"Amoza." Panggil Davin dari dalam ruangan kerjanya.
Amoza yang sedang asik dengan ponselnya tidak mendengar suara panggilan dari Davin itu.
Apalagi suara tv nya sedikit keras, membuat suara Davin semakin tidak terdengar.
"Amoza." Panggil Davin lagi, namun Amoza sama sekali tidak mendengarnya.
Ia malah asik membalas chat dengan kedua sahabatnya.
Queens The Evil Group
Maura
Ke bar yu, udah lama kita ga nongkrong bareng.Agatha
Boleh, gue sih gas aja.
Tapi gue gatau ni Amoza lo bisa ga, jangan bilang lo ga boleh karena suami lo ngelarang lo.Gue bisa
Maura
Seriusan?Oke gas malam ini kita happy happyAgatha
Jangan lupa nanti malem ya zaKalian tenang aja, gue pasti bakalan dateng
Maura
Emang suami lo gapapa kalau ko pergi ke bar?Gue ga perduli, dia bukan siapa siapa, gue nikah sama dia juga karena terpaksa.
"Amoza." Panggil Davin dengan suara yang sangat keras.
Amoza yang sedang asik berbincang pun melirik kearah ruangan yang berada disamping kamarnya.
"Ngapain lagi si itu orang manggil gue?" Ucapnya sambil beranjak berdiri.
Amoza melangkahkan kakinya menuju ruangan kerja Davin, ia tidak mengetuk pintu dan langsung saja masuk menemui Davin yang kini sedang menatapnya.
"Apa lo ga denger gue dari tadi manggil manggil?" Tanya Davin.
'Kok aneh ya dia ngomong kayak gitu, biasanya kan formal' Batinnya yang merasa sangat aneh.
"Kenapa lo natap gue kayak gitu?" Tanya Davin.
"Ngapain lo manggil gue?" Tanyanya
Amoza sangat tidak suka bertele tele, ia menatap Davin yang kini hanya terdiam dan tidak menjawab nya.
"Ngapain lo manggil gue?" Tanyanya lagi.
"Malam ini kamu jangan keluar ke mana mana." Ucapnya.
"Lo ga bisa dong ngatur ngatur gue. Malam ini gue mau ketemu sama temen temen gue." Ucapnya membantah.
"Lo ga usah ngebantah." Tekan Davin yang membuat Amoza kesal.
"Gitu doang?Udah kan." Ucap nya lalu membalikkan tubuhnya untuk keluar dari sana.
"Mau kemana lo?" Tanya Davin.
"Kamar." Jawabnya singkat lalu pergi keluar dari ruangan itu.
"Gue bakal balas dendam sama lo Amoza, karena lo yang udah buat gue hampir mati." Ucap Davin pelan.
Amoza masuk kedalam kamarnya, ia menutup pintu kamarnya cukup keras dan ia juga mengunci kamarnya.
Amoza duduk di meja riasnya, ia menatap dirinya dicermin.
"Kenapa si Davin berubah kayak gitu, bahasanya juga aneh banget." Ucapnya.
Amoza merasa aneh, ia tidak tahu ada apa dengan pria itu.
"Apa dia kerasukan ya, makanya sikap sama perilakunya berubah jadi kayak preman gitu?" Tanyanya pada diri sendiri.
Tring
KAMU SEDANG MEMBACA
Amoza (Transmigrasi)
Fiksi RemajaBagaimana jadinya jika jiwa kita berpindah hanya karena tersengat lebah dari setangkai bunga yang kita petik sendiri. Kecelakaan itu terjadi kepada seorang gadis yang bernama Kinan Priscilla Zeana. Dia harus menerima takdir yang sangat ia benci. Nam...