Minho benar-benar tak menyangka akan kembali berkumpul dengan Chan. Setelah 5 tahun berlalu.
"Ayo kita pulang" kata Chan sembari menggedong anak berumur 4 tahunan itu. Padahal baru pertama bertemu, keduanya seperti sudah memiliki hubungan yang begitu erat satu sama lain.
Ketika sampai, Chan langsung membuka pintu. Hal itu membuat wanita di dalam sama terkejut melihatnya.
"Minho?" Tanyanya. Si manis mengangguk sembari tersenyum ramah. Pandangannya kini fokus pada anak yang digendong oleh Chan.
"Dia siapa?" Tanya wanita itu. Minho agak malu, tapi dia harus mengatakan semuanya.
"Saat sampai di sana, aku baru sadar jika aku tengah hamil" katanya menunduk. Wanita itu pun menoleh ke arah Chan.
"Ibu aku akan jelaskan semuanya" kata Chan pada sang ibu. Tapi jujur Chan juga tak mengira hanya karena malam itu Minho bisa hamil. Apa sebegitu nikmatnya malam itu sampai mereka tidak sadar?
Minchan kini dibawa pergi keluar oleh neneknya, menyisakan Minho dan Chan saja sekarang. Karena lama tak jumpa membuat suasana menjadi agak canggung.
"Bagaimana kabar mu?" Tanya Chan membuka obrolan. Minho penoleh dan lalu tersenyum.
"Baik, kau Bagaimana?" Tanya si manis.
"Aku baik. Pasti sangat sulit hamil tanpa suami dan membesarkan anak sendirian" celetuk Chan tiba-tiba. Minho menggeleng, memang agak sulit tapi semuanya sudah berlaku.
"Ada orang tua ku kak" katanya. Chan jadi merasa bersalah, kenapa dia terus membuat Minho menderita.
"Maafkan aku Minho" katanya lagi. Apa ini? Padahal Minho tak pernah mengatakan ini. Chan sangat sensitif.
"Aku tak pernah marah, semuanya terjadi. Lagipula semua sudah berlalu, sekarang kita akan membesarkannya bersama" kata si manis. Chan mengangguk sembari memeluk Minho dengan sangat erat.
"Kenapa kau kembali? Sampai kapan?" Tanya Chan. Minho tiba-tiba melepaskan pelukan Chan.
"Kenapa kau bertanya? Aku merindukan kalian. Minchan juga butuh ayahnya, jika kau bertanya sampai kapan aku di sini maka terserah kau" kata Minho. Chan kembali tersenyum dan mengusap wajah Minho.
"Baik aku minta maaf, aku sangat merindukan mu. Kau tahu, saat kau pergi, aku nyaris gila" katanya. Minho mengangguk dan mencium bibir Chan, dia pun juga merasa kesepian saat di sana.
______
"Sebenarnya aku ingin kembali ketika aku dinyatakan hamil. Saat itu aku benar-benar ingin bertemu dan mengatakannya pada mu. Tapi ayah mengatakan berlayar dalam kondisi seperti itu sangatlah berbahaya jadi aku memutuskan tidak pergi" kata Minho. Chan hanya menatap Minho yang sibuk bercerita sambil makan anggur kesukaannya.
"Terus kenapa kau tidak segera kembali sayang?" Tanya Chan lagi.
"Saat Minchan satu bulan, ayah jatuh sakit. Jadi aku tak tega meninggalkan mereka. Butuh beberapa tahun untuk meyakinkan mereka, dan seminggu yang lalu mereka mengizinkan aku kembali" kata Minho.
"Seharusnya aku yang datang mencari mu" kata Chan jadi merasa bersalah. Melihat itu membuat Minho agak kesal.
"Tidak usah sedih, aku kan sudah kembali" katanya mendekat dan mencium Chan lagi. Chan memeluk istrinya dengan sangat erat.
"Kau harus janji tak akan pergi lagi" katanya. Minho menggeleng dan mencium Chan berulangkali.
"Ibu!!" Suara itu membuat mereka kelimpulang, Minho refleks melepaskan pelukanya dan menoleh. Anak itu kini berdiri di belakang sana bersama sang nenek.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY LITTLE SECRET [BANGINHO] ✔️
FanfictionSebelum baca wajib follow akun author !!! Sebuah rahasia yang disimpan oleh Bang Chan. Seorang pria pribumi yang memiliki dendam yang kuat kepada para penjajah karena kematian sang adik. Suatu hari, dia menyelinap ke rumah salah satu penjajah yang s...