Bab 2 Es Krim

175 139 71
                                    

Hai hai guys

Gimana nih kabarnya?

Semoga kabar baik ya dan tetep sehat selalu supaya bisa baca cerita ini sampe end xixixi
°
°
°
°
°

Suka??
Vote

Gak suka??
Tetep vote wkwkwk

Karena vote dan komen kalian sangat berharga buat aku.
°
°
°

Tetep bersyukur apapun yang terjadi .

Dan juga tetep sabar okee

°
°
°
Happy reading 🍁


Malam yang indah, kelihatan olehnya cuaca yang amat terang bukan karena sinar matahari melainkan cahaya bulan yang menerangi malam ini. Di Langit banyak bintang-bintang yang gemerlapan cahayanya.

Malam pun menjadi indah dengan taburan permadani bintang yang menghiasi langit. Dita menatap langit-langit kamarnya yang bernuansa hitam putih itu.

Tidak lama kemudian pintu kamar terbuka, lalu tampaklah En memasuki kamarnya.

"kenapa belum tidur juga Dita ? udah malem, besok sekolah "suruh En kepada Dita.

Dita mengangguk lalu merebahkan tubuhnya di ranjang dan menarik selimut agar memberi kehangatan pada tubuhnya.

Hari masih pagi, baru pukul 06.10 matahari belum menjenguk dari puncak gunung.En yang sedari tadi sudah bangun dan melaksanakan shalat subuh.

Ia melihat Dita yang masih terlelap tidurnya. En berniat untuk membangunkan Dita agar tidak telat berangkat ke sekolah.

"Dita bangun udah jam berapa ini, telat ke sekolahnya" bisik En di telinga Dita.

Selang beberapa menit kemudian Dita terbangun lalu langsung mengambil handuk. Dita berjalan kearah kamar mandi dengan mata yang setengah terbuka.

Dirinya masih mengantuk, namun ia harus pergi ke sekolah.Setelah mandi Dita memasang seragam sekolahnya. Dita berjalan ke ruang tamu untuk menemui Ayah juga Ibunya.

Dita duduk disamping Dina dengan wajah yang sangat ceria. Dina dan Farid melihat tingkah gadis kecilnya, tidak seperti biasanya Dita tersenyum ceria di pagi hari.

"Kenapa gadis kecil Ibu ini pagi-pagi sudah ceria ?"

"Ayah, Ibu tau kalau seminggu lagi Dita wisuda TK dan esok Dita pergi jalan-jalan bersama teman-teman sekolah juga bersama Ibu guru, Dita sangat bahagia Ibu karena sudah tidak sabar untuk jalan-jalan esok" jelas Dita kepada Ayah dan Ibunya.

Farid bahagia melihat senyuman yang terbit di sudut bibir gadisnya itu.

"besok kalau pergi hati-hati, jangan nakal-nakal" tegas Farid agar gadis kecilnya tidak kenapa-kenapa.

Sementara itu Dina yang kini tengah membawa sarapan untuk gadis kecilnya, agar nanti disekolah Dita semangat belajarnya.

"Dita sarapan dulu, bentar lagi udah mau pukul 07.00 nanti telat ke sekolah".

Dita yang memulai sarapan sambil menonton film kesukaannya. Selesai Dita sarapan ia ke kamar mengambil tas sekolahnya sambil berpamitan dengan Neneknya.

"Dita, Ayah mu sudah menunggu loh di depan pintu. Ayo buruan nanti telat."

" sebentar Ibu " Teriak Dita dengan berlari ke depan pintu.

"Ibu, Nenek Dita berangkat sekolah dulu" pamit Dita.

Sesampainya di gerbang sekolah ia langsung disambut ramah oleh teman-temannya.

"Dita ayok kita ke kelas" ajak salah satu teman perempuan Dita.

"Ayah Dita ke kelas dulu ya" pamit Dita lalu mencium punggung tangan Farid.

"Dadaa Ayah " teriak Dita dengan tangan yang dilambaikan arah Farid.

*****

Setelah sekian lama kini jam menunjukkan pukul 10.00, waktu dimana semua murid pulang ke rumahnya masing-masing. Dita yang kini pulang bersama Farid .

Di perjalanan pulang Dita melihat penjual es krim. Dirinya sangat menginginkan es krim itu tetapi dia takut jika ayahnya tidak mengizinkan untuk membeli es krim itu.

Farid berhenti dan melihat pandangan gadis kecil ny tertuju kepada sang penjual es krim. "Dita mau es krim itu" tawar Farid kepada Dita, Dita mengangguk kecil sambil tersenyum kearah Farid. Farid memesan 2 es krim untuk Dita.

Dita yang merasa sangat senang, apa yang ia mau dituruti oleh Ayahnya.
Sesampainya dirumah Dita langsung ke kamar untuk mengganti seragamnya.

Dita sangat lelah dan juga mengantuk kini terlelap di atas ranjang. Di sisi lain Dina yang mengingat jika besok Dita akan pergi jalan-jalan. Jadi malam ini Dina menyiapkan segala kebutuhan dari mulai pakaian sampai makanan dan lainnya untuk dibawa Dita besok.

"Baju udah"
"Seragam udah"
"Snek udah"
"Kaos kaki juga udah,apalagi yaa" Dina mencoba mengingat apalagi yg rasanya lupakan.

"Oh iya jaketnya belum"
"Bisa bisa itu anak nangis kalo sampe jaket nya ga kebawa" lanjutnya .

Setelah selesai menyiapkan semua kebutuhan Dita, Dina yang merasa lelah kini membaringkan tubuhnya diatas ranjang. Dan tak lama Dina tertidur dengan pulas.

*****

Oke guys sampe sini dulu

Menurut kalian cerita ini terlalu singkat gak sih?

°
°
°
Titip pesan buat Dita? Komen ya

Titip pesan buat Dina? Komen ya

Titip pesan buat En? Komen jugaa

Titip pesan buat Farid ? Komen oke
°
°
°

Komen aja ya kasih kritik tentang cerita ini

Spam komen okee 👌🏻

Harus spam komen karena ini maksa titik!

⚠️Jangan lupa vote,share,dan komen

Bye bye 🍁



𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 𝐊𝐄𝐑𝐈𝐍𝐃𝐔𝐀𝐍 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang