Bab 15 Sakit

117 102 19
                                    

Hay hay guys , lanjut nih ceritanya
*
*
*
*
*
Gimana nih nasib gadis kecil itu?
*
*
*
*
Jangan lupa vote,share,dan komen.
*
*
*
Selamat membaca🙃


"Kenapa semua ini bisa terjadi dapat waktu singkat"

Dina duduk di tepi kasur lalu menatap foto suaminya. Ia sangat berharap suaminya kembali kerumah lagi  demi gadis kecil mereka. Ia tak bisa melihat gadis kecilnya terlalu lama larut dalam kesedihan dan terus-terusan memikirkan Ayahnya.
Ia takut jika masalahnya sampai mengganggu gadis kecilnya.

Embun pagi yang basah. Hari siang masih belum tampak. Sebentar lagi akan terang benderang, seiring matahari menammpakkan diri. Cuaca pagi ini berkabut tipis, meski tak mendung lagi. Semalam hujan cukup deras, tampak ketika tanah masih basah dan lembab.

Pagi masih buta matahari belum mengeluarkan senyumannya. Orang-orang belum ada yang keluar rumah. Namun pagi yang begitu dingin ini tidak membekukan semangat Dina, seperti biasa ia telah menata rapi sarapan dimeja makan.
    
Dina berjalan dengan gontai ke kamar gadis kecilnya, berniat untuk membangunkannya. Sesampainya dikamar , pintu kamar Dita sudah terbuka. Terlihat Ibunya sedang mengompres kening Dita.

Sontak ia langsung khawatir dan menanyakan apa yang sudah terjadi kepada Ibunya.

“Ibu, Dita kenapa ?” tanyanya sambil mengecek suhu tubuh Dita dengan thermometer.

“Dita demam, dari tadi ia memanggil Ayahnya” jelas En.

“lebih baik sekarang kita bawa Dita ke Puskesmas terdekat aja Bu” .

Dina membawa gadis kecilnya ke puskesmas menggunakan mobil. Untung saja saat suaminya pergi tidak membawa mobil. Dengan kecepatan sedang Dina menuju ke Puskesmas.

Banyak motor yang menyelip diantara mobil-mobil karena jalanan yang sangat ramai dan macet. Setelah menempuh perjalanan kini mereka telah sampai di Puskesmas. Dina memanggil Dokter dan gadis kecilnya dibawa kesuatu ruangan untuk diperiksa.

Dina dan En menunggu didepan ruangan itu dengan perasaan yang cemas. Tak lama kemudian Dokter itu keluar, Dina dan En langsung berdiri. Dina bertanya bagaimana kondisi gadis kecilnya kepada Dokter itu.

“ Dok gimana kondisi Dita anak saya ? Tanyanya.

“Kondisi pasien sudah mulai membaik, namun ia harus beristirahat yang cukup, saya akan memberikan obat untuk diminumnya dirumah” jelas Dokter itu.

Dina dan En masuk ruangan dimana Dita dirawat. Mereka berdua melihat Dita yang sedang terbaring lemah. Mereka prihatin dengan keadaan Dita, wajahnya pucat, dan infus yng melekat di jarinya.
      
Dina meneteskan air mata karena melihat kondisi gadis kecilnya yang lemah. Dina duduk di samping gadisnya sambil menatap wajah anaknya sambil berkata.

“sayang bangun, maafkan Ibu nak”

Dita menggerakkan jemarinya, lalu perlahan membuka mata. Dita mendengar suara tangisan disampingnya. Dengan cepat ia melihat kesamping. Terlihat jelas Ibunya sedang menangis.

“Ibu kenapa menangis ?” Tanya Dita.

Dina yang mendengar itu segera mengusap bersih air mata yang membasahi pipinya. Ia melihat gadis kecilnya sudah sadarkan diri.

”Eh sayang udah sadar, Ibu gapapa kok, Ibu cuman kelilipan aja” bohong Dina.

Tak lama kemudian perawat datang membawa makan untuk makan siang, dan memberikan makan itu pada Dina dan mengingatkan jika makanan ini harus di makan sekarang supaya pasien cepat sehat.

“Dita makan dulu yuk, dari tadi kamu belum makan” pinta Dina sambil menyuapkan makanan kepada gadis kecilnya.

Dita menerima suapan dari Ibunya dengan senyuman. Suapan demi suapan kini tinggal suapan terakhir. Dita memakan makanan itu dengn lahap. Dina tersenyum melihat gadis kecilnya yang makan dengan lahap. Dita menyadari sedari tadi Ibunya memperhatikan.

“Ada apa Bu ?” Dita menatap heran.

“Nggak apa-apa sayang, Ibu Cuma bahagia melihat gadis kecil Ibu senyum lagi”.

“ Bu  Dita kangen rumah” .

"Iya sayang, kata Dokter nanti habis makan kamu boleh pulang” ujar Dina.

“Beneran Bu “ Dita meyakinkan.

“Iya beneran Dita” Dita mengangkat tangan sambil bersorak bahagia. Dina sangat bahagia melihat gadis kecilnya tersenyum dengan ceria.

Haii guys maaf ya kalo semisal ada typo dan kalimat ny yang kurang pas

Harap maklumi ya ,apalagi kl cerita ny merasa ga nyambung maaf banget

Aku masih belajar nulis jadi mohon dikoreksi ya mana aja yg salah

⚠️Jangan lupa vote dan komen

𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 𝐊𝐄𝐑𝐈𝐍𝐃𝐔𝐀𝐍 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang