Orochimaru memposisikan dirinya di atas ularnya dan menatap Arthur.
"Aku akan menghabisi monster-monster batu ini. Kamu urus dia saja."
Suara Orochimaru meyakinkan Arthur.
Bagaimanapun juga, Orochimaru adalah partner yang dapat diandalkan. Kalau Arthur dihentikan singa-singa batu itu, dia akan berada dalam masalah besar.Shiki mendongak dan menatap Orochimaru.
'Apa-apaan ini ... bagaimana bisa dia melakukan ini?'
Dia tidak menyangka seorang pria yang sembrono seperti dia mempunyai kekuatan yang luar biasa seperti itu.
Dia bisa merasakan kekuatan yang tak
tertandingi dari dalam ular itu."Sepertinya kalian tidak akan bertarung bersama?"
Shiki memandang Arthur. Dia tahu kalau dia melawan mereka berdua sekaligus, dia yang akan mendapat masalah.
"Huh, aku saja sudah cukup untuk mengalahkanmu."
Arthur menggunakan kemampuan berjalan di bulannya untuk mendekati Shiki. Lengannya juga berubah menjadi cakar naga.
"Hahaha, sangat bagus. Semuanya menjadi menarik!" ucap Shiki sambil memperhatikan lengan Arthur yang tidak biasa.
"Pengguna buah iblis? Tipe Zoan? Wah, menarik sekali."
"Sayang sekali kita tidak akan bekerja sama."
Shiki mulai mengambil posisinya. Ada kilatan terlihat di mata Shiki saat pedangnya mulai mengeluarkan aura.
Itu adalah aura pedang yang kuat, bergerak dengan cepat menuju Arthur.
Saat bergerak melintasi tanah, setengah pulau itu retak terbuka, memperlihatkan celah yang dalamnya sekitar ribuan meter lebih.
Melihat itu, Arthur perlahan mengulurkan tangan kanannya dan menerima serangan itu, masih berdiri tegak.
Dia mengerahkan kekuatannya. Gelombang aura pedang menghilang saat mengenai yang Arthur.
"Apa kamu sudah memperkuat kekuatanmu? Tampaknya bahkan lebih kuat dari Kekuatan Tekad Persenjataan."
"Menarik sekali..."
Kekuatan Tekad Persenjataan biasa tidak akan mampu memblokir gelombang aura pedang. Namun, Arthur bisa dengan mudah membalas serangannya. Dia benar-benar orang yang luar biasa.
Arthur mundur beberapa langkah.Menerima pukulan Shiki tidak semudah yang dibayangkan.
Arthur menatap pria yang berdiri di depannya. Mata Shiki menunjukkan kilatan semangat seperti kobaran api, dan rambut emasnya berkilau.
"Kalau saja ini masa jayamu, kamu pasti akan menjadi lawan yang cukup mengintimidasi," monolog Arthur dan kembali menyerang Shiki.
Tak mau kalah, Shiki mengirimkan gelombang aura berbentuk salib yang melesat ke arah Arthur.
Arthur menggunakan Kemampuan berjalan di bulannya dan berhasil menghindari serangan itu.
"Aku tidak perlu mengeluarkan seluruh kekuatanku untuk menendang pantatmu."
Sudut bibir Shiki berkedut saat pedangnya mulai mengeluarkan aura dingin. Tanpa aba-aba, dia menyerang lagi. Dia sangat cepat.
Shiki menghilang ke udara tipis. Hanya sesuatu yang tampak seperti kabut halus yang tersisa di tempatnya.
Ternyata ada sebuah ledakan di udara. Ledakan itu muncul setiap kali kecepatan seseorang lebih cepat daripada kecepatan suara.
Dalam sekejab, pohon-pohon dibawahnya semuanya tercabik-cabik dengan brutal, seolah-olah baru saja dihancurkan oleh raksasa. Hutan menjadi gundul dan seluruh tanah menjadi tak beraturan dan tak rata.
Melihat Shiki yang akhirnya melepaskan kekuatannya, Arthur memasang ekspresi muram. Dia terlihat sangat berbeda dari sebelumnya.
Saat tubuh Arthur bergetar, aura Aurogon mulai menyebar. Dia mengayunkan tinjunya, menghadapi dua pedang Shiki.
Saat mereka bertabrakan, Sambaran petir yang menyilaukan menghantam tanah. Gelombang kejut itu menempuh jarak lebih dari seratus meter, menghancurkan semua yang ada di depannya.
Saat Orochimaru berurusan dengan singa batu, dia melihat pertarungan sengit antara Arthur dan Shiki.
"Yah, itu benar-benar mengesankan."
Sementara itu, dari bawah pulau terapung, terlihat Sakata yang sangat kewalahan karena harus membuat kapal mereka menghindari puing-puing batu yang jatuh dari pulau.
Dia sibuk memaki dua orang yang dikenalnya itu sembari memperhatikan arah puing yang jatuh.
"Sial! Sebenarnya apa yang dua orang idiot itu lakukan di atas sana?!"
Pertarungan itu berlanjut.
Pertarungan antara Arthur dan Shiki sudah berlangsung selama 10 menit. Namun, tidak ada pihak yang menunjukkan tanda-tanda menyerah.
Klang! Brak!
Ada tabrakan lain antara tinju dan bilah pedang.
Mereka menarik diri dari satu sama lain, masing-masing mendarat dengan arah yang berlawanan akibat tabrakan itu.
Karena batas yang diberikan Kemampuan Berjalan di Bulannya, Arthur berhasil mendarat di tanah. Dia menghela lega. Dia beruntung Sebelumnya karena dia sudah meningkatkan Kemampuan berjalan di bulannya.
Dalam menghadapi musuh yang begitu kuat, dia tahu pasti pertarungan akan lebih menantang dari biasanya.
Keduanya terengah-engah. Setelah beberapa putaran pertarungan, tenaga keduanya sama-sama terkuras.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Bajak Laut di Dunia One Piece
AcciónArthur Calder memiliki kehidupan yang membosankan sebagai seorang penulis. Suatu hari, ketika dia tertidur saat menulis bukunya, dia mendapati dirinya terbangun di sebuah pulau tak berpenghuni yang hanya dipenuhi hutan yang sangat lebat serta hewan...