30

6.8K 170 1
                                    

"Gue cinta sama lo." Ucap Davin, saat melihat Amoza yang memutar tubuh membelakanginya.

Dibalik sana Amoza tersenyum penuh kemenangan, akhirnya pernyataan yang ia tunggu, bisa ia dengar.

Amoza membalikkan tubuhnya, lalu mendorong pria itu hingga terjatuh ke atas ranjang.

Amoza menindihnya, lalu perlahan tangannya membuka setiap kancing kemeja pria itu.

"Aku juga cinta sama kamu vin." Ucap Amoza.

Cup

Satu kecupan berhasil ia dapatkan dari bibir pria itu, untuk menarik nafsunya. Dan benar saja, pria itu langsung mempunyai nafsu.

Davin membalikkan posisinya menjadi di atas. Ia menatap Amoza yang sekarang sedang tersenyum kepadanya.

'Terpaksa gue kasih tubuh gue, biar semakin buat lo yakin.' Batin Amoza.

Davin mendekatkan kepalanya, lalu meraih bibir Amoza. Bukan hanya menciumnya, tapi ia juga melumatnya.

Amoza membalasnya, hingga membuat Davin semakin ganas dalam menciumnya.

Davin membuka kemejanya yang sudah terlepas kancingnya. Ia melemparnya kesembarang arah.

Davin mengangkat sedikit tubuh Amoza, lalu melepaskan lilitan handuk yang sedari tadi membungkusnya.

Kini Amoza tidak menggunakan sehelai pakaian pun.

Davin melemparkan bantal yang cukup kuat, untuk menutup pintu. Lampu yang asalnya menyala pun ia matikan.

Davin melepaskan tautan bibirnya, lalu turun kepada leher jenjang Amoza.

Ia menciumnya dan menghisapnya. Davin memberikan beberapa tanda disana.

Tangannya terulur untuk meremas kedua buah benda yang terdapat di dada Amoza.

Ia semakin ganas dalam melakukannya, saat mendengar desahan Amoza.

Ia membuka celananya, lalu kembali melemparnya kesembarang arah. Kini keduanya tidak menggunakan pakaian sama sekali.

Malam ini akan menjadi saksi cinta Davin untuk Amoza. Ia akan mengambil haknya sebagai seorang suami.

Walaupun tidak siap, Amoza akan menerimanya. Walaupun jika ia nanti yang akan menanggungnya.

Amoza berteriak sambil mendesah, saat Davin berhasil merenggut keperawanannya.

Davin mencengkram kuat tangan Amoza. sambil menciumi kembali gadis itu.

#####

Malam yang panjang menurut seorang perempuan yang kini sedang tertidur didalam pelukan seorang pria.

Pria itu semakin mempererat pelukannya, saat merasakan sebuah pergerakan.

Namun Amoza sudah sangat ingin bersih bersih, ia ingin membersihkan noda semalam pada tubuhnya.

"Mau kemana?" Tanyanya yang sudah terbangun.

"Kamu udah bangun?" Tanga balik Amoza sambil menatap pria itu.

"Amoza, aku pengen kayak gini lebih lama." Ucapnya sambil mengecup singkat kening Amoza.

"Aku juga." Ucap Amoza sambil memeluk nya.

Tring Tring Tring

Amoza meraih ponselnya yang berbunyi, ia melihat siapa yang meneleponnya pagi pagi seperti ini.

Matanya melotot saat melihat nama yang tertera dilayar ponselnya.

"Davin, bunda kamu telepon." Ucap Amoza yang panik, karena bukan sambungan telepon biasa melainkan panggilan video.

Amoza (Transmigrasi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang