𝙿𝙾𝙻𝙰𝚁𝙸𝚂

3

Pagi hari di Heisenberng sambut dengan para naga yang sedang di latih oleh Yudistira ditemani oleh sang putra kedua yang telah berumur 3tahun yang duduk di samping taman dan sang papa berada di depannya.

Sang baba yang melihat pun akhirnya menghampiri sang putra tengah dengan sang adik berada di gendongannya sambil membawa boneka other yang terbuat dari kapas yang halus.
"Aigo anak manis baba sangat serius sekali memperhatikan papa yang sedang melatih para naga" ucap wiley sambil mengelus kepala putra tengahnya
"Baba Anar sedang menemani Slush, kasian dia baba sudah harus berlatih padahal dia masih baby" ucap Ragnar sambil memajukan bibirnya karena kesal naga miliknya harus ikut pelatihan papanya, meskipun hanya pelatihan dasar saja.
"Slush kan harus kuat untuk menjaga Ragnar dan membawa terbang Ragnar" ucap tiba-tiba Yudistira saat mendengar keluhan si anak tengah. Mendengar ucapan sang papa Ragnar makin di buat cemberut karena harus merelakan sang naga berlatih dengan si papa dan mengurangi jam mainnya dengan Slush

Memang kerajaan Heisenberng selain terkenal dengan kasti es dan kawasananya yang tertutup es akan tetapi hampir semua naga di kerajaan Heisenberng di beri pelatihan entah untuk menyerang atau bertahan dari musuh dan mengendalikan kekuatan yang mereka miliki. Dan Heisenberng juga dikenal dengan kemahirannya untuk bertarung meskipun senjata mereka tidak sekuat kerajaan lain. Tetapi mereka dapat melumpuhkan musuh dengan luka yang cukup parah.

Malam hari setelah makan malam dengan ditemani bintang dan bulan. Keluarga kerajaan Heisenbreng di dalam kasti es ini mereka sedang bersantai di temani tiga putra manis dan para baby naga yang manis. Bagaimana sikap Xavier saat memberi nasihat kepada naga sean yaitu icebreng untuk tidak menjahili Slush hingga Slush bersembunyi di dekat Ragnar. Xavier memang kakak yang baik tetapi memiliki sisi tegas untuk para adiknya dan para naga miliknya dan juga naga milik adiknya.

"Ehm, pangeran manisnya papa,akhir pekan nanti kita akan berkunjung ke Vadronia, kita akan menginap disana" saat mendengar penuturan sang papa hanya Sean yang breaksi, meskipun hanya suara tepuk tangan dan celotehan anak bayi saja. Tetapi berbeda dengan reaksi dari si sulung dan si anak tengah, terdapat terlihat mereka senang tetapi sedih dengan bersamaan. Mereka sedih karena harus berpisah dengan beberapa hewan kesayangan mereka yaitu serigala dan seekor Rubah putih.
"Hemm papa Foxie boleh kita bawa kah?" Ucap si tengah dengan kepala menunduk sambil memainkan ekor Slush karena takut oleh tatapan sang papa.
"Ragan sayang kali ini foxie kita tinggal saja ya di kastil, karena di Vadronia kita akan bertemu dengan teman lama papa dan baba. Jadi tak apa ya foxie kita tinggal dulu kan ada Slush yang akan menemani Ragan"
"Baiklah papa,tapi aran boleh bawa boneka foxie kan papa baba" tanya Ragan sangat antusias itu
"Boleh sayang, nanti baba akan kemasi ya untuk di bawa ke Vadronia ya"
"Yey terimakasih baba" ucap Ragan dengan senyum manisnya yang membuat Wiley dan Yudistira ikut tersenyum dan merasa hatinya menghangat karena ulang sang putra tengah.

Hari ini adalah hari keberangkatan Heisenberng ke kerajaan tetangga Vadronia yang mereka harus lalui sebuah sungai kecil agar sampai di kota Ivor.

Mereka menggunakan kreta kuda untuk menuju Vedronia, sebenernya mereka bisa saja menaiki naga milik Yudistira dan Wiley tetapi mereka ingin membebaskan sang naga untuk terbang dengan bebas dan menjaga mereka dari atas sana.

Sebenarnya tadi cukup ada kendala karena si sulung yang enggan meninggalkan serigala cantik dengan berbulu putih itu. Dia menangis sambil memeluk sang serigala pemberian sang kakek saat itu, sehingga keluarga dan para pelayan membujuk sang sulung untuk melepaskan serigala kesayangannya.

Butuh 1jam untuk membujuk si anak sulung dengan memberi tahu kalau Henry sahabat kecilnya sudah berada di Vadronia. Dan berhasil membujuk Xavier untuk melepaskan serigala putih yang ia peluk itu.

Selama perjalanan dari Heisenberng menuju Vadronia ditemani oleh ocehan sang bungsu bersama naga kesayangannya yang tidak mengganggu tidur nenyak sang kakak pertama dan kedua.