1.

1.5K 143 12
                                    


.
.
.

Leon melebarkan matanya ketika melihat beberapa orang berada didepan rumahnya, sebenarnya ia sudah tak kaget dengan kedatangan orang orang itu. Karena hal ini sudah menjadi makanan sehari harinya.

Tapi beda dengan hari ini, dia membawa temannya. Tak menyangka orang orang itu kembali, padahal kemarin baru saja mereka datang. Pikirnya, dia akan bisa istirahat dengan penuh hari ini.

Tapi tidak, harapannya pupus. Ia lalu menarik tangan Raka berlari kemanapun kakinya melangkah dengan cepat.

Raka sebenarnya tau kondisi Nalen, karena mereka yang berteman dari orok. Ia mengikuti suruhan Leon untuk berlari dengan sekuat tenaga.

Leon berlari terus sembari melihat kebelakang, memastikan orang orang itu sudah sedikit menjauh.

Tapi karena itu, Leon tak sengaja menabrak seseorang yang tengah bersantai sembari membaca buku ditangannya.

Cowok yang tak sengaja ia tabrak terjatuh bersamaan Raka yang juga ikut terjatuh karena menabrak punggungnya.

Leon kembali melihat kebelakang, ia melebarkan matanya ketika melihat orang orang itu berada sedikit dekat dengan keberadaannya.

Leon tanpa melihat lagi langsung menarik tangan seseorang yang ada disampingnya. Ia pikir itu Raka, temennya. Tapi ternyata, salah. Tangan yang ia tarik adalah cowok yang tadi tak sengaja ia tabrak.

Masih kejar kejaran, Leon tak mengubris seseorang yang terus mencoba melepaskan tautan mereka.

"Woy, lepasin. Gue bukan temen lo!" Ucapnya tetap berlari bersama Leon.

Leon mengernyit, ia baru sadar.

"Ck! Pake salah orang lagi gue! Udah biarin aja, bisa habis lo sama mereka, anjing." Umpatnya mengingat ia pernah babak belur dengan orang berjaket hitam itu.

Mereka terus berlari, hingga menemukan tempat persembunyian. Leon segera menyembunyikan tubuhnya dan orang asing itu ditempat persembunyian.

Leon terus menatap mereka yang tengah mencari keberadaannya, sembari menutup mulutnya dan mulut orang itu.

Setelah orang orang yang berjaket hitam itu pergi, Leon akhirnya berhela nafas lega. Ia kemudian menoleh kearah orang asing yang tak sengaja harus ikut kejar kejaran bersama dia.

"Udah kan? Kenapa jadi gue yang harus ikut kejar kejaran?"

"Udah ah bawel, sana lo!"

Udah narik tangan orang, ga ada minta maaf sama gue lagi! Sabar len, orang sabar disayang bunda.

Nalen keluar dari persembunyiannya. Iya, orang itu bernama Nalen, ia keluar lalu berjalan meninggalkan Leon.

"Bjir, kiarin gue bakal dimaki maki."

Leon menatap punggung itu yang semakin menghilang dari pandangannya. Ia memegang kepalanya ketika seseorang dari belakang memukul kepalanya.

"Akh, sakit woy!"

"Lo sih! Ngape ninggalin gue tadi anjing? Untung bisa kabur gue kalau kaga udah metong kayanya gue."

Lian & Leon. || sunoo, jungwon. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang