Matahari sudah terbit dan udara sangat ini cukup dingin. Membuat seorang pria yang kini sedang berada diruang kerja merasa kedinginan dan butuh sesuatu yang hangat untuk tubuhnya.
"Amoza." Panggilnya pada perempuan yang kini masih berada didalam kamar.
"Apa?" Tanya Amoza yang langsung datang setelah mendengar panggilan itu.
"Buatin gue kopi dan sup, gue butuh yang panas." Titahnya.
"Iya." Jawabannya tanpa menolak, walaupun ia sedikit kesal, namun ia harus menuruti perintahnya apalagi statusnya sekarang adalah seorang istri.
Ia tidak bisa menolak nya, karena itu adalah sebagian dari kewajibannya.
"Jangan lo macem-macem, masak yang bener, kalau ngga lo bakalan abis ditangan gue." Ucapnya memperingati.
Amoza mendelik mendengar perkataan pria itu, ingin sekali ia membunuhnya namun pria itu terlalu berbahaya dan peka.
"Dasar om om, sosoan gaul pake gue-lo segala," Gerutunya.
Amoza pergi ke dapur untuk membuatkan sup dan juga kopi. Ia memulai memasak sup, dengan mengambil semua bahan yang dibutuhkan didalam kulkas.
Amoza mengambil beberapa sayuran, lalu ia potong potong menjadi ukuran yang lebih kecil.
Tidak lupa ia cuci terlebih dahulu sebelum direbus bersama dengan air.
Setelah selesai mencuci Amoza memasukan bahan itu kedalam panci yang berisikan air yang sudah cukup mendidih.
Ia menambahkan penyedap rasa untuk memberikan rasa, masakan kali ini ia buat sungguh sungguh agar pria itu tidak mengamuk setelah memakannya.
"Kalau gue ga ikhlas, gue ga akan buat makanan seenak ini." Ucapnya setelah mencoba rasa dari sup itu.
Setelah dirasa cukup pas, ia sajikan dalam sebuah mangkuk. Ia juga tidak lupa untuk membuatkan secangkir kopi.
Setelah selesai ia simpan di atas meja makan, Amoza berjalan menghampiri ruangan Davin untuk memanggil pria itu.
"Makanan sudah siap tuan, silahkan tuan segera datang ke meja makan, untuk memakan makanan yang sudah tuan pesan." Ucapnya di ambang pintu.
"Bawa kesini, gue mau makan disini." Titahnya.
Amoza sudah mengepalkan tangannya, ia sangat sangat kesal pada pria ini. Jika ia punya keberanian ia akan melakukan hal yang akan membuatnya menyesal.
"Baik tuan, makanan akan segera diantar." Ucap Amoza lalu pergi dari sana.
"Lo kira gue tukang gofood apa?Main nyuruh nyuruh." Gerutunya sambil mengambil mangkuk dan kopi itu.
Dengan perlahan Amoza masuk dengan membawa supnya, lalu ia taruh di meja yang terletak tidak jauh dari meja kerja Davin.
"Mau saya suapin juga tuan, kalau tuan tidak segera kesini, makanannya akan cepat dingin jika tidak dimakan." Ucapnya.
Davin langsung menutup laptopnya, lalu beranjak dari duduknya menghampiri Amoza yang kini tengah terduduk di sofa.
"Ga diracun, ini dijamin enak." Ucapnya saat melihat Davin yang masih terdiam menatap sup itu.
"Kali ini gue percaya."
Davin menyuapkan sesendok sup itu kedalam mulutnya, dirasa enak ia kembali memakannya hingga tandas.
Davin meneguk minumnya, lalu ia menyandarkan tubuhnya pada sofa. Kini perutnya merasa sangat kenyang.
"Ambilin berkas itu." Tunjuk Davin pada sebuah berkas yang berada diatas meja kerjanya.
Amoza mengangguk lalu melangkahkan kakinya mengambil berkas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Amoza (Transmigrasi)
Teen FictionBagaimana jadinya jika jiwa kita berpindah hanya karena tersengat lebah dari setangkai bunga yang kita petik sendiri. Kecelakaan itu terjadi kepada seorang gadis yang bernama Kinan Priscilla Zeana. Dia harus menerima takdir yang sangat ia benci. Nam...