My Little Secret : Chapter 14

436 45 14
                                    

Minho tak masuk, dia hanya mengintip dari gerbang tempat itu. Karena mencurigakan membuat seorang penjaga mendekat ke arahnya.

"Kau siapa? Jangan bilang penyusup" kata orang itu. Minho menggeleng dan keluar dari persembunyiannya.

"Aku ingin mencari Tuan Bang Chan" katanya. Pria itu agak bingung dan mendekat ke arah Minho.

"Sebenarnya dia belum ke kantor dua hari ini, tak ada kabar apapun" katanya. Minho langsung meneguk salivanya, dia pun menunduk memberikan hormat lalu berlari pergi dari sana.

Minho berlari kencang menerobos jalanan setapak itu, hati kecilnya mengatakan Chan kini ada di rumah entah kenapa. Saat sampai, ternyata benar. Alas kaki yang sering dipakai oleh pria itu masih di sana.

"Kak! Kak Chan!" Panggil Minho sembari mengetuk pintu rumah itu. Tak ada jawaban.

"Kak Chan! Ini aku Minho" kata Minho lagi yang kini berusaha membuka pintu dari luar. Karena tak ada respon, Minho pun mengelilingi rumah itu. Dulu dia ingat suatu tempat, di mana ada celah untuk masuk. Saat dulu dia disekap oleh Chan di sana.

Lubang itu ternyata masih ada sampai sekarang, tanpa berpikir panjang Minho masuk ke sana. Karena tubuhnya yang kurus membuat Minho berhasil masuk ke dalam rumah.

"Kak Chan" panggilnya berjalan, rumah nampak sepi. Namun, suara batuk terdengar dari sebuah kamar. Minho berlari ke sana ke arah sumber suara. Akhirnya dia menemukannya, Chan kini tengah berbaring di ranjang dengan mata tertutup.

"Kak Chan kau kenapa?" Tanya Minho masuk, wajah Chan sangat pucat sekarang.

"Kenapa kau di sini?" Tanya Chan lemah. Minho memegang tangan Chan yang begitu dingin.

"Ternyata kau demam ya" kata si manis saat memegang dahi Chan. Tanpa berpikir panjang Minho berlari ke dapur dan menyiapkan alat untuk kompres.

Sejam penuh Minho melakukannya, dia juga membuat makanan untuk Chan. Hingga Chan kini mulai agak membaik.

"Kenapa kau tahu aku di sini?" Tanya pria itu sembari menatap wajah Minho. Si manis agak malu tapi dia tiba-tiba tersenyum.

"Kau mencemaskan aku?" Tanya Chan. Minho mengangguk pelan, Chan merasa sangat senang melihat respon hal itu.

"Boleh aku memeluk mu?" Tanya Chan lagi. Tanpa menjawab, Minho mendekat dan memeluk Chan dengan sangat erat.

"Aku mohon jangan sakit lagi" kata Minho dengan lembut, jantung keduanya kini berdebar begitu cepat. Keduanya kini menyadari hal tersebut.

"Sepertinya kita tak bisa berteman lagi Minho" kata pria itu melepaskan pelukannya. Minho menatap wajah Chan dengan sedih. Tangan Chan kini mengusap wajah mungil itu dengan lembut.

"Karena aku benar-benar jatuh cinta pada mu" kata Chan. Minho tidak terkejut, dia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Chan. Tak disangka, dia pun juga merasakan hal yang sama. Hanya dengan bersama dengan Chan sebulan saja membuat Minho yakin ketulusan pria itu.

Ciuman mereka semakin lama semakin intens, kini Minho ada di pangkuan Chan mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami.

Lumatan demi lumatan mereka lakukan, Minho agak melengguh saat Chan meraba tubuhnya.

🔞

"Nghhhhh nghhhhh nghhhh nghhhh " Minho melenguh saat menerima sodokan itu dari Chan. Matanya kini terpejam dengan lembut menikmati semuanya. Begitu juga dengan Chan, dirinya tak pernah berpikir akan bisa sampai di titik ini.

"Lagihhh kak nghhhhh lagi" dia memeluk leher Chan dan menatapnya. Saat Minho seperti ini mata Chan berbinar, pria manis ini dua kali lebih cantik.

"Aku juga menyukai mu aahh ahhh" katanya sembari mendesah. Chan langsung bersemangat, seperti rasa sakitnya seketika hilang. Dipeluknya tubuh mungil itu dan dibaringkan di ranjang.

"Aku benar-benar minta maaf, tapi setelah ini kita bangun hal yang baru. Aku bersumpah tidak akan menyakiti mu" kata Chan. Minho tersenyum dan mengangguk, keduanya kini kembali berciuman. Desahan terdengar di mana-mana, semakin lama keduanya semakin menyatu. Seperti dunia hanya milik mereka berdua.

Minho tersenyum saat Chan memeluk tubuhnya dari belakang. Setelah melakukan kegiatan panas itu membuat mereka menjadi kelaparan.

"Apa yang istri ku masak?" Tanya Chan. Minho tiba-tiba bersemu, pertama kalinya Chan memanggil dirinya seperti itu.

"Kak jangan seperti ini, aku malu" kata Minho. Chan menggeleng, pria itu kini sibuk mencium leher Minho.

Setelah malam pun, kegiatan panas terulanglagi di dapur. Ciuman demi ciuman mereka lakukan, tubuh keduanya pun kini penuh sperma dan keringat.

"Ayo mandi bersama" kata Minho.

Minho meremas jarinya sembari menahan tubuhnya, di belakang Chan masih menggenjot dirinya dengan lembut. Seperti tak ingin berhenti rasanya, ini sangat nikmat dan membuat mereka candu.

"Aku ingin melihat wajah mu" tiba-tiba Minho mengatakan itu. Chan melepaskan miliknya dan membalik tubuh Minho. Chan tiba-tiba melepaskan tubuh Minho saat melihat wajah Minho.

"Maaf Minho, sepertinya aku menyakiti mu" katanya menunduk. Minho mengusap air matanya, bukan karena dia sakit tapi saat ini dia begitu bahagia.

"Tidak kak, aku suka. Aku sama sekali tidak sakit" katanya. Minho kini memeluk Chan dengan erat, sangat tidak sabar untuk memulai rumah tangga mereka lagi.

Setelah saat itu, hubungan Chan dan Minho semakin dekat dan intim. Walaupun mereka masih menyembunyikan itu dari ibu Chan. Sangat takut jika wanita itu marah.

Bukan  melakukan intim, mereka lebih sering pergi jalan-jalan menghabiskan waktu mereka berdua. Chan juga mulai sering memberikan Minho hadiah.

"Tunggu sampai aku katakan pada ibu tentang kita" kata Chan. Minho tersenyum dan mengangguk, dia sudah tidak sabar untuk berkumpul bertiga lagi.

"Aku pastikan kau tidak akan sedih lagi" kata Chan. Minho mengangguk lagi, sangat percaya.

"Jangan tinggalkan aku ya kak" kata si manis sembari bersandar di bahu Chan.

"Tidak akan, aku tidak akan mengecewakan mu lagi" kata Chan sembari mencium kening Minho berulangkali.











TBC

Jangan lupa vote dan komen ya

MY LITTLE SECRET [BANGINHO] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang