"Lo emang wanita iblis."
Estrella tersenyum miring mendengar apa yang Davian katakan untuknya barusan, "wanita iblis?" Ulang Estrella.
"Akan ku tunjukkan apa itu wanita iblis yang sesungguhnya." Tanpa belas kasihan, Estrella mengeret paksa lengan Davian keluar dari kamar mandi itu menuju ranjang dan langsung mendorongnya dengan kasar.
Estrella mengunci kedua tangan Davian ke atas menggunakan satu tangannya, dan satu tangannya lagi mencengkram dagu Davian, agar Davian menatap ke arah dirinya. Sedangkan Davian menggeliatkan tubuhnya berusaha untuk terlepas dari kukungan Estrella.
"Lo ngapain sih?! Lepasin." Ucap Davian sambil terus menggeliatkan tubunya berusaha untuk di lepaskan.
Estrella tidak peduli apa yang Davian katakan. Dengan emosi yang sudah di ambang batas, Estrella menaikkan cengkramannya ke pipi Davian, mendekatkan wajahnya dengan Davian, "mulutmu memang harus di beri pelajaran juga." Desis Estrella dan langsung meraup bibir Davian dengan rakus.
Ciuman Estrella sangat tidak terkendali. Dia membuka paksa mulut Davian dengan menggit bibirnya sampai mengeluarkan darah, dengan begitu Davian akan membuka mulutnya. Melihat bibir Davian yang terbuka, dengan cepat Estrella menelusupkan lidahnya ke dalam, mengobrak-abrik isi mulut Davian.
"Mmmh.... Sella~" lenguh Davian di sela-sela ciuman mereka.
Rasanya lidah Estrella sangat besar, Davian bahkan hampir tersedak saat akan mengimbangi ciuman itu. Namun tetap saja, apapun yang di lakukan Davian tetap tidak bisa mengimbanginya. Estrella hanya terus bermain-main sendirian di sana, ciumannya benar-benar sangat tidak terkendali.
Semakin lama ciuman itu terjadi, Davian semakin kesulitan untuk bernapas, dia menggeliatkan badannya kiri kanan untuk memberitau Estrella, "ahh.... n-napashm."
Estrella tidak langsung melepas ciuman mereka, dia membiarkannya untuk beberapa saat hingga di rasa Davian benar-benar sudah tidak bisa lagi.
"Hahh...." Davian maraup udara dengan rakus, dadanya naik turun menerima pasokan udara yang sempat tertahan tadi.
Melihat dada Davian yang naik turun membuat Estrella menelan salivanya. Dia menatap Davian yang berada di bawahnya dengan lapar. Bisa dia lihat puting Davian yang tercetak pada kaos yang di pakai Davian akibat basah. Dengan gerakan cepat, Estrella menyibak kaos itu ke atas hingga terlihat lah puting merah muda Davian yang sangat mengoda, meminta untuk di puaskan.
"Se-sella akhh..." Davian berteriak saat merakan putingnya yang di gigit oleh Estrella.
"Ehmm ah... pelan-pelan."
Estrella terus mencium, menghisap, menggit, dan memelintir puting nakal itu dengan lidah dan giginya. Tangannya yang mencengkram tangan Davian tadi dia lepas, kemudian di arahkan untuk melepas celana Davian.
Estrella tertawa pelan melihat adik Davian yang sudah berdiri tegak, "ternyata puppy ku sangat nakal." Estrella menyentil penis Davian sekali baru kemudian dia mulai mengelusnya.
"Arghh, jaanganhh~!"
Estrella meremas adik Davian, mengocok ke atas dan kebawah dengan tempo pelan. Mulut Estrella juga tidak tinggal diam. Dia kembali meraup puting Davian, menghisap benda itu secara bergantian.
Merasakan nikmat di bagian dada dan bagian bawahnya, membuat Davian terus mendesah tak terkendali. Kepalanya terdongak ke atas dengan mulut yang terbuka, tidak lupa tangannya yang meremas rambut Estrella, menyalurkan rasa nikmat yang dia rasakan.
"Aghhh~! Ehmm~...."
Nafas Davian semakin tidak teratur saat Estrella terus menambah tempo kocokannya. Membuat Davian melayang mendekati klimaksnya, tangannya juga semakin kuat meremas rambut Estrella.
KAMU SEDANG MEMBACA
D'E Sella Vian [End] [Terbit]
Teen FictionBagaimana jika kalian sudah dijodohkan dengan seorang mafia? Tidak tidak, bukan cowonya yang seorang mafia, tapi cewenya. Tidak selesai sampai di situ, cewenya juga lebih tua dari kalian, dan juga dia adalah seorang cewe dominan. Sangat gila bukan...