Bab 4 Ditinggal dengan Janji

150 127 53
                                    

  Hai hai guys

Gimana nih kabarnya?

Semoga kabar baik ya dan tetep sehat selalu supaya bisa baca cerita ini sampe end xixixi

Suka??
Vote

Gak suka??
Tetep vote wkwkwk

Karena vote dan komen kalian sangat berharga buat aku.

Tetep bersyukur apapun yang terjadi .

Dan juga tetep sabar okee

°
°
°
Happy reading 🍁

"SAYANG BANGUN UDAH PAGI!!"
 

 
   Dita tersentak kaget mendengar teriakan sang ibunya. Tetapi disaat ia bangun tidak ada siapa-siapa di sampingnya.

   "Ini mimpi?" Tanyanya ke dirinya sendiri.

  Matahari mulai terbit, menimbulkan fajar yang cemerlang,memikat sekalian burung yang beterbangan keluar,sambil bersiul bersuka ria.

   Ayam berhamburan keluar dari kandang.Berkeliaran mencari makan di berbagai tempat,sambil berlomba-lomba menyambut kedatangan fajar dengan gembira.
      
   Dita sudah bangun dari tidurnya. Ia segera ke kamar mandi untuk mandi dan memasang seragam sekolah. Setelah selesai memasang seragam sekolah kini ia berjalan menuju dapur untuk mengambil sarapan.

   Dita yang merasa heran karena tidak seperti biasa neneknya pagi-pagi ini sudah di dapur. Biasanya pagi-pagi ini ayah dan ibunya sudah berada di meja makan , namun sekarang ayah dan ibunya entah kemana.

  "Nek Ayah sama ibu kemana ?"

  "Ayah sama ibumu,lagi keluar kota,semalam ayah mu dapat telpon dari teman kerjanya katanya saudara ayah kamu sedang sakit ,jadi malam itu mereka buru-buru pergi dan ga sempat pamit sama Dita" jelas En.

  "Tapi nek ayah kan sudah janji semalam kalo sepulang sekolah nanti ayah bakal ajak Dita ke minimarket untuk jajan".

    Dita tak mengira jika ayah dan ibunya pergi harus mendadak seperti ini. Kenapa mereka tidak bilang soal ini semalam.

   Raut wajahnya terlihat begitu sedih. Kenapa semalem sebelum ayah dan ibu berangkat  neneknya tidak membangunkannya.

   En melihat cucunya sedang yang sedih itu membuat ia mengulas senyum lalu tangannya terangkat mengelus lembut puncak kepada Dita.

  "Udah-udah jangan sedih lagi, ayah dan ibumu ga bakal lama kok disana,kalo mereka pulang mereka pasti mengajak Dita jalan-jalan, jadi sekarang  Dita sarapan dulu biar ga telat kesekolah" ucap En.

  Dita sekarang memulai sarapan walaupun yang ada dipikirannya hanya kapan ayah dan ibunya pulang. Apakah hari wisuda TK nya ia tidak didampingi oleh orang tuanya ?.

   Ia tak bisa membayangkan jika ayah dan ibunya lama di sana, Apakah ia wisuda nanti hanya di dampingi oleh neneknya saja?. Ia menginginkan jika saat wisuda TK ia didampingi oleh orang tua juga neneknya .

  Tak berselang waktu Dita yang kini sudah selesai sarapan dan sekarang ia bersiap-siap untuk berangkat sekolah.
Jam dinding diruang tamu menunjukkan pukul 07.00 Dita pamit dan mencium punggung tangan En.

  Dita  berangkat sekolah bersama temannya,ia tidak bersemangat sama sekali pagi ini pikiran yang hanya memikirkan kapan orang tuanya pulang.

*****

  Sesampainya ia disekolah, seperti biasa dirinya sambut hangat oleh para sahabatnya.

  "Dita kenapa raut wajahmu sedih begitu,tidak seperti biasanya kamu ada masalah ?" Tanya salah satu sahabatnya.

  "A..aku tidak apa-apa,kalian jangan cemas sekarang mending kita masuk kelas !" Ujar Dita lalu berjalan menuju kelas. Bel masuk pun berbunyi dan sekarang pelajaran pun dimulai. 

  Disisi lain,Farid dan Dima memikirkan kabar gadis kecilnya, apakah gadis kecilnya baik-baik saja di sana ?. Mereka sangat khawatir dengan gadis kecilnya.

  "Gimana kabar Dia disana? , semalem kita pergi terlalu buru-buru sampai tidak sempat berpamitan sama Dita "

   "Kalau kita pamit sama dia yang ada dia bakal ikut pasti akan terjadi drama dulu " Balas Farid.

   "Ya tapi sekarang Dita lagi sedih , kita pergi ga bilang-bilang" ujar Dina lesu.

   "Kalau dia ga mau sekolah dan ngurung diri dikamar gimana ?"

  "Udah tenang aja , ada ibu yang akan jagain Dita ga mungkin Dita gak mau sekolah kan hari ini dia mau praktek jadi koki disekolah" kata Farid dengan penuh keyakinan

   Meskipun mereka ingin pulang cepat, tetapi mereka harus tetap menemani saudaranya yang sedang sakit. Mereka merasa sedih harus menahan rindu dengan gadis kecilnya.

   Namun, mereka tahu bahwa mereka harus tetap bertanggung jawab dan memberikan dukungan kepada saudara mereka yang sedang sakit.

  Untuk beberapa hari ini  mereka akan tetap tinggal di rumah sakit untuk menjaga dan merawat saudaranya. Berharap semoga saudaranya cepat sembuh dan bisa beraktivitas seperti biasa.

*****

Oke guys sampe sini dulu

Menurut kalian cerita ini terlalu singkat gak sih?

°
°
°
Titip pesan buat Dita? Komen ya

Titip pesan buat Dina? Komen ya

Titip pesan buat En? Komen jugaa

Titip pesan buat Farid ? Komen oke
°
°
°

Komen aja ya kasih kritik tentang cerita ini

Spam komen okee 👌🏻

Harus spam komen karena ini maksa titik!

Follow akun ini
Mau kenalan lebih dekat bisa dm

Telegram : Mila Naura

Pasti dibales kok

⚠️ Vote , share , dan komen!

Bye bye bye

Sampai jumpa lagi 🍁

𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 𝐊𝐄𝐑𝐈𝐍𝐃𝐔𝐀𝐍 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang