09. Tentang kebahagiaan mempunyai Awahita

630 95 50
                                    

Cahyoko Ariyanto
Pagi, ada kabar baru
Apakah kalian sanggup menerimanya?
Hanya orang yang sanggup yang mau saya kasih tahu

Cahyoko Ariyanto
Adakah manusia?
Ah, sudahlah. Intinya Sabir dan Serena anaknya sudah jadi. Sekian.

-Cahyo mengirimkan sebuah gambar-

Emak
Selamat pagi, salam sehat!
Yang masih kelonan harap bangun

Ayah
Sendi sehat semangat gowes, ya!
Ayah lagi lari pagi lho semuanya, kalian sudah ngapain aja?

Mama
Bagusan mana nama Qiara atau Qiora?

Emak
Sabran aja kalau cowok.

Jizzy Elvina
Izin nimbrung ya Enyak Babeh…
Saya otw ngantor, nih.

Satya Manhuri
Masa baru bikin semalam, udah bisa digendong di pagi hari? @AnandaSabir @SerenaAwahita

Cahyoko Ariyanto
Sebagai manusia yang didapuk menjadi kang bagi-bagi makanan, saya pun curiga anak yang muncul di rumah saudara kita semua adalah hasil penculikan. Mohon untuk ditindaklanjuti. Colek @Papa

Papa
Grup ini hanya boleh berisi informasi aktual yang benar terjadi. Yang kagak penting enggak usah dikirim ke mari. Terima kasih. Salam sehat untuk kita semua.

Emak
Woi, Cahyono! Itu anak temennya Sabir

Cahyoko Ariyanto
Nama saya tolong jangan diubah, Tan. Dan iya, saya udah tahu. Iseng aja, sih.

Yena Adinda
Https://www.toktik.com//Nanacantiksiapayangpunya
Tolong buka link di atas, like n share, ya! Itu tugas kelompok Nana.

Cahyo berdecak. Kalau Nana sudah muncul di grup, ada saja pengalihan isunya.

Kini Cahyo kebetulan berada di ruang tamu rumah Sabir. Beberapa waktu lalu ditelpon untuk datang oleh Serena. Cahyo sudah siap menggoda dua temannya itu perihal semalam jika saja tidak melihat keberadaan bocah cilik yang hadir entah dari mana. Setelah mengulik informasi, akhirnya tahu kalau itu anak titipan temannya Sabir.

"Ini makanan sudah aku hangatkan tadi malam, terus pagi ini juga dihangatkan ulang. Nanti bagi-bagi aja, terserah kamu mau ke mana. Tetangga-tetangga sudah aku kasih semua. Kalau ada yang nanya, bilang aja lagi acara Rabu berkah."

"Sabir bapak-able banget, ya, Er," cetus Cahyo tiba-tiba, sembari melirik Sabir yang menggendong Daniel di ruang tengah. Nampak sedang membahas miniatur yang terpajang di rak. "Sudah siap banget kayaknya buat jadi bapak."

"Kamu juga sudah cocok jadi bapak, Cah. Tinggal nunggu jodohnya aja," balas Serena, setelah memerhatikan suaminya agak lama. Interaksinya dengan Daniel sedikiiit menggetarkan hati sebab terlihat manis.

"Calonnya sudah ada, kok."

"Oh ya?" Serena penasaran. "Siapa kalau boleh tahu? Kenalan kamu di Kalimantan sana, kah?"

"Ada, lah. Kenalnya juga udah lama, kamu pasti kaget kalau tahu siapa orangnya."

"Berarti aku kenal dia?" Cahyo mengangguk. "Siapa?"

Tentang Kita yang Harus Pulih Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang