40

5.9K 173 1
                                    

Malam sudah berganti menjadi pagi, hari ini hujan turun, membuat udara dipagi ini sangat lah dingin dan sejuk.

"Hoamm..." Seorang gadis yang baru terbangun dari tidurnya pun menguap dan menggeliat.

"Pantesan dingin." Ucapnya saat melihat hujan lewat jendela.

"Wangiiiiii, sangat menggiurkan." Ucapnya saat hidungnya tidak sengaja mencium bau dari arah luar kamarnya.

Gadis itu beranjak dari ranjangnya, ia mengingat rambutnya asal. Lalu ia dengan cepat berlari ke luar kamarnya.

Gadis itu mengikuti bau yang ia cium itu, lalu bau itu membawanya menuju dapur, yang ternyata disana sudah terdapat seorang pria yang sedang memasak.

"Ekhem, khem." Ia berdehem untuk membuat pria itu melihatnya.

"Kamu mau makan?" Tanya pria itu sambil tersenyum.

"Enak ga?" Tanyanya.

"Sini cobain." Ucap pria itu.

"Mahen, awas kalau lo macem macem." Ucapnya sambil mendekati Mahen.

"Amoza, aku ga akan berani macem macem." Ucap Mahen, lalu mengambilkan sebuah sendok.

Ia mengambil sesendok sup yang ia buat, lalu memberikannya kepada Amoza.

Amoza menerimanya, ia terdiam sebentar sebelum memakannya. Ia menatap Mahen yang sedang tersenyum kepadanya.

"Ngapain lo senyum senyum?" Tanya Amoza.

"Cobain." Ucapnya.

Amoza mengangkat tangannya, lalu memasukkan sup itu kedalam mulutnya. Matanya berbinar saat sup itu sudah ia rasakan.

"Gimana?" Tanya Mahen.

"Biasa aja." Jawabnya.

"Sup nya masih lama buat mateng, kamu kalau mau mandi dulu silahkan." Ucap Mahen.

Amoza menatap dirinya yang masih acak-acakan, ia lupa jika ia tadi langsung ke dapur tanpa pergi ke kamar mandi dahulu.

"Gue mandi dulu." Ucapnya sambil melangkahkan kakinya pergi dari sana.

"Mahen, awas kalau lo makan duluan dan ga nungguin gue!" Ucapnya.

"Iya nanti aku sisain buat kamu." Jawab Mahen.

"Gue ga mau sisa, pokonya lo jangan makan dulu sebelum gue!" Ucapnya lalu pergi dari sana.

Mahen tersenyum mendengar Amoza yang seperti itu, ia seperti melihat Amoza yang dulu.

Amoza berlari menuju kamarnya, ia berlari menuju lemari yang ternyata tidak ada pakaiannya sama sekali.

Ia lupa jika semalam mereka pindah tanpa membawa barang-barang. Didalam hanya ada kemeja pria itu.

Amoza mengambil kemejanya dan juga celana pendek milik pria itu.

Lalu masuk ke dalam kamar mandi untuk melakukan aktivitasnya membersihkan diri.

Tidak butuh waktu lama untuk Amoza, ia sudah keluar dari dalam kamar mandi dengan pakaian yang cukup longgar dan besar.

"Badan si Mahen berarti gede banget ya, apa badan gue yang kekecilan?" Ucapnya saat melihat dirinya dicermin.

"ARKHHH." Teriaknya sambil berlari keluar kamar, lalu ia menutup pintu kamarnya.

"Kenapa?" Tanya Mahen yang berlari dari dapur.

"Ada apa?" Tanya Davin yang keluar dari dalam kamarnya.

"Bentar atur napas dulu." Ucap Amoza sambil mengatur napasnya.

Amoza (Transmigrasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang