Pagi yang cerah, membuat Amoza terbangun dengan segar. Ia menatap ke arah jendelanya yang terlihat matahari sedang terbit.
Amoza menghirup udara yang menghembus, menggeliat saat tubuhnya terasa tidak nyaman.
"Kamu ngapain disini?" Tanya Davin sambil memeluk Amoza dari belakang.
Amoza memegang tangan Davin yang melilit diperutnya.
"Aku nyari udara." Jawab Amoza.
"Kamu laper ga?" Tanya Amoza.
"Gini aja sebentar lagi, aku masih pengen peluk kamu." Jawab Davin, sambil membalikan tubuh Amoza, lalu memeluknya kembali.
Amoza membalas pelukan itu, tidak terlalu lama ia pun melepaskannya.
"Istri kamu ini harus nyiapin makanan buat suaminya, karena aku denger perut kamu udah bunyi." Ucap Amoza sambil tersenyum menatap Davin.
"Tapi suamimu ini masih kangen sama istrinya." Ucap Davin.
"Davin, udah deh aku mau masak dulu." Ucap Amoza.
Davin melepaskan tangannya yang masih melilit di pinggang Amoza. Ia membalikkan tubuh, seperti anak kecil yang sedang marah.
Amoza yang melihat itu berusaha menahan tawanya, melihat tingkah laku Davin yang mulai menghentak-hentakan kakinya.
"Davin, kamu kayak anak kecil banget." Ucap Amoza sambil tertawa.
"Abis nya kamu kayak gitu."
'Kok jadi alay, tuhan gue ga kuat.' Batin Amoza.
"Davin plis aku mau masak, jangan ngambek dong." Ucap Amoza.
Davin membalikkan tubuhnya, menatap Amoza sambil memanyunkan bibirnya.
"Cium dulu." Ucap Davin sambil memanyunkan bibirnya.
'Otak lo mesum.' Batin Amoza.
Amoza mengangkat tangannya, lalu mencubit bibir Davin. Ia pun pergi dari sana meninggalkan Davin yang terlihat kesal.
"Amoza aku belum dapet ciuman." Rengek Davin.
#####
Hari ini hari spesial Amoza melayani Davin yang sedang manja manjanya pada dirinya.
Davin sampai mengerjakan pekerjaan kantornya dikamar Amoza, sambil disuapi oleh istrinya itu.
"Sayang aku boleh minta tolong?" Tanya Davin sambil menatap Amoza.
"Minta tolong apa?" Tanya Amoza.
"Tolong ambilin berkas warna kuning, yang ada di ruang kerja aku, di dalam lemari di samping meja." Jawab Davin.
Amoza menganggukkan kepalanya, lalu beranjak berdiri dari sana menuju keruang kerja Davin.
Amoza membuka pintu yang terkunci itu, ia masuk ke dalam mencari cari berkas yang tadi dipinta oleh pria itu.
Amoza mengikuti arahan yang diberikan oleh pria itu, ia membuka lemari yang dekat dengan meja.
Ia mengambil sebuah berkas berwarna kuning yang tertumpuk. Saat mengambil berkas itu tidak sengaja matanya melihat sebuah kertas.
Amoza mengambil kertas itu, membuka untuk melihat isi yang terdapat disana.
Amoza dibuat terkejut saat melihat sebuah tulisan besar yang tertera disana.
"Mahen?" Tanyanya pada dirinya sendiri.
Ia mengerutkan keningnya saat terus membaca isi dari kertas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amoza (Transmigrasi)
Teen FictionBagaimana jadinya jika jiwa kita berpindah hanya karena tersengat lebah dari setangkai bunga yang kita petik sendiri. Kecelakaan itu terjadi kepada seorang gadis yang bernama Kinan Priscilla Zeana. Dia harus menerima takdir yang sangat ia benci. Nam...