#34

3K 297 20
                                    

"kok rasanya ada yang aneh yaa sama mereka"

Gracia pun langsung menatap Shani dengan serius.

"Ga usah tegang ge"ucap Shani katika melihat prilaku Gracia.

"Aku ga tegang kok, memang Cici liat ada yang tegang dari aku?"tanya Gracia dengan polosnya.

"Ya ga ada lah, kan kamu cewek"ucap Shani.

"Terus Cici tau aku tegang dari mana?? Sotoy Cici mah"tanya Gracia.

"Mukanya, muka kamu tuh tegang ge"jawab Shani dengan spontan.

"Apa idung aku?? Iya aku tau idung aku mancung kok"ucap Gracia dengan membanggakan dirinya sendiri.

"Cukup ge.. ngomong sama cewek kayak kamu menguji kesabaran"

"Lah emang aku cewek, oh jadi cici kira aku cewek tanrum gitu??"

"Ga gitu Gee.."Shani pun semakin bingung dengan apa yang mereka bicarakan

"udah lah ci lupain masalah tegang menegang, lanjut ci"

"Iya iya, ini kamu sadar ga si.. mereka ni kayak makin kecil gitu"ucap Shani

"Menyusut?"

"Kecil umur ge, Atin sama flora yang dulu ngomong lancar sekarang udah ga lancar kayak dulu"ucap shani

"Hmm?? Emang iya ya?"ucap Gracia dengan bingung.

"Kamu ga percaya ge?"

"Bukan gitu.. ci, cuma kan yaa Cici tau lah, aku kalo ga liat langsung, ga bakal percaya"jawab Gracia.

"Yaudah liat besok aja"ucap Shani yang dibalas anggukan oleh gracia.

Untuk beberapa menit keheningan meliputi mereka bertiga.

Gracia yang sejak tadi memperhatikan wajah pucat Zee, tak hentinya tersenyum melihat damai nya wajah Zee.

Gracia juga terus mengusap tangan mungil Zee.

Sebelum dirinya benar benar pergi tidur, Gracia meletakan punggung tanganya di dahi Zee.

"Ci.. kasian zee.. panasnya sekarang naik lagi"ucap Gracia kala tanganya merasakan panas yang amat dari dahi Zee.

Sedetik kemudian Zee mulai melenguh, mengeluarkan suara kecil.

"Emmhh.. ma..maa"

"Emmh..."

Shani dan Gracia pun terdiam sejenak, setelah itu mereka berdua sama sama panik.

Hari sudah malam, jam menunjukan pukul 23.38, tak mungkin bagi mereka untuk membangun kan para staff.

"Ci.. gimana??"ucap Gracia.

"Kita ga punya koolfever lagi, yaudah ge kamu temenin dulu, aku ngambil Kompresan"ucap Shani lalu perlahan turun dari ranjang dan pergi.

"Emmhh.. maa..ma"

"Cup..cup.., Cici di sini"ucap Gracia lirih.

"Ma..ma.."

Tiba tiba Zee memasukan ibu jarinya ke mulut kecil miliknya.

Gracia pun awalnya ingin melepaskannya, tetapi ia takut jika Zee terbangun dan menangis.

"Zee.. kamu mau susu ya.. tapi Cici ga bisa ngasih Zee.. maaf ya, nanti Cici beliin dot sama empeng"ucap Gracia sambil mengusap pucuk kepala Zee.

"Ge.."panggil Shani yang datang dengan mangkuk dan handuk kecil.

"Ci, Zee minta itu"Gracia tak tahu akan bicara seperti apa pada Shani

"Itu apa?"

"Ituu ci.. eh anu"

BABY JKT48 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang