11

12.2K 340 5
                                    

"Ravin?" Gumamnya, namun sempat didengar oleh pria yang sekarang berada dihadapannya dengan tatapannya yang sedikit tajam dibalik kacamatanya.

"Apa?" Tanya Amoza sambil menaikkan sebelah alisnya.

"Darimana kamu kenal dia?" Tanya Davin sambil menatap wajah Amoza.

"Ravin maksud lo?" Tanyanya

"Hm"

"Dia yang nganterin gue tadi" Ucapnya yang membuat Davin menatapnya tajam.

Amoza yang melihat tatapan itu langsung menundukkan kepalanya sambil menggigit bibir bawahnya.

Tatapan Davin sekarang sangat membuatnya takut, mata elang milik pria itu sungguh tajam.

'Aduhh apasi masalahnya, plis jangan bahas ini dulu, perut gue udah laper udah bunyi ini' Batinnya sambil memegang perutnya guna untuk menahan rasa laparnya itu.

"Kita bicarakan nanti" Ucap Davin sambil melangkahkan kakinya pergi.

"Davin tungguuu" ucapnya sambil mengejar Davin yang hendak keluar dari ruangannya.

Amoza berjalan mengikuti setiap langkah Davin, membuat orang orang yang melihatnya merasa iri dengan kedekatan mereka.

Tidak ada satupun orang yang berani mendekati Davin selain urusan pekerjaan.

#####

Didalam sebuah restoran yang cukup terkenal dan juga mewah, yang hanya cocok untuk kalangan atas.

Desain yang unik dan juga indah membuat Amoza memfoto setiap dirinya berada.

Ia harus mengabadikan semua momen untuk ia posting di Instagram miliknya.

Duduk di bangku VVIP membuat Amoza merasakan hal yang begitu mahal dan juga mewah.

Apalagi ia bisa menatap keluar lewat jendela sampingnya yang memperlihatkan jalanan.

Cekrek

Cekrek

Cekrek

Semua hal yang menurutnya bagus, harus ia foto. Ia harus memamerkan keindahan ini semua kepada ke dua teman temannya.

"Simpan ponselnya, makan terlebih dahulu" Ucap Davin.

Amoza yang mendengar ucapan pria itu langsung menghentikan kegiatannya menjadi seorang fotografer sesaat.

"Emmm" Ucapnya saat merasakan sebuah steak yang begitu lembut dan juga sangat enak.

"Enak?" Tanya Davin.

Amoza menganggukkan kepalanya sambil terus menyantap semua makanan itu.

"Davin gue mau ke toilet dulu ya, gue kebelet pengen BAK" Ucap Amoza sambil beranjak berdiri.

"BAK?"

"Buang air kecilll" Jawabnya sambil berlari keluar dari ruangan itu.

Sementara itu Davin hanya menggelengkan kepalanya menatap gadisnya.

Bibirnya terangkat saat mengingat wajah menggemaskan dari gadisnya itu.

Amoza dengan cepat berlari kedalam kamar mandi, untung saja tempatnya tidak jauh dari ruangan VVIP tadi.

"Aduh lega banget" Ucapnya sambil mengelus perutnya.

Brakkk

"Sshh aw" Ucap Amoza sambil memegang keningnya yang terbentur meja.

Amoza (Transmigrasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang