Bab 5 Pulang tanpa sepengetahuan

147 125 49
                                    

    Hai hai guys

Gimana nih kabarnya?

Semoga kabar baik ya dan tetep sehat selalu supaya bisa baca cerita ini sampe end xixixi

Suka??
Vote

Gak suka??
Tetep vote wkwkwk

Karena vote dan komen kalian sangat berharga buat aku.

Tetep bersyukur apapun yang terjadi .

Dan juga tetep sabar okee

°
°
°
Happy reading 🍁


Hari demi hari berlalu, kini tepatnya dihari Minggu dimana Farid dan Dina akan pulang.Mereka sedang dalam perjalanan pulang,tampak jalanan sudah terlihat macet.

   Di tengah perjalanan Dina mampir ke sebuah minimarket untuk membeli berbagai macam kue untuk gadis kecilnya. Dina berharap gadis kecilnya menyukai kue ini .

   Setelah membeli beberapa kue ia memasuki mobil dan melanjutkan perjalanan pulang. Suasana di kota Padang sangat macet. Banyak pengemudi roda dua yang menerobos alur.

   Dina melihat sekelilingnya yang sangat ramai. Banyak pedagang kaki lima yang berteduh di bawah pohon besar. Setelah menempuh perjalanan cukup jauh kini mereka telah sampai di halaman rumah.

  Dina dan Farid segera masuk ke dalam rumah, terlihat oleh mereka suasana rumah sangat sepi. Mereka bingung kemana Dita dan Ibunya,apakah mereka sudah tidur ? .

  Dina memanggil gadis kecil dan ibunya. En yang sedang membereskan pakaian di lemarinya mendengar jika ada orang yang sedari tadi memanggil-manggil dirinya.

   Inisiatif En langsung menuju ruang tamu untuk memastikan siapa yang sedari tadi memanggilnya.Jam menunjukkan pukul 23.15 En melihat Farid dan Dina sedang duduk di sofa ruang tamu sambil mengobrol.

   En duduk di sofa,lalu Farid dan Dina mencium tangan En.
"Sejak kapan kalian nyampe rumah?" Tanya En.

"Barusan kok Bu" jawab Farid dengan senyuman tipis.

"Eh iya ibu, Dita kemana kok nggak kelihatan dari tadi ?" Tanya Dina sambil melihat seluruh penjuru ruangan untuk mencari keberadaan Gadis kecilnya.

"Dita baru aja tidur,dari tadi dia merengek terus nunggu-nunggu kapan kalian pulang" ujar En.

  Malam menjadi indah dengan taburan permadani bintang yang menghiasi langit. Dina yang kini tengah sibuk membereskan barang bawaan mereka. Dina sangat rindu dengan gadis kecilnya, ia ingin menemui Dita namun sekarang sudah sangat malam.

  Kasihan Dita kalo di bangunkan. Setelah Dina membereskan barang-barang kini ia langsung ke kamar untuk tidur karena sehari ini ia merasa sangat kelelahan.

*****

   Waktu terus berjalan kini waktu sudah menunjukkan pukul 03.00, pasutri itu sudah terbangun dari tidurnya. Mereka segera mengambil wudhu dan melaksanakan sholat tahajud.

   Setelah selesai sholat kini Dina berjalan menuju dapur untuk memasak dan juga membereskan rumah.

  Pagi-pagi buta Dita sudah terbangun, suara nyaring yang berasal dari dapur itu membuatnya terbangun. Dita melirik kearah jam dinding kamarnya yang masih menunjukkan pukul 03.20.

  Menyadari jika neneknya masih tertidur pulas di samping nya. Ia berpikir siapa yang berada di dapur pagi-pagi begini ?.

  Tanpa basa-basi Dita berjalan kearah dapur untuk mengecek siapa yang ada di dapur.
     
   Terlihat jelas seorang perempuan paru baya yang sedang memasak. Dita terheran , apakah Ibunya sudah pulang ? Tapi sejak kapan ibunya pulang?. Dita langsung mendekati perempuan itu.

   "IBU!" Teriak Dita dengan penuh rasa senang. Dina berbalik badan untuk memastikan siapa yang memanggilnya. Dita berlari dan memeluk tubuh ibunya. Sudah lama sekali rasanya ia tidak melihat wajah ibu, dan  sudah lama juga ia tidak memeluk ibunya.

    Dita memeluk tubuh Dina dengan erat sambil menangis. Ia masih tidak menyangka jika ibunya sudah pulang,kini ia sangat senang.

"Pagi gadis kecil ibu" sapa Dina sambil mencubit pelan pipi gembul Dita.

"Pagi ibu, sejak kapan ibu pulang, kenapa tidak bilang-bilang Dita kalo Ibu sudah pulang ?"

   Dina tersenyum melihat gadis kecilnya.  Sudah beberapa hari berpisah dengan gadis kecilnya,namun Alhamdulillah sekarang ia bisa bertemu kembali dengan gadis kecilnya.

"Ayah sama Ibu baru pulang semalem, karena kamu sudah tidur jadi ayah dan ibu tidak tega untuk membangunkan mu" jelas Dina.
     
   Dita hanya menatap wajah ibunya ia sangat senang bisa melihat ibunya lagi.

"Terus,sekarang ayah dimana Bu?"

"Ayah lagi di kamar,sedang baca Al-Qur'an" jawab Dina dengan senyuman manis kearah gadis kecilnya.

   Dita pamit  untuk menemui Farid . Dita berjalan menuju kamar ayahnya, ia mengetuk pintu kamar lalu masuk kedalam,terlihat ayahnya sedang membaca Al-Qur'an.

"PAGI AYAH!" Sapa Dita.

Farid yang mendengar suara itu langsung menutup Al-Qur'an dan berbalik badan .

     Dita berjalan mendekati Farid lalu ia memeluk erat tubuh ayahnya. Farid yang melihat kedatangan gadis kecilnya pun kaget.Farid membalas pelukan itu sambil mengusap lembut kepada Dita.

"Kenapa Dita bangun terlalu pagi gini?" Tanya Farid sambil melepas pelukan itu.

"Iya ayah , Dita kebangun gara-gara ibu memasak di dapur sangat berisik" jawab Dita.

   Dita menatap wajah Farid dengan senyuman tipis.

"Oh iya ayah sekarang Dita libur sekolah karena Bu guru disekolah lagi rapat tentang acara wisuda TK besok".

" Ayah dan ibu harus dampingi Dita saat acara wisuda ya ayah!" Pinta Dita.

"Tentu gadis kecil ayah"balas Farid.


****

Oke guys sampe sini dulu

Menurut kalian cerita ini terlalu singkat gak sih?

°
°
°
Titip pesan buat Dita? Komen ya

Titip pesan buat Dina? Komen ya

Titip pesan buat En? Komen jugaa

Titip pesan buat Farid ? Komen oke
°
°
°

Komen aja ya kasih kritik tentang cerita ini

Spam komen okee 👌🏻

Harus spam komen karena ini maksa titik!

⚠️ Vote , share , dan komen!

Bye bye bye

Sampai jumpa lagi 🍁

𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 𝐊𝐄𝐑𝐈𝐍𝐃𝐔𝐀𝐍 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang