12

147 12 0
                                    

Pagi hari di kerajaan Plorvis di buka dengan naga milik Hannes yang tersangkut di pohon karena mengejar seekor tupai.

Awal yang mengetahui Sol tersangkut adalah Kendra yang terkejut dengan kepala sang naga yang masuk kedalam lubang kecil dan tak bisa keluar.

Awalnya kendra tidak menyadari itu sol, karena posisi sol berada di belakang pohon yang besar dan menggerakkan badannya sehingga membuat pohon besar itu bergerak.

Kendra yang memperhatikan pohon besar itu heran karena tak ada angin besar untuk menggerakkan sang pohon.

Makin dekat makin terlihat cahaya yang di pantulkan oleh sang naga dan membuat kendra menghampirinya dan menyadari naga milik sahabat adiknya.

"Tidak naga tidak pemiliknya sama saja memiliki tingkah ajaib" batin Kendra sambil menggelengkan kepalanya saat menginat kelakuan Hannes dan Sol memiliki tingkah ajaib.

"SOL KAU KENAPA BISA TERJEBAK DISITU" teriak Kendra memberhentikan kegiatan Sol sebentar

"KENDRA BANTU AKU...AKU TAK BISA KELUAR DARI LUBANG INI...BAGAIMANA" Panik Sol yang berusaha untuk mengeluarkan kepalanya sejak tadi tidak dapat keuar.

Alhasil beberapa pengawal dan pelayan keluar karena ulah teriakan mereka yang mengagetkan semua penjuru taman kastil Plorvis.

Setelah drama pagi ini Sol akhirnya lepas dri pohon itu dan menangis karena takut tak bisa keluar. Hannes, Jedlyn, Ragnar, Luca, Kendra , dan Joanie sekarang sedang sarapan dengan tenang setelah drama panjang yang terjadi.

"Kalian setelah ini ada kegiatan apa?" Mereka masih berada di meja makan, kebiasaan mereka semua setelah makan akan berbicara terlebih dulu untuk menanyakan kegiatan mereka setelah ini.

"Aku akan pergi kekerajaan Aldweidge karena ada beberapa urusan kepada raja Jairo" kerajaan Aldweidge masih dengan raja Jairo, tahta belum turun kepada Marka untuk saat ini.

"Aku dan Jedlyn tak ada kelas untuk pagi ini, kalau siang kami ada"

"Kalau aku menemani gege" Joanie dengan senyum cerahnya dengan semangat memberi tahu kalau ia memiliki kegiatan untuk menemani sang kakak tertuanya itu.

"Aku ada kelas pagi ini ge, mungkin bentar lagi aku harus pergi"
"Apa perlu kami antar sampai perbatasan"
"Tak apa ge, aku bisa sendiri, gege tenang saja aku bisa jaga diri kok, aku sudah besar"

Mereka yang melihat Ragnar berbicara ia sudah besar, entah mengapa mereka menjadi gemas sendiri terhadap sang anak tengah kerajaan es itu.

"Umur mu saja yang bertambah tetapi badan mu tidak, kau slalu disangka masih anak ber umur 17 tahun " kebiaan Hannes untuk menjaili sang sahabat kecilnya itu, ia suka saat muka manis sahabatnya berubah menjadi merah karena kesal.

"Kau ini, tidak pernah berubah sejak dulu, sini kau ku jambak rambut mu!!!" Mungkin pagi ini Ragnar tak memiliki kesabaran yang luas untuk sang sahabat kecilnya itu.

Para kakak yang menyaksikan itu hanya mengehla nafas saat Hannes tertangkap oleh Ragnar dengan rambut Hannes menjadi korban kekesalan Ragnar. Jedlyn yang melihatnya segera menghampiri mereka, niat hati ingin melerai tetapi akhirnya ia juga terkena tarikan rambut dari Hannes.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••

Setelah melewati pagi yang panjang di kerajaan Plorvis. Ragnar akhirnya sampai  dengan di antar oleh Joanie, katanya dia tak ingin di penggal kepalanya oleh Xavier karena membiarkan adik manisnya pergi sendiri.

Setelah sampai di gedung untuk kelas ini Ragnar berjalan dengan santai, sesekali ia membalas sapaan para mahasiswa disana entah itu teman satu angkatan atau beda angkatan.

𝙿𝙾𝙻𝙰𝚁𝙸𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang