Labuh landai dengan kelasi jiwa besi,
Berpasir kaki meniti bibir pucat lesi,
Dari segara sang kelasi bercucuk tanam
dengan segenggam garam,
Berpucuk ulam dicita dendam
Sauh dipaut karang yang gersang,
Dengan jiwa jarang bertelanjang,
Sedang diselang segelap jiwa malang
Yang berkalang
Serabut buih putih pada bibir pasir,
Terdampar bangkai putih dengan desir,
Disisir persis seperti butir pasir pada kasut pada bibir,
"Teruskan"
Desing halus bersiul kejam dihujung telinga,
Dengan bisik "benci, sudah gila" tak berhujung yang lima
