21. Don't

23.8K 1.4K 123
                                    

Davian menuruni tangga dengan tergesa-gesa, dia bahkan sampai lupa kalau mansion itu memiliki lift. Itu semua karena dia tidak sabar untuk pergi jalan-jalan ke luar.

"Sella." Panggil Davian sambil terus berjalan menyusuri mansion.

Namun nihil, dia sudah mencari hampir dari setengah isi mansion. Mulai dari ruang tamu, ruang keluarga, dapur bersih maupun dapur kotor sampai ke ruang gym, tapi dia tak kunjung menemukan keberadaan Estrella juga.

Dia lelah berkeliling sejak tadi, akhinya memutuskan untuk duduk di sofa ruang tamu.

"Sella mana ya? Dia nggak lupa sama janji kemarin kan?" Gumam Davian.

Kalau sampai Estrella melupakan janji mereka, Davian benar-benar tidak akan berbicara pada Estrella lagi selama sebulan penuh.

"Excuse me." Ucap Davian pada seorang maid yang melewati ruang tamu, tempat dimana dia berada sekarang.

Maid itu menunduk hormat saat Davian sudah berada di dekat dirinya.

"Do you know where Miss Aubrey is now?" Tanya Davian.

"As far as I know, Miss has been gone since morning, young master." (setau saya, nona sudah pergi dari pagi tadi Tuan muda.)

"Where is she going?"

Maid itu tampak sedikit gelisah saat akan menjawab pertanyaan dari Davian, "Sorry, I don't know, Young Master."

Raut wajah Davian yang awalnya tampak riang langsung berubah menjadi datar. Estrella benar-benar lupa?

"Hm, thank you."

Maid itu membungkuk hormat dan pergi dari sana untuk melaksanakan tugasnya kembali.

Sedangkan Davian berjalan menuju danau yang ada di samping mansion. Dia akan menunggu Estrella di sana. Mungkin saja Estrella punya urusan yang memang tidak bisa di tinggalkan dan akan kembali lagi nanti.

Tiga jam, Davian sudah menunggu di sana selama tiga jam, tapi Estrella belum kembali-kembali juga. Sekarang bahkan sudah hampir sore.

"Kapan dia akan kembali Seth?" Tanya Davian dengan nada suara datar pada Seth yang setia menemaninya di sana sejak tadi.

"Mungkin sebentar lagi Tuan Muda." Jawab Seth sedikit tidak enak. Dia merasa kasihan pada Davian. Tapi dia juga tidak bisa menyalahkan Estrella disini. Karena Estrella sedang berada di pertemuan pemilihan ketua umum sekarang, dan Davian tidak tau itu. Sampai sekarang Davian juga tidak tau kalau Estrella bekerja sebagai seorang mafia.

Davian menghela napas lelah, dia mulai muak terus menunggu sejak tadi, "kau terus saja mengakatakan itu sejak tiga jam yang lalu. Tapi mana? Dia belum pulang-pulang juga."

"Maaf Tuan muda, hanya seben-"

Kalimat Seth terpotong karena tiba-tiba alarm mansion berbunyi dengan sangat nyaring. Alarm itu hanya akan berbuyi jika ada penyusup yang masuk.

Buru-buru Seth menarik tangan Davian untuk berlari dari sana, "ada penyusup, kita harus segera pergi dari sini."

Davian yang masih belum mengerti dengan keadaannya, hanya bisa terus pasrah mengikuti ke mana arah Seth akan membawa dirinya. Namun....

BOOMMM!!!!

Tembok penghalang antara mansion dan hutan meledak tepat saat Davian dan Seth sudah agak menjauh dari sana. Kalau saja mereka telat satu detik saja, dapat di pastikan tubuh mereka juga pasti sudah ikut meledak sekarang.

D'E Sella Vian [End] [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang