1. Kesepakatan

81.7K 3.5K 37
                                    

Vote dulu sebelum baca

Happy reading....

Relci tu PEREMPUAN, WANITA, CEWEK, WOMEN, GIRL, MUANNAS, YA CUK.

_________________________________
________________________

"The casino's profits have increased the most, which makes me very happy. Haha..." (keuntungan kasino terus meningkat, itu membuat ku sangat senang).

Estrella hanya diam, tidak merespon apapun saat mendengar apa yang di katakan pria tua bangka di depannya itu. Dia memutar-mutar gelas yang berisi wine di tangannya.

"What with that expression? Isn't this good news?" (ada apa dengan ekspresi anda itu? bukankah ini berita yang bagus?)

Estrella tersenyum smirk dengan pertanyaan yang baru saja dia dengar, "You're right, that's also what makes greedy rats run rampant." (Anda benar, hal itu juga yang membuat tikus-tikus serakah semakin merajalela).

Dapat Estrella lihat, pria di depannya itu   langsung bergerak gelisah setelah Estrella menyelesaikan kalimatnya. Sontak saja Estrella berdecih dan bangun dari duduknya.

"Aku sangat tidak suka dengan pengkhianat. make sure this is the last, or..." Estrella mengeluarkan pistol dari balik jasnya dan mengarahkannya ke pria di tua itu.

Para bodyguard yang berada di ruangan yang sama juga ikut mengeluarkan senjata untuk melindungi Tuan mereka. Namun, Estrella masih tetap dengan keadaan yang sama. Dia malah semakin mendekatkan dirinya ke pria tadi.

"let's start the game."

Dor!

_________________________________
________________________

"Jadi balapan sama Relci?" Tanya Elio setengah tidak senang. Bagaimana tidak? Relci sangat terkenal di sirkuit ini dengan rekor tak terkalahkannya. Jika Davian ingin balapan dengan Relci, maka dapat di pastikan dia hanya membuang-buang waktu dan tenaga saja.

"Iya, tenang aja. Kali ini gw pasti menang." Jawab Davian percaya diri.

"Terserah lo lah. Awas kalo ngoceh pas kalah nanti." Peringat Elio dan pergi dari sana menuju kursi penonton, dimana kembarannya sudah duduk anteng dengan gaya cool andalannya.

Sedangkan Davian hanya memutar bola matanya malas mendengar tanggapan teman atau abangnya?

Davian melangkahkan kakinya mendekati motor milikknya yang sudah berdiri di depan garis start. Di samping motor miliknya juga sudah ada Relci yang sedang menunggu balapan di mulai.

Davian bisa menebak kalau Relci pasti menyumpah serapahi dirinya di dalam hati karena lama. Ya.... Davian sih nggak terlalu peduli, karna itu memang sudah biasa.

Davian naik ke atas motor kemudian memakai helm full face nya dan menghidupkan mesin motor. Seorang wanita seksi berdiri di depan antara Relci dan Davian sambil memegang sebuah bendera.

"are you ready?" Davian dan Relci mengangguk bersamaan.

Wanita tadi mengangkat bendera ke atas dan mulai menghitung mundur.

"three,"

"two,"

"And.... go!"

Davian dan Relci memacu motor mereka dengan kecepatan tinggi secara bersamaan. Namun saat melewati tikungan pertama, Relci berhasil memimpin dan meninggalkan Davian di belakang.

D'E Sella Vian [End] [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang