggu² mereka pun telah datang, setelah kemarin Zee dan Gracella memilih pakaian pernikahan mereka hari ini mereka akan resmi menjadi pasangan.

Kini terlihat Nabil yang menuju ke kamar anak semata wayangnya itu, setelah berada di kamar sang anak, Nabil melihat Zee yang sedang mondar mandir sambil mengigit jarinya.

"Zee". Panggil Nabil.

Zee pun melihat ke arah papahnya itu yang memanggil dirinya.

"Kenapa Pah?". Tanya Zee mencoba biasa aja.

"Kamu kenapa hemm?". Tanya Nabil.

Zee menghela nafas lalu menatap papahnya itu, dia menuju papahnya lalu memeluknya, Zee menumpahkan rasa khawatirnya pada pelukan itu, sedangkan Nabil tersenyum karna itu, jarang² anak semata wayangnya mau memeluknya sebab gengsi keduanya yang membuat mereka tidak pernah akur, akan tetapi percaya lah mereka saling menyayangi satu sama lain.

"Zizi takut Pah, entah kenapa keberanian Zee kemarin kini menghilang bagai angin lalu". Ucap Zee.

"Hey, kok kamu ngomong gitu, anak papah kan kuat ya, papah yakin kamu pasti bisa lalui ini semua Zee, hanya perlu waktu saja buat kamu bisa menjalani ini semua". Ucap Nabil.

"Huhhh, tapi Zee masih takut pah, Zee belum siap, tapi Zee ngak bisa melepas dia, Zee tau ini semua tidak mudah tapi Zee mau dia pah cuma belum sekarang, Zee masih mau nyelesaikan misi Zee dulu, Zee takut kalo nanti dia udah tau dia akan ninggalin Zee". Ucap Zee mengeluarkan semua unek²nya.

"Kenapa Zee bisa berpikir gitu?......., apakah Zee tau fisik bisa di rubah, muka bisa di rubah, dan kenapa pikiran tidak bisa di rubah, hal yang belum terjadi jangan kau pikirin dulu Zee, apa yang kamu khawatirkan itu belum tentu terjadi, semua yang terjadi akan tergantung dengan apa yang kamu lakukan jadi sebelum kamu jalanin kenapa ngak kamu lakuin". Ucap Nabil.

Zee hanya diam ia meresapi setiap kata yang keluar dari mulut papahnya itu, sedetik kemudian pikirannya kembali tenang, dia tersenyum dan bernafas lega, dalam hati dia bersyukur karna Nabil adalah motivator terbaik dalam hidupnya setelah Bundanya pasti.

"Makasih Pah sekarang Zee udah tau apa yang harus Zee lakukan". Ucap Zee.

"Tidak masalah Zee, ingat kami ini orang tua kamu sudah tugas kami membimbing kamu sampai kamu bisa sendiri". Ucap Nabil.

Zee pun mengganguk lalu melepaskan pelukannya dan menuju ke bawah, baru saja melangkah suara Nabil menghentikan langkahnya.

"Apakah kau masih akan meneruskan misi kamu itu Zee?". Tanya Nabil.

"Iya Pah, aku akan balas dendam, dan karna itu aku ngak akan pernah diam". Ucap Zee.

"Hahh semoga berhasil, papah hanya bisa mendoakan semoga rencana kamu berjalan lancar". Ucap Nabil..

Zee tersenyum lalu kembali melangkah meninggalkan Nabil yang masih berdiri di depan kamar miliknya.

"Semoga kamu bahagia terus Zee, papah ngak mau kejadian yang dulu terulang kembali". Ucap Nabil menatap punggung tegap anaknya itu.

*******
Meninggalkan kediaman Danendra, kini kita beralih ke kediaman Askara, berbeda dengan kediaman Danendra kini di kediaman keluarga Gracella itu sangat ramai dengan orang² yang mempersiapkan tempat yang akan menjadi saksi dari janji dua orang yang akan menjadi pasangan sehidup semati itu.

between you and us Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang