132

343 41 12
                                        


Naruko diam, seolah tak perduli dan mengerti dengan apa yg bocah 8 itu bicarakan. Poni Naruko yg panjang membantu menyembunyikan matanya, membuat orang lain tak tau bagaimana ekpresi dan perasaan gadis Uzumaki saat ini, sama seperti Naruto, Hanya kedua Uzumaki yg saling tau. Semua jelas terkejut mendengar

"Seberapa hebat kata-kata yg kalian keluarkan, dan seberapa keras usaha kalian berduaan... Yang lemah akan selalu kalah... Kalau melawan yang kuat! " Tiga anggota tim tujuh, selain Uzumaki, jelas terkejut  kali ini mendengar ucapan emosional Inari. Tazuna sedih murung, tsunami terdiam,dia juga sedih mendengar si kecil dalam keluarga.

"Diam. Aku dan kembaran ku tidak seperti mu" Balas Naruto. Naruko hanya diam, Tangan kanannya memainkan ujung rambut di sisi wajah, seolah lebih menarik dari apapun saat ini.

"Diam!  Kalau melihat kalian berdua aku jadi marah! " Inari kasar dan kekanak-kanakan menyela, "kalian berdua tak mengetahui apapun tentang negara ini!" Lanjutnya meluapkan semua pada sikembar yg malang.
*Tahan semua pembaca,saya mengerti bagaimana perasaan kalian saat membaca ini,  tapi ingat, dia anak 8 tahun*.
"Aku ini tidak seperti kalian dan selalu tertawa seenaknya dan tak pernah merasakan kesedihan!".

DEG...pukulan telak yg dilayangkan dalam bentuk verbal oleh bocah Inari ini berhasil mengenai the Uzumaki twins.

Naruko benar-benar terdiam, dan tak bisa mengelak, mengalihkan rasa dihatinya saat ini dengan apapun.
Semua kenangan dan kenyataan pahit menyeruak dalam pikiran Naruko.

Tak pernah merasakan Kesedihan ya...? Bisa tertawa seenaknya ya..? Jadi dia dan kembarannya benar-benar berhasil mengelabui semua orang? Harusnya Naruko senang karena usaha mereka selama ini ada yg berhasil.. Tapi... Kenapa sakit banget ya..? Bukannya harusnya senang? 

'Nande...? Kenapa tak bahagia?  Kenapa tak ada senangnya? ' pikir gadis Uzumaki tak mengerti. Masih memainkan ujung rambut nya,  poninya yg panjang hingga hampir sepenuhnya menutup matanya saat ini benar-benar sangat membantu.

Ketika si rambut merah mencoba mencari jawabannya, ribuan kenangan menyakitkanlah yg malah menarik Naruko layaknya lumpur hisab yg lembut namun cepat yg menarik orang yg lelap dalam tidur.

Diskriminasi yg tersirat dan terang-terangan, perkataan buruk, kelaparan, dibully, dibohongi.. Bahkan ternyata orang yg seharusnya jadi cinta pertama dalam hidup dan pahlawan yg menjadi contoh bagi merekalah, seseorang yg harusnya uzumaki panggil ayah lah yg membuat hidup mereka seperti selama ini...dia menumbalkan mereka, anaknya demi desa hanya karena ninja, hanya karena desa.. Meninggalkan mereka dalam rasa sakit dan tanpa siapapun yg membela dan melindungi..Hanya mereka berdua, yg melindungi dan membela satu sama lain lah.

Seperti dipaksa berlari ketika sedang sakit, harus tersenyum seolah tak terjadi apa-apa padahal rasa sedih dan hancur seolah mau mati saja. Berusaha keras tanpa alasan untuk diakui, dan untuk tak merasa sakit lagi.. Untuk melindungi satu sama lain.

Naruto yg berusaha menjadi Hokage untuk diakui, Naruko yg berusaha menjadi kuat untuk meng wujudkan impian Naruto dan juga impian dirinya yg lain... Memiliki banyak uang agar gk kelaparan dan kekurangan... Untuk memiliki kuasa   Karena terbukti dengan uang kau memiliki kekuasaan, contohnya daimyo yg kage dan petinggi desa tunduk layak nya budak! Pemilik keputusan utama, orang yg bisa menobatkan seseorang pemimpin.

"Maksudmu orang tertindas itu hanya bisa merasa ketakutan dan menangis saja" Pertanyaan naruto, menyadarkan Naruko dari lamunan nya. "Orang bodoh seperti mu selamanya hanya bisa menangis!  Dasar cengeng!! ".

kepala si rambut merah terangkat ingin menatap kembarannya,  tapi iris birunya malah tak sengaja berpapasan dengan iris hitam Uchiha yg dari sejak kapan menatap nya dalam diam.

"Naruto! Bicaralah keterlaluan! " Tegur sakura. Naruto tak peduli dia melangkah pergi, masuk kedalam.. Menuju kamar yg ia tempati bertiga bersama Kakashi dan Sasuke. Ada Kakashi jadi aman dua orang ini.

Naruto berhenti teringat sesuatu, "Nee-chan,  kau sebaiknya juga istirahat.. --tidak bersihkan diri dulu dan tidur".lalu melanjutkan perjalanan nya.

=====

"Kenapa kau bertanya?" Tanya Naruko tak lama setelah perginya Naruto."Kau kan sudah selalu memperhatikan kami, terutama aku dan Naruto" Ujarnya dengan tenang menatap sambil menatap langsung Inari. "Sekarang giliran ku yg bicara! daritadi aku mendengarkan omongan yg sok tau bocah. Kau juga haruno,diam. Aku sedang berbicara" sela Naruko dengan tenang namun tegas, ketika Inari akan menyela dan Haruno yg ingin menegur.

"Jawaban dari pertanyaan mu...tentu karena Ada orang yg penting bagiku,saking penting nyawaku tak ada nilai nya bagiku jika bisa melindunginya,Kan lakukan apapun agar dia bisa hidup dan baik-baik saja" Dalam ketenangannya yg benar-benar kali ini mirip Minato.
"Sekarang giliran ku bertanya... Apa hanya kaiza, hanya ayah tirimu yg penting bagimu? Bagaimana dengan kakek? ibumu? Apa mereka tidak penting? Kalau gato...--jangankan Gato deh, anak buahnya Gato melakukan sesuatu pada mereka berdua dan kau ada disana...apa yg akan kau lakukan? Jawab!" Tanya Naruko.

Hening.. Bocah itu akhirnya terdiam,  tak bisa berkata-kata. Begitupun dengan dua anggota tim 7 lain dan ke-tiga orang dewasa disana.

Menepuk pelan keningnya seolah terkejut dengan ketika teringat sesuatu yg jelas,lengkap dengan ekpresinya. "ah, menangis? Hanya menangis kan, maaf aku lupa", Sambil menjentikkan jari kanannya, sebelum menggaruk tengkuknya yg tak gatal,  dengan polosnya.

"Dasar kau ini Naruko, dia hanya anak-anak" Ujar sakura menegur, dengan tak suka,  yg disampaikan dengan baik.

"Yeah..kau benar, dia hanya anak-anak.."balas Naruko,  dengan suara sangat pelan melanjutkan,  " Anak-anak normal". 'Anak normal dengan kehidupan yg normal.  Bukan seperti aku maupun Naruto',  pikir Naruko. Berdiri dari duduknya berjalan menuju pintu keluar.

"Sekarang mau kemana kau Naruko? " Tanya sakura, ketika gadis Uzumaki sudah membuka pintu.

"Berlatih" Jawab nya, 

"Tapi ini sudah malam" Ujar tsunami.

"Aku...ninja..." Jawabnya, "Beritahu Naruto nanti kalau dia cari". Dengan itu,  Naruko melangkah pergi tanpa melihat kebelakang. Tanpa tau Uchiha terus menatap bahkan hingga pintu tertutup.

"Hhh.. Mereka berdua itu.. " Haruno menghela nafas. "Eh. Sasuke-kun,  kau mau kemana? " Tanya Haruno melihat sasuke berdiri dan melangkah pergi ke pintu keluar.

"Ada yg tertinggal" Jawab Uchiha dengan cuek sok coolnya.

=====

Naruko Uzumaki_ [slow Up]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang