Bab 10 Antara senang dan sakit

129 109 30
                                    

Hai hai guys

Gimana nih kabarnya?

Semoga kabar baik ya dan tetep sehat selalu supaya bisa baca cerita ini sampe end xixixi

Suka??
Vote

Gak suka??
Tetep vote wkwkwk

Karena vote dan komen kalian sangat berharga buat aku.

Tetep bersyukur apapun yang terjadi .

Dan juga tetep sabar okee

°
°
°
Happy reading 🍁

°
°
°
Happy reading 🍁

Seperti biasa,pagi-pagi sekali Dina sudah bangun membereskan rumah dan menyiapkan sarapan pagi.Akan tetapi,hari ini dia tampak gelisah sekali memikirkan mimpi gadis kecilnya waktu itu.

"Pagi ibu"Dita berteriak mendekati ibunya.

Dina segera sadar dari lamunannya. Ia membalikkan tubuh dan melihat Dita yang sedang menuju kearahnya.

"Pagi gadis kecil ibu,hmmm pagi-pagi udah ceria aja"canda Dina sambil mencubit gemas pipi Dita.

"Dita sekarang sarapan dulu ya" suruh Dina yang langsung di angguki Dita.

Dita pergi meninggalkan ibunya yang masih berdiri bagai patung disana. Dina melihat gadis kecilnya yang telah duduk di kursi meja makan , kemudian Ia bergegas memanggil Farid untuk sarapan bersama. Kini mereka mulai menyantap makanan yang sudah tertata rapi di atas meja makan.

Di tengah-tengah sarapan Dita bercerita mengenai ia waktu wisuda TK Minggu lalu,dengan sangat ceria.
Setelah sarapan, Dina membereskan piring dan gelas yang berantakan di atas meja makan Dita membantu ibunya membereskan meja makan.

"Udah sayang,biar ibu saja yang membereskan!".

"Engga usah ibu,ini udah hampir selesai kok Bu" balas Dita sambil mengelap bersih meja makan.

Tanpa banyak bicara , Dita dan ibunya membereskan dapur dengan cepat. Saat mereka sibuk membereskan dapur tiba-tiba Farid memanggil Dita dengan suara lantangnya.

"Dita,ayah mau ke minimarket depan,Dita mau ikut ga?" Sorak Farid.

"Iya ayah,Dita mau ikut".

"Yaudah sekarang kamu siap-siap dulu,ayah tunggu di depan!"

"Baik ayah" balas Dita sambil berjalan ke arah kamarnya untuk mengganti pakaian.

Selang beberapa menit kemudian Dita keluar dari kamarnya dan menemui Ayahnya di depan.

" Udah pamit sama ibu dan nenek belum?" Tanya Farid.

"Hehe belum ayah" sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Sana pamitan dulu!" Suruh Farid.Dita menemui Ibu dan neneknya untuk berpamitan. Kebetulan Ibu dan neneknya lagi di ruang tamu,sedang menonton siaran TV.

"Ibu,Nenek Dita pergi keminimarket sama Ayah ya" ujar Dita dengan senyum manisnya.

"Iya, hati-hati!" Sahut Dina dan En serentak. Setelah berpamitan ia berlari menemui Ayahnya.

"Sudah Ayah" lega Dita.

Tanpa jawaban, Farid langsung mengajak gadis kecilnya masuk kedalam mobil. Mereka pergi meninggalkan pekarangan rumah. Suasana kota Padang saat itu sangat cerah jalanan sangat ramai dan macet, tentunya banyak kendaraan roda dua yang menyelip agar cepat sampai tujuan.

𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 𝐊𝐄𝐑𝐈𝐍𝐃𝐔𝐀𝐍 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang