Bab 13 Mimpi itu nyata

116 101 19
                                    

Hay hay guys , lanjut nih ceritanya

*
*
*
*
*
Gimana nih nasib Dita ?
*
*
*
*
Jangan lupa vote,share,dan komen.
*
*
*
Happy reading 🍁

Hari demi hari berlalu, dihari Senin  tepatnya awal tahun ajaran baru. Dita sudah berada di dalam kelas. Sedari tadi dia hanya Melihat orang-orang yang asik bermain,ingin juga rasanya ikut bergabung tetapi tidak ada yang mengajak nya.

"Hallo, selamat pagi bolehkah aku duduk disebelah mu?" Tanya anak perempuan itu.

"Iya boleh , silahkan duduk" ramah Dita .

"Bolehkah kita kenalan?".
"Dengan senang hati" balas Dita.

Anak perempuan itu tersenyum lalu menjulurkan tangan kanannya . Dita yang melihat itupun menjabat tangannya sambil tersenyum. "Perkenalkan nama aku Alsha, dan nama kamu siapa?". "Nama aku Dita" balasnya singkat.

Alsha adalah anak perempuan yang cantik ,ramah, baik dan juga sopan. Ia mengajak Dita untuk  bermain dihalaman kelasnya. Dita terlihat sangat bahagia,mendapatkan teman baru . Dita sangat ceria walaupun dari sebagian mereka belum dirinya kenali.

Tak lama terdengar lonceng berbunyi,semua anak-anak berbaris rapi dihalaman sekolah. Mengikuti upacara bendera. Namun ada guru yang mengatur barisan mereka. Nama guru itu adalah ibu Revira,selain cantik ia pun juga baik. Ibu Revira membantu anak-anak untuk mengatur barisan agar terlihat rapi. Upacara pun dimulai dengan khidmat.

Setelah selesai melaksanakan upacara kepala sekolah membubarkan barisan dan menyuruh semua siswa untuk memasuki kelas masing-masing. Dalam kelas ibu Revira mengatur tempat duduk muridnya. Sebelum belajar dimulai anak-anak diajarkan berdoa terlebih dahulu. Setelah selesai berdoa ibu Revira mulai mengajar .

Jam demi jam berlalu kini waktunya untuk semua murid pulang kerumah mereka masing-masing. Dita menunggu ibunya untuk menjemput. Namun sudah setengah jam ia menunggu ibunya tetapi Dina tak kunjung datang. Ia pun memutuskan untuk pulang sendiri.
    
Ditengah perjalanan perasaan Dita tidak karuan , ia merasa ada sesuatu yang akan terjadi. Tetapi ia sendiri tidak tahu kejadian apa yang akan terjadi. Sesampainya Dita di depan pintu ia langsung membuka pintu dan mengucapkan salam.

Disambut oleh En dengan senyuman lalu En mengajak Dita kekamar untuk mengganti seragamnya. Neneknya tampak membawa dirinya dengan cepat . Dita pun terheran kenapa nenek membawanya berjalan sangat cepat. Apa yang sedang terjadi?.

Saat sedang mengganti seragam sekolahnya terdengar suara pecahan piring di Arah dapur dan suara keributan. Dita dan En sontak kaget mendengar suara pecahan piring itu. Dita ingin melihat apa yang sedang terjadi di dapur apa ayah sama ibunya sedang bertengkar.

Saat Dita ingin keluar kamar neneknya langsung menarik tangannya lalu mengunci pintu kamar. Terdengar jelas suara Farid yang sangat lantang membentak Dina. Dita menangis sesegukan diperlukan En.

"Nenek ayah sama ibu berantem ya?" . "Tenang sayang,ayah sama ibumu pasti baik-baik saja,itu rumah masalah kecil kok" Yakin En kepada Dita. Dita tidak     mendengarkan ucapan neneknya.

Ia masih terus-terusan menangis tanpa henti. Selang beberapa menit kemudian,terdengar suara tangisan Dina sedang mengejar Farid kekamar. Farid membereskan pakaiannya dan memasukkan semuanya kedalam koper .

Dina yang melihat itu menangis sambil memohon agar Farid tidak pergi dari rumah ini.  Farid keluar dari kamar dan pergi dari rumah tanpa sepatah katapun ia pergi begitu saja. Dita mendengar suara bantingan pintu, inisiatif dia langsung berlari kelar kamar.

𝐒𝐀𝐌𝐔𝐃𝐑𝐀 𝐊𝐄𝐑𝐈𝐍𝐃𝐔𝐀𝐍 [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang