Bab 3 Hangout Bersama

158 132 53
                                    

Hai hai guys

Selamat siang

Gimana nih kabarnya?

Semoga kabar baik ya dan tetep sehat selalu supaya bisa baca cerita ini sampe end xixixi

Suka??
Vote

Gak suka??
Tetep vote wkwkwk

Karena vote dan komen kalian sangat berharga buat aku.

Tetep bersyukur apapun yang terjadi .

Dan juga tetep sabar okee

°
°
°
Happy reading 🍁

Pagi tiba sinar hangat matahari yang melewati celah jendela kamar menyapa lembut kulit wajah. Dina yang memulai rutinitas sehari-hari yang dimulai dari membereskan kamarnya, menyapu.

Serta membersihkan ruang tamu, dapur, memasak dan lain sebagainya. Dina yang tengah sibuk mengotak-atik peralatan dapur untuk memasak sarapan pagi ini.

Dita turun untuk mencari Ibunya, ia melihat sekeliling ruang tamu namun nihil Ibunya tidak ada disana. Dita mendengar bunyi peralatan dapur seperti ada orang di dapur. Ia pun berjalan ke dapur dan Dita melihat Ibunya yang sedang memasak.

"Pagi Ibu" sapa Dita

"Pagi juga gadis kecil Ibu, udah siap mau jalan-jalan hari ini ? Tanya Dina dengan senyum yang terukir di bibirnya.

"insyaallah siap Ibu, malahan Dita udah nggak sabar mau jalan-jalannya pasti seru yak an Bu" ujar Dita.

"Oh iya keperluan yang kamu butuhkan sudah Ibu siapkan , coba cek di ruang tamu udah lengkap atau belum?"ujar Dina.

" Baik Bu Dita cek dulu " sambil melangkah menuju ruang tamu.

"Eh lupaa, makasih ya Bu udah nyiapin keperluan Dita" ucap Dita yang dibalas senyuman Ibu nya.

"Ibu, Ayah kemana ? " Tanya Dita.

"Ayah lagi pergi kerumah temannya".

"Sekarang kamu sarapan dulu biar nanti jalan-jalannya terasa seru" lanjut Dina.

Tidak beberapa lama kemudian setalah Dita sarapan ia mendengar suara bus sekolah yang sudah berada di halaman rumah, Dita bergegas untuk berpamitan kepada Nenek juga Ibunya.

Gadis kecil itu langsung memasang sepatu dan membawa keperluannya yang dibantu oleh Dina. Dita kini sudah duduk di kursi penumpang disebelah temannya. Setelah itu Dita melambaikan tangannya kepada Ibunya.

Lalu bus sekolah melaju dengan kecepatan sedang dan meninggalkan perkarangan rumah Dita. Selang beberapa jam kemudian. Bus itu berhenti di tempat wisata yang di lihat sangat indah.

Dengan pepohonan hijau memberikan suasana menjadi sejuk, juga dekorasi tempat itu yang sangat indah. Para murid-murid turun dari bus lalu di pimpin oleh Ibu guru disana.

Mereka menaruh semua barang-barang di sebuah pondok minialis. Sebagian dari mereka mandi-mandi di sungai, bercanda tawa , serta dengan bersindir-sindiran dan kias-mengias.

Sebagian dari mereka menari dengan alunan musik yang dinyalakan menggunakan speaker. Ada pula yang menyanyi mengikuti musik itu dengan berpantun dan bersyair-syair berbalas-balasan.

*****

Lampu- lampu malam mengalahkan cahaya alami dari bulan. Gemerlap bintang pun kalah dengan terangnya lampu jalan. setelah seharian Dita jalan-jalan kini ia merebahkan tubuhnya di sofa sambil menonton siaran TV.

Walaupun sehari tadi Dita merasa letih dan juga cuaca yang panas menambahkan rasa pusing di kepala Dita, namun ia juga senang bisa jalan-jalan.

Jam menunjukkan pukul 22.57 Dita terbangun dari tidurnya. Gadis kecil itu berjalan menuju dapur. Selesai minum Dita berjalan menuju ruang tamu.

Terlihat olehnya Ibu dan Ayahnya berada di ruang tamu , mengobrol dengan asik sambil menonton siaran TV.

"Ibu " panggil Dita dan duduk disebelah Ibunya.

Dina dan Farid terkejut dengan gadis kecilnya yang tiba-tiba datang.
"Kenapa Dita terbangun malam-malam seperti ini ? Ada apa gadis kecil Ibu ?" Tanya lembut Dina.

"Ibu besok Dita mau bawa martabak buatan ibu untuk Dita makan bersama teman-teman Dita, boleh kan Bu ?".

"Maaf sayang,besok ibu ada banyak kerjaan dan habis itu Ibu mau kerumah teman ibu juga,lain kali aja ya Ibu buatin martabaknya".

Dita menatap Ibunya dengan raut wajah sedih,padahal ia ingin sekali membawa martabak buatan Ibunya ke sekolah tetapi Ibunya sedang banyak kerjaan jadi mau atau tidak ia harus mengerti kan Ibunya.

Dengan rasa sedih ia juga melihat ayahnya yang kini sedang menonton siaran televisi.

"Ayah,besok ayah kemana? boleh ga besok habis pulang sekolah kita ke minimarket dulu untuk jajan yah?" tanya Dita.

"Iya gadis kecil ayah,tentunya boleh besok ayah bakal pulang cepat dari sawah"

"Dita tunggu ayah dirumah aja ya jangan kemana-mana okee" ujar Farid.

"Oke siap ayah" ucapnya sambil membentuk tangan seperti hormat.

Sontak Dita yang mendengar perkataan ayahnya pun senang.karena senang nya ia memeluk erat tubuh Farid.

"Makasih ayah"Farid tersenyum,lalu membalas pelukan gadis kecilnya sambil mengusap lembut kepala Dita.

****

Oke guys sampe sini dulu

Menurut kalian cerita ini terlalu singkat gak sih?

°
°
°
Titip pesan buat Dita? Komen ya

Titip pesan buat Dina? Komen ya

Titip pesan buat En? Komen jugaa

Titip pesan buat Farid ? Komen oke
°
°
°

Komen aja ya kasih kritik tentang cerita ini

Spam komen okee 👌🏻

Harus spam komen karena ini maksa titik!

⚠️ Vote , share , dan komen!

Bye bye bye

Sampai jumpa lagi 🍁

𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 𝐊𝐄𝐑𝐈𝐍𝐃𝐔𝐀𝐍 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang