Kapitel 004 ᪣ Brochure

121 6 0
                                    

Fuma nepuk jidatnya frustasi ngadepin makhluk astral yang lebih muda darinya itu, dengan sayang dia nyeret si Sunoo buat duduk lagi di tempatnya terus ngambil Hp si Sunoo dan nulis di kolom password BELI DULU, cling... Wifi tersambung,  si Sunoo senyum-senyum gak jelas ngebuat empat manusia lain kebingungan, Fuma kembali ke tempat duduknya sambil nyeruput kasar kopi pesenannya. "Eh ada apa sih? Kok Sunoo makin gak waras?" tanya Yunah kebingungan akan perubahan Sunoo yang cepat, "Dia emang gila!" kata si Nicholas.

Keheningan kembali melanda meja nomor 4 dengan enam penghuni yang tengah terhanyut pada kesenangan masing-masing, menikmati wifi yang tersambung pada handphone masing-masing, bahkan tanpa sadar mereka sudah mendekam lama di tempat itu, hingga salah satunya mulai bosan memainkan medsosnya, ia menghela nafas sedikit berat melihat ke lima saudaranya yang lain masih setia bermedsos ria, "Beb!" ucapnya memanggil si tampan yang duduk di sebelahnya, "Brisik lu!" jawab si cantik yang masih fokus pada HPnya, "Kau menyakiti hatiku! Huaaa!" si Yunah menghela nafas berat, ke sekian kalinya ia malu dengan saudaranya, bagi si cantik yang waras hanyalah ia dan Fuma, lalu yang lain kewarasan di ambang batas bawah.

"Sekarang yang kumat malah bang Heeseung, tadi si curut Sunoo!" ujar si cantik Yunah menggelengkan kepala "Bang Heeseung sama Nicholas aja ya biar gak tersakiti!" pemuda Nicholas berteriak sambil merentangkan tangan "Ogah banget sama lu! Yang ada gua kesurupan!" si Heeseung berpaling, niatnya sih mau meluk Sunoo, berhubung Fuma mulai malu sama tingkah saudara kesayangannya itu, si Fuma langsung aja Jitak sayang tepat di kening pemuda mirip hamsternya Nicholas itu, Takk... "Bangsat, sepupu durhaka lu!" Heeseung misuh-misuh sambil elus pelan keningnya, sedangkan yang lain malah ketawa, "Ya mangkanya gak usah gila di tempat umum!" si Fuma tetep cuek dan beralih fokus pada HP.

"Guys, ayok jalan-jalan, masak iya dari tadi di sini mulu kek satpam caffee aja, mana aku ngiler jajanan di bazar!" si cantik angkat bicara, terlalu bosan untuk duduk berjam-jam di tempat itu, ditambah secangkir kopi yang dipesan sudah diseruput habis "Kalo gitu gass lah ke bazar makanan!" Koga antusias sambil gebrak meja, dari tadi perut udah keroncongan, pengen tuh ngeborong seluruh kedai makanan, Koga ini masternya makan, cita-citanya pengen jadi chef, punya restauran gede, entah kewujud atau ga. "Kok lu gak ngajak dari tadi sih Nyet?" Heeseung melotot pada Koga, si Koga malah senyum tanpa dosa.

Mereka jalan bareng beriringan tiga-tiga. Yang paling depan ada Koga, Heeseung sama Nicholas. Di belakang ada si Fuma, dan Yunah yang lagi ngobrol asik sama Sunoo, ngebahas Jay pas dua hari lalu kerumah utama Padmarini sambil di dandanin cantik kayak cewek karena kena hukuman mamaknya, kesukaan Sunoo banget itu, mengabadikan aib para saudaranya, berkedok biar ada kenangan buat di kenang waktu tua. Si Yunah semangat bicaranya, dia kan wakil grup julid "The Julid Padmarini" yang di buat bersama para sepupu cewek Padmarini, ngeliat gimana mamih Jessaline yang selalu ngedandanin putranya kalau lagi ngamuk tuh another level of happiness. Dapet asupan julid dari ter The Best lah pokoknya.

Beraneka makanan tersedia pada kedai-kedai bazar yang berjejer rapih menepih jalan, aroma manis dan gurih bercampur baur menyeruak indera pencium, mengundang air liur untuk jatuh bak air terjun tak berbendung, "Woey!" pemuda manis yang selalu mengaku tampan dengan sebutan si paling tampan Padmarini memanggil salah satu Saudaranya, "Whatapa?" jawab si Heeseung, tapi matanya tetep tengok kiri-kanan lihat banyaknya jajanan.

"Pinjem duit buat beli Martabak!" katanya sambil nyengir kuda, merasa tak berdosa sekali pas ngomongnya. Emang ya kalau saudara itu memegang prinsip 'Milikku itu milikmu, dan milikmu ya milikku!' "Ah bangsat dirimu! Seneng amat sih minjem duit ke gua?" Heeseung malah ngumpat dengan ekspresi kesel luar biasa, "Gua kasih ID Line nya Sooha deh! Lu kan suka, benerkan Seung?" Heeseung berpikir sejenak, disusul senyuman manis pada wajah tampannya, "Ok! Awas lu bohongin gua! Siap-siap terima santet online!" Heeseung ngambil beberapa lembar uang buat si Koga, yang langsung di bawa kabur menuju kang jual martabak.

Like Crazy [ENHYPEN x Hybe Idol]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang