My Little Secret : Chapter 10

410 56 19
                                    

Air mata Minho menangis deras saat mereka berusaha menjamah tubuhnya. Milik Minho kini dipegang erat oleh mereka. Ada yang menghisap putingnya dan ada juga melumat bibir hingga lehernya.

Di saat dirinya putus asa, bayangan seseorang muncul di depan sana. Wajah pria itu nampak terkejut dan penuh emosi.

"Apa yang kalian lakukan?" Suara itu membuat mereka melepaskan Minho. Minho kini sudah sesenggukan saking takutnya.

"Aisss sial!!" Teriak orang yang memegang milik Minho. Mereka kini bangun dan berdiri.

"Sampah yang menggerayangi sampah, apa kalian memang sehina itu?" Tanya pria itu dengan senyuman miringnya. Mendengarnya ketiga orang itu maju dan berusaha menyerangnya.

Melihat perkelahian itu, Minho langsung bangun berusaha menyelamatkan dirinya. Tak ingin mendapatkan perlakukan tak senonoh lagi. Air matanya kasih menetes sekarang, tak peduli orang-orang melihat dirinya kini telanjang.

"Berhenti"

Seketika tubuhnya berhenti, seseorang kini muncul dari belakang dan berdiri di hadapannya.

"Pakai ini, jangan telanjang seperti itu" kata pria itu. Minho membuang muka, dia tak menerima bahkan menatap pria ini.

"Kenapa keras kepala" kata pria itu memakaikan Minho jaket panjang itu. Minho tak bisa menolak, mana bisa karena pria ini selalu bisa membuat dirinya tunduk.

"Kenapa kau di sini? Pergi sana" kata Minho mengeratkan jaket itu pada dirinya. Pria itu tiba-tiba terkekeh pelan.

"Kenapa? Jangan kira aku di sini karena kau" kata Chan. Minho kini menghela napas, dia pun berjalan melalui Chan. Setelah itu, Minho kira pria itu akan pergi. Tapi dia kini mengekor padanya.

"Sudah ku katakan kan" kata Minho kesal ketika sampai di depan pintu kamarnya. Pria itu kini mendekat dan menahan tubuh Minho ke pintu.

"Katakan pada ku, apa yang kau berikan pada ku hmmm? Kenapa ingatan ku seperti tak bisa lepas dari mu?" Tanya Chan. Minho berusaha mendorongnya tapi tiba-tiba wajah Chan mendekat ke wajahnya ingin mencium Minho.

Plakkk!!!



Minho menampar wajah itu dengan keras. Rasa sakit itu masih ada di hatinya. Tak mengerti dengan jalan pikiran pria ini.

"Cukup! Aku sudah di sini. Jangan menganggu ku lagi, kau juga sudah mencapai keinginan mu kan untuk membunuh anak ku" kata Minho.

"Sebaiknya kau pergi, jangan buang waktu mu untuk menemui sampah seperti aku" katanya. Minho lalu membuka pintu, namun tiba-tiba tubuhnya di dorong ke dalam sampai jatuh.

"Ya kau memang sampah" kata Chan kini menutup pintu dan menjongkok di depan Minho.

Minho mundur seberapa saat sebelum pria itu menggndong dirinya ala bridal. Jantung Minho sudah bergetar hebat, apa Chan akan memakai dirinya lagi?

"Aku hanya ingin memberikan mu ini" kata Chan mengeluarkan dua benda dari sakunya. Minho melihat itu dengan bingung.

"Taruh dan pergi" kata si manis. Chan kini duduk di ranjang sembari memegang alat aneh itu.

"Ayo coba buka baju mu, aku akan ajarkan cara memakainya" kata Chan. Minho masih diam memeluk dirinya, tapi jaket itu kini sudah basah karena susunya yang terus keluar.

"Ayo jangan membuang waktu" kata Chan. Minho kini membuka pakaian bagian atasnya. Pria manis itu menatap ke arah lain saat Chan memasang benda itu di payudaranya.

"Kita pompa seperti ini" kata Chan. Minho agak meringis saat benda itu seperti mengompres dan memerah susunya. Walaupun begitu, tapi semakin lama Minho agak terbiasa dan merasa lebih baik. Padahal tadi keduanya sudah bengkak.

MY LITTLE SECRET [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang