Rapat ( 2 )

229 101 2
                                    

Pada saat itu, ruangannya terasa sangat hening. Keheningan yang mematikan menguasai ruang pertemuan tersebut.

Tidak ada seorang pun yang mengatakan apa-apa.

Semua orang menelan ludah dengan bersusah payah. Mereka semua hanya menatap imbalan itu dengan mata yang terbelalak kaget.

Brannew menarik nafas dalam-dalam dan mulai memperkenalkan orang yang berada di poster tersebut.

"Dia berasal dari bajak laut Almighty..."

"Astaga! Brannew, kamu pasti bercanda!"

Seorang wakil laksamana dengan rokok dimulutnya berdiri dan berteriak.

"Bocah ini juga pendatang baru, kan? 1 miliar berry? Apa kalian serius?"

Orang itu adalah wakil laksamana Maynard. Tak seorangpun yang menyangka pria yang memiliki rasa keadilan yang kuat mengucapkan kata-kata seperti itu.

Wakil Laksamana Maynard tahu bahwa jika poster buronan ini disebarkan, maka itu akan menyebabkan keributan yang besar.

Mengeluarkannya bagaikan melempar batu besar ke sungai yang tenang.

Brannew menatap Maynard yang terlihat marah. Dengan hati-hati, dia mulai menjelaskan informasi yang mungkin mengejutkan semua orang.

"Imbalannya ditentukan oleh Wakil Laksamana Garp."

"Apa-apaan ini? Garp yang menentukannya?"

Begitu wakil laksamana Maynard mendengar bahwa imbalannya itu ditentukan oleh Garp, dia berhenti berbicara dan duduk kembali.

Bukan hanya maynard saja yang terkejut, para marinir lainnya sama terkejutnya dan mulai berbicara satu sama lain.

"Garp? Wakil Laksamana Garp yang legendaris itu?"

"Ya, benar. Jika ini ditentukan oleh wakil laksamana Garp, maka kita bisa mempercayainya."

"Seberapa mengerikan bajak laut baru ini?"

Setelah semua orang kembali tenang,
Brannew melanjutkan penjelasannya.

"Namanya Arthur, kapten dari bajak laut Almighty."

"Dia mengalahkan Bogard dan melukainya dengan parah. Meskipun demikian, tidak ada goresan pada Arthur."

"Dia juga berhasil menghadang pukulan yang berisi semua kekuatan tuan Garp, dan akhirnya berhasil melarikan diri darinya."

"Imbalan untuk pertama kalinya adalah 1 miliar berry!"

Setelah Brannew menyelesaikan penjelasannya, para perwira angkatan laut yang lebih tua tidak lagi ragu.

Para perwira angkatan laut yang lebih tua itu semuanya berasal dari era yang sama dengan Bogard. Mereka semua telah mendengar tentang prestasi yang dimiliki Bogard.

Alasan mengapa hanya sedikit orang yang tahu tentang Bogard adalah karena Garp adalah karena Garp terlalu terkenal. Itulah sebabnya, nama Bogard gagal tersiar, dan hanya menjadi bayang-bayang Garp.

Meski demikian, Bogard sama sekali tidak menyalakan Garp. Dia tetap berada disisi Garp sepanjang waktu.

"Dia mampu melukai Bogard begitu parah? Dia pasti sekuat Laksamana muda!"

"Dia bahkan bisa menerima pukulan yang mengandung semua kekuatan Garp. Aku tidak percaya! Bocah ini sangat berbahaya!"

"Hal yang paling sulit dipercaya adalah dia benar-benar berhasil melarikan diri tepat di depan Garp!"

Semua perwira angkatan laut saling memandang dengan mata terbelalak.

"Sekarang karena semua orang tidak lagi ragu, aku akan merilis poster buronan ini," ucap Brannew yang kemudian di sanggah oleh Maynard.

"Apakah Laksamana Agung menyadari konsekuensinya jika poster buronan ini disebarkan?"

"Laksamana Agung Sengoku sudah mendiskusikannya denganku."

Wakil Laksamana Maynard hanya mengangguk setelah mendengar jawaban darinya.

Brannew membubarkan rapat dan pergi melaksanakan tugas yang lain.

Semua perwira angkatan laut itu merasa seolah-olah mereka baru saja bermimpi. Satu persatu dari mereka mulai meninggalkan ruang rapat tersebut.

Yang mengejutkan, sekarang poster buronan Luffy menjadi yang paling tidak mencolok.

Mereka tidak pernah menyangka bahwa pada saat itu, mereka akan menyaksikan transformasi seorang anak laki-laki menjadi seorang jagoan
besar yang kuat.

...

Setelah beberapa saat, terlihat Akainu yang berjalan ke kantor Sengoku.

Begitu dia membuka pintu, dia berteriak, "Apa kamu serius dengan keputusanmu tentang bajak laut baru itu?"

Sengoku yang sibuk dengan tumpukan dokumen didepannya, mengalihkan pandanganya ke arah Akainu.

"Kamu sudah mendengarnya?"

Akainu mengabaikan pertanyaan dari Sengoku, lalu menyeret kursi dan duduk di depan Sengoku.

"Orang-orang itu berani menghancurkan kapal perang militer kita. Ini provokasi yang terang-terangan!"

Akainu adalah sosok yang jujur dan sangat mementingkan keadilan. Meskipun terkadang perbuatannya itu merugikan bagi orang lain, dia tidak akan pernah membiarkan siapapun
melakukan provokasi terang-terangan
seperti itu.

Sengoku menatap Akainu yang tampak sangat marah. Dia menjadi tak nyaman dan memilih untuk diam.

Melihat Sengoku yang terdiam, Akainu berhenti sejenak lalu bertanya lagi
"Apa kamu serius? 1 miliar untuk bajak laut baru?"

"Itulah yang dikatakan Garp."

"Dia mungkin tidak bersungguh-sungguh, dan kamu benar-benar melakukannya?"

Sengoku mulai tampak emosi.

"Garp mengatakan bahwa dia mungkin sekuat laksamana. Aku pikir 1 miliar adalah harga yang cocok."

"Tapi dia hanya bajak laut baru!"

"Dia sekuat laksamana!"

"Jika kita merilir poster buronan ini, segalanya mungkin akan menjadi kacau di Grand line!"

"Sekali lagi kutekankan, dia sekuat laksamana!"

"Apa Garp benar-benar yakin tentang hal ini?"

"Dia..."

Begitu Sengoku mendengar pertanyaan Akainu, dia berdiri dan melihat ke luar jendela.

"Kita akan segera tahu."

Akainu berhenti berdebat. Dia hanya menggelengkan kepalanya dan segera pergi dari sana.

Sengoku  hanya menyaksikan kepergian Akainu. Dia mulai menghela nafas panjang dan memikirkan kembali, apakah tindakan yang dia ambil sudah sesuai atau tidak.

Menjadi Bajak Laut di Dunia One Piece Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang