14

182 14 1
                                    

Keadaan malam hari di kastil Longherin mendadak menjadi hening, tidak seramai biasanya. Hannes yang biasanya banyak berbicara malam ini menjadi sosok yang pendiam dan terlihat lesu.

Tieran dan John tahu mengapa sang anak menjadi pendiam seperti ini. Mereka tak kalah terkejut atas kabar yanh menimpa sahabatnya itu.

Mereka berencana akan pergi ke Heisenberng untuk melihat keadaan Ragnar. Yang membuat mereka penasaran siapa yang telah membuat Ragnar seperti itu.

Karena hanya dari bangsa witch yang mengetahui cairan untuk melumpuhkan lawan menjadi es, meskipun akan kembali normal jika tidak berlebihan untuk digunakan, karena ramuan itu saat digunakan berlebihkan akan membuat nya mati kedinginan.

"Ekhm, kau ini kenapa? Bukan menyambutku dengan senyuman, malah menyambutku dengan muka murung mu itu."

"Maaf hyung, aku tak apa-apa hanya menghawatirkan keadaan Ragnar"

"Memangnya Ragnar kenapa? Apa aku melewatkan sesuatu?"

"Nanti kau akan tau, lebih baik kalian beristirahat lah karena baru pulang dari perjalanan panjang mu itu. Hannes kau pun istirahatlah besok kau masih harus kuliah kan, jangan bersedih terus Ragnar akan baik-baik saja."
Hannes hanya bisa menganggukkan kepalanya dan pergi kekamar nya, diikuti para pelayan dan prajuritnya.

Jo yang melihat anak bungsu yang menjadi sedih, yang biasanya ia sangat banyak berbicara dan tingkah, hariini hanya melihat wajah lesunya dan bengkaknya karena banyak menangisi sahabatnya.

Didalam kamar Hannes ia kembali menangis karena takut terjadi apa-apa terhadap sahabat kecilnya itu. Sol pun setia menemani tuannya, ia ikut bersedih juga.

Karena ia khawatir juga dengan sahabat naga manisnya itu, meskipun tetap ia jauh lebih manis dari Slush. Sol yang melihat Hannes lama-lama ia lelah dengan suara nangisnya itu.

"Hannes sudah lah berhenti menangis, matamu sudah sebesar telur buaya"

"Kau tak mengerti sahabat ku seperti patung....aku...aku....HUAAAA"

"YAK KENAPA SEMAKIN KENCANG BERHENTI TIDAKK....AAAA"

Teriakan Hannes dan Sol terdengar sampai luar ruang kamar Hannes, yang membuat semua orang terkejut dan khawatir dengan sepasang naga dan tuan itu.

"Hyung anakmu kenapa teriak seperti itu, Sol juga kenapa ikut-ikutan"

"Aku pusing, aku mau pingsan, apa aku ikit teriak aja, bagaimana?"

"Kau mau ku tendang dari sini hyung"

Henry yang sedang bersama kedua orang tuanya hanya menghela nafas antara lelah dan ingin mengikuti kegiatan adiknya.

"Kau jangan sampai mengikuti kegiatan adikmu dan adikku, kalau kau sampai mengikuti akan ku lempar kau menggunakan ekor ku"

"Kenapa kau yang jadi sensi si, biar kastil ini makin ramai."

"Cih di luar saja kau terlihat dewasa,angkuh. Tetapi di saat kau di kastil kemana sikap dewasa dan angkuh mu itu."

Henry yang mendengar keluhan Ginger hanya bisa menggaruk kepalanya, ia sempat berfikir kenapa memiliki sifat yang aneh seperti itu.

Ginger yang sebenernya lelah dengan keadaan keluarga ini yang tak bisa tenang tentram sehari saja. Jika ia itu berlaku hanya saat tidur saja.

Malam hari di kerajaan Longherin ditutup dengan keributan yang berasal dari kamar Hannes.
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Berbeda dengan di Longherin. Kerajaan Heisenberng diisi dengan kesunyian. Dikarenakan sang pangeran kedua sedang tertidur dengan nyaman.

Kondisi Ragnar sudah membaik, suhu tubuhnya mulai kembali normal, cuman ia enggan membuka matanya.
Adik dan kakak nya setia menunggu Ragnar agar segera membuka matanya. Raja dan ratu pun sama mereka menunggu sang putra keduanya tersadar.

Tabib memang menyarankan untuk Ragnar segera bertemu dengan matenya agar pemulihan dirinya lebih cepat.

Sayangnya mereka semua belum mengetahui mate Ragnar siapa sampai detik ini. Sehingga mereka hanya bersabar menunggu Ragnar pulih dengan sendirinya.

"Sebaiknya kalian kembali ke kamar masing-masing, biar baba dan papa yang menjada Kakak dan adik kalian"

"Tak apa baba, kami saja yang menjaga anar ya, baba dan papa istirahat saja ya, sudah malam"

"Kalian tau sudah malam kenapa tidak kembali ke kamar kalian sendiri, kenapa diam disini"

"Tapi pa-"

"Tak ada tapi-tapian kembali kekamar kalian, besok pagi kalian pasti masih memiliki jadwal yang padat" setelah Yudistira memberi perintah akhirnya mereka mengalah dan segera kembali ke kamar mereka.

"Anar cepat lah bangun gege dan adik mu menunggu mu, dan yang lain juga menunggu mu, selamat malam adik manis"

"Ge cepat bangun ya, Sean sayang gege"

Setelah berpamitan kepada Ragnar, Sean dan Xavier akhirnya pergi kekamarnya

Tersisa hanya Wiley dan Yudistira yang akan menemani anak tengahnya ini

"Huh, kenapa muka mu seperti senang begitu hyung"

"Hihihi, akhirnya kita berduaan lagi dan akhirnya aku bisa berlama-lama dengan anak manis ku ini dan istri tercinta ku ini"

"Hyung kau kenapa? Kau tidak habis terbentur kan kepalanya"

"Tidak, aku sehat, kita sudah lama tak menghabiskan waktu bersama, meskipun Ragnar masih dengan mimpi indahnya"

"Sabar hyung, pasti anar segera bangun, aku yakin itu" senyum Wiley yang membuat perasaan tak nyaman karena keadaan Ragnar saat ini berkurang merasa tenang meskipun hanya sebentar.






























Haiii maaf baru update, dan updatenya sedikit sowryyy
.
.
.
.
Btw happy new yearsss kaliann semoga tahun ini menjadi tahun yang baik yaaaa....
.
.
.
.
Semoga cerita ini segera end yaa!!!! Hihihi, seeyuuu di up selanjutnya,,, semoga aku ngga mager yaa.
.
.
.
.
Byebye guys

𝙿𝙾𝙻𝙰𝚁𝙸𝚂Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang