7

181 18 1
                                    

Ditaman kastil, 5keluarga dan para naga yang berada di halaman luas ini mereka hanya sekedar bermain dan menanyakan mereka akan bersekolah dimana.

Dilain sisi Jayden terus memperhatikan Ragnar yang sedang di tempeli sahabatnya dan adiknya itu. Jayden entah kenapa ia merasa tak suka tapi ia tak mengerti kenapa dia seperti itu.

Marka dan naga sang ayah merasa aura yang berbeda dari Jayden yang memperhatikan sang adik dari sahabatnya itu. Drakon yang melihat Thunder yang berada di pangkuan Jayden diabaikan oleh sang prmilik menjadi kesal sendiri yang berakhir Thunder yang menggigit jari Jayden yang mengelus mukanya itu.

"Anakmu ternyata galak juga ya" ucap Marka tiba-tiba saat melihat kelakuan Thunder agar di perhatikan oleh Jayden
"Jangan salahkan anakku yang ingin di perhatikan oleh majikannya yang sedang menatap putra tengah kerjaan dingin itu"
"Huh...kau ini kenapa sensi sekali dengan kerajaan Heisenberng itu" ucap Marka yang bingung dengan nada Darkon berbeda dari biasanya.
"Bukan seperti itu, kami semua sudah berteman lama,aku hanya berfikir bagaimana bila Jayden berjodoh dengan salah satu anak kerajaan es itu, kasian Thunder pasti dia akan kedinginan" ucap Drakon sedih dan gelisah karena mate anaknya nanti akan seperti apa naga jenis apa dan kerajaan apa. Drakon memang naga yg cukup sensitif hatinya meskipun saat ia marah tetap seram
"Yak kau ini,mengapa menjadi sangat mellow,kita akan mengetahui mate tuh wajtu umur 17tahun dengan muncul tanda pada bahu kita, jadi itu sangat masih lama bapa tua"
"HEI AKU TIDAK TUA YAK,DASAR ANAK KECIL MENYEBALKAN"
"HEII AKU BUKAN ANAK KECIL, BULAN DEPAN AKU SUDAH BERSEKOLAH YAA"

Sepanjang keributan yang dibuat oleh Drakon dan Marka, para mate sedang memperhatikan mereka semua dengan tatapan tak percaya dengan kelakuan Drakon yang dikenal dengan naga beribawa. Tapi lihatlah dia sedang beradu argumen dengan anak Jairo sang majikan Drakon.

"Amethyst, kau tidak berniat memberhentikan adu mulut yang di lakukan mate mu itu" Camber yang melihat itu merasa tak percaya dengan sikap Drakon itu.

"Benar kata Camber kau tak ingin memisahkan mereka berdua,mungkin bentar lagi akan saling pukul antara mereka berdua" Onyx sang tuan rumah tak ingin tempat ia dan anaknya bersantai menjadi rusak dengan adanya keributan yang dilakukan pangeran dan naga sang raja Aldweidge yang mungkin akan ada pertumpahan darah

"Huh biarkan mereka, aku tidak tau dari kehamilan Adyva, drakon menjadi lebih sensi dan sedih,tetapi saat Adyva hamil Jayden Drakon menjadi sosok yang gampang marah dan sering berkelana, tapi saat Adyva hamil Skylar ia menjadi lebih mudah sedih dan gembira" ucap Amethyst panjang lebar yang membuat sahabatnya heran dengan sikap Drakon itu.

"Amethyst kau segera hampiri mate mu,lihat yang telah ia lakukan,YAKK AMETHYST CEPAT TAMAN KU AKAN HANCUR KALAU BEGINI" teriakan Onyx yang melihat kelakuan Marka dan Drakon seperti baby dragon itu yang sambil melempar tanah dengan di perhatikan anaknya dan anak majikan itu.

Mendengar teriakan Onyx mereka semua langsung menghampiri Drakon dan Marka yang sedang perang tanah tanpa ada yang mau memisahkan mereka.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Kejadian yang buat para naga heboh akhirnya bermain bersama dengan Ragnar yang makin di tempeli oleh para sahabat dan baby naga yang lain.

Sang'kaka yang melihatnya menjadi kasian kepada Ragnar yang kewalahan dengan sikap sahabat-sahabatnya. Si kecil Sean yang berada di gendongan Henry terlihat nyaman dengan memainkan baju Henry dan tidak terganggu dengan kehebohan yang di buat oleh kakaknya yang lain.

Skylar yang sekarang berada di gendongan Jayden karena tak ingin ribut dengan Hannes. Drakon memilih diam bersama Jayden dan Skylar pun memperhatikan anak-anaknya yang nyaman dengan Ragnar.

"Mengapa anak-anakku nyaman dengan dia" Jayden dan Skylar yang mendengar suara Drakon akhirnya melihat keadaan dimana Ragnar di kerubuni oleh sahabat dan para-naganya.
"Arena akak antik" celutakan Skylar mendapat dua respon yang berbeda, Drakon yang mendengarnya membenarkannya tapi di satu sisi ia tidak ingin membenarkannya. Sedangkan Jayden entah mengapa merasa senang dan membuat senyum yang samar agar tidak terlihat oleh siapapun

Mereka semua yang berada disana tidak menyadari kalau para orangtua memperhatikan mereka dari area balkon kastil.

Ragna yang berada disana merasa tenang melihat anak-anaknya akan dikelilingi oleh orang-orang yang baik.

Belum sempat mereka meninggalkan balkon,mereka mendengar teriakan dari Hannes yang entah mengapa teriak. Akhirnya mereka cepat-cepat menuju taman untuk melihat keadaan anak sang'sahabat.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Ditaman kastil Vadronia yang diisi oleh para naga dan anak-anak dari sang sahabat raja ratu mereka sedang bermain dengan para naga milik mereka.

Tetapi Hannes tiba-tiba berdiri dan berjalan kearah pohon besar yang berada di kastil Vadronia. Setelah sampai ia memperhatikan sang pohon yang menarik perhatiannya tetapi saat ia perhatikan merasa ada yang aneh dengan sangpohon merasa ada yang tak beres Hannes akhirnya menggoyangkan pohon dengan sekuat tenaga.

Sahabat dan kakaknya memperhatikan kelakuan Hannes, tetapi Sean yang tiba-tiba menunjuk kearah pohon yang sedang Hannes goyang-goyangkan.

"Itu naga bukan ya" Jedlyn yang berbicara itu sepontan mereka panik saat melihat jelas naga gendut yang akan terjun kebawah karena ulah Hannes.

Sebelum Henry menghampiri sang'adik terdengar suara teriakan Hannes yang cukup keras. Akhirnya mereka semua menghanpiri Hannes yang sudah tertimpa oleh naga gendut entah milik siapa.

"Hannes sakit tidak" entah mengapa pertanyaan Yangve membuat tangis Hannes berhenti dan menjadi emosi seketika
"KAU PIKIR SAJA AKU TERTIMPA OLEH NAGA GENDUT INI APA TAK AKAN SAKIT HAH. TOLONG ANGKAT NAGA INI"sebelum sang'kaka membantu Hannes untuk lepas dari sang naga yang tak tau asal dari mana.
Tetapi omongan sang naga membuat mereka semua tak bisa menahan tawa
"YAK KAU BERUANG, KAU JUGA GENDUT SEPERTI KU. JADI JANGAN ASAL MENYEBUTKU GENDUT"
"YAK KAU PERGI DARI ATAS BADAN KU,hyung bantu aku,,,Hiks" balasan Hannes yang buat mereka terdiam dan segera membantu Hannes lepas dari naga itu.

Tak jauh dari mereka para orangtua segera menghampiri anak-anak mereka yang sedang mengangkat naga gendut itu.

"ASTAGA ANAK MANIS KU"ucap Tieran yang cukup kencang membuat mereka menengok ke orangtua mereka semua
"Hyung ayo bantu Henry,Marka,dan Luca memindahkan naga itu" ucap Adyva yang merasa kasihan terhadap anak bungsu sang sahabat itu

Cukup lama mereka mengangkat sang'naga akhirnya naga itu berpindah dari atas badan Hannes menjadi di sebrang dan bergabung bersama para naga yang lain.

Hannes yang telah terlepas dari sang naga gendut langsung memeluk sang mae dan menangis mengadu sakit di area punggungnya.

"Cih dasar lemah" ucap sang'naga gendut yang mendengar rengekan bocah yang mirip beruang itu
"YAK KAU-"belum sempat mengahampiri naga gendut itu Ginger dan Artic telah menahan Sol agar tak menimbulkan masalah yang lebih besar lagi.
































Mungkin ini dan satu part terakhir untuk edisi para anak dari semua kerajaan saat masih kecil, nextnya aku cepatin mereka yang telah beranjak dewasa dan mengetahui kekuatan apa yang mereka miliki

And byebye👋🏻👋🏻

𝙿𝙾𝙻𝙰𝚁𝙸𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang