Dua hari kemudian, tepatnya di salah satu pulau kecil di Grand Line. Terlihat dua orang yang sedang berjaga-jaga di pulau tersebut, sambil memantau ke sekitaran area laut.
Salah satu orang yang memantau ke arah laut menggunakan teropong itu terhenti ketika melihat sesuatu yang mengambang di laut.
"eh, Apa itu?"
Ada perahu yang tidak lazim mengapung dilaut. Orang mungkin tidak menyebutnya sebagai sebuah perahu.
Itu adalah sebuah perahu yang diatasnya terdapat sebuah kursi yang tampak seperti sofa.
Dikedua sisi perahu tersebut, ada dua obor menyala dengan api hijau. Layarnya berbentuk seperti salib.
"Huh, biar kulihat" ucap rekannya sambil mengambil teropong yang dipegang olehnya.
Terlihat seorang dengan jaket hitam duduk di atas perahu tersebut dengan sebuah pedang hitam besar di punggungnya.
Betapa terkejutnya dia saat mengenali sesosok pria yang sedang duduk di atas perahu tersebut dan tanpa sadar berteriak dengan keras.
Pria itu adalah ahli pedang terhebat di dunia dan salah satu dari tujuh anggota shichibukai. Dia adalah Dracule Mihawk, si mata elang.
Akibat dari teriakannya itu, beberapa orang yang mendengar suara teriakan tersebut, bergegas ke asal sumber suara.
Dia menjelaskan tentang kehadiran salah satu shichibukai tersebut sambil mengangkat pedangnya yang diikuti beberapa orang yang mendengar teriakannya.
Setelah beberapa saat, Mihawk mencapai pinggiran pulau tersebut.
Mihawk melompat dari perahunya ke daratan dan berjalan ke arah hutan sebelum akhirnya terhenti karena dihadang oleh sekelompok orang bersenjata.
"Mata elang! Kenapa kau disini?"
Mihawk menatap mereka dengan tajam.
"Tenang. Aku bukan mau mencari kalian. Dimana kapten kalian?"
salah satu pria yang bertugas mengawasi sekitar laut segera berlari ke dalam hutan.
"Berkemah di pulau seperti ini... Benar-benar pria yang santai." ucap Mihawk lirih.
...
Keadaan di dalam hutan.
"Bos!" teriak pria tadi sambil berlari ke sekumpulan orang-orang. Dia sampai bersujud di hadapan saah satu orang tersebut karena tak kuasa menahan lelah pada kakinya.
Disaat sedang menetralisirkan nafasnya, dia di suguhkan segelas bir oleh orang di depannya yang segera dia habiskan dalam satu tegukan.
Selesai dengan acara minumnya, dia segera menyampaikan suatu hal kepada pria di depannya.
"Mata elang!" ucapannya terhenti ketika merasakan seseorang yang berdiri di belakangnya. Begitu dia berbalik, dia sangat terkejut sampai tersentak mundur menjauh dari Mihawk.
"Hei, mata elang. Benar-benar pengunjung yang langka. Perasaanku tidak begitu baik saat ini. Apakah kau datang untuk menantangku?" Ucap seseorang berambut merah yang diyakini sebagai kapten dan wajah yang sangat tampan.
Ada bekas luka di sekitar mata kanannya, membuatnya terlihat agak mendominasi.
Meskipun dia telah kehilangan lengan kirinya, auranya yang mendominasi
dan tidak terkendali penuh dengan pesona.Dia adalah salah satu dari empat yonkou- Shanks.
Mihawk menatap sekeliling kerumunan yang mengintimidasi. Di benar-benar tenang.
Mihawk kemudian menatap Shanks dengan tatapan tajam."Aku tidak memiliki niat untuk menyelesaikan masalah denganmu setelah kau kehilangan lengan kirimu."
ucap Mihawk berhenti sejenak."Aku menemukan bajak laut yang menarik."
Mihawk mengeluarkan selembar poster buronan dan berjalan ke arah Shanks.
"Aku tiba-tiba teringat sebuah cerita yang pernah kau katakan. Cerita tentang seorang anak laki-laki yang menarik dari sebuah desa kecil."
Kemudian, dia menunjukkan poster buronan itu kepada Shanks.
Shanks melihat senyum dan topi jerami yang tidak asing dari poster buronan.
Shanks terkejut.
"Maksudmu..."
Semua anak buahnya juga mengenali
wajah di poster itu.Shanks tersenyum lebar melihatnya.
"Jadi, akhirnya kau berhasil, Luffy!"Setelah itu, Shanks menundukkan kepalanya.
"Kalau begitu, mata elang."
Mihawk menatap Shanks dengan bingung. Dia tidak tahu apa yang akan dilakukan Shanks.
"Aku tidak bisa membiarkanmu pergi sekarang."
Shanks meraih sebuah gelas, mengisinya dengan anggur dan meraih lengan Mihawk untuk duduk di sampingnya
"Baik. Minum! Minum! Hari ini adalah perayaan!"
Mihawk meraih gelas yang baru saja terisi dan melihat kearah Shanks.
"Bukankah kau sudah mabuk?"
"Jangan khawatir! Ini adalah minuman perayaan!"
Mihawk berhenti berbicara. Dia mengangkat gelas anggur dan meminum semuanya.
Melihat bahwa Mihawk telah meminum segelas anggur itu, Shanks sangat senang.
"Hahaha, aku suka kau! Ayo minum! Ayo minum!"
Setelah tiga putaran minum, Mihawk meletakkan gelas ditangannya. Dia memandang Shanks.
"Selain Luffy, ada juga pemuda lain yang menarik."
"Apa? Aku tidak peduli tentang itu. Ayo kita minum lagi."
Shanks meraih botol anggur di dekatnya dan mulai mengisi ulang gelas Mihawk.
Mihawk mengeluarkan poster buronan yang lain dan menyerahkannya kepada Shanks.
"Coba lihat ini dulu."
Shanks meraih poster buronan itu dan melihat.
"Terus kenapa? 1 miliar untuk bocah ini? Itu saja? Yah, dia pasti sangat kuat untuk dicari dengan imbalan 1 miliar di Grand line."
Mihawk menggelengkan kepalanya.
"Dia ada di East Blue dan ini adalah imbalan pertamanya."
Prang!
Gelas ditangan Shanks jatuh ke tanah.
Kebisingan di sekitar mereka tiba-tiba menghilang, digantikan oleh keheningan yang suram. Semua orang dibuat terdiam oleh kata-kata Mihawk."Kau pasti bercanda, Mihawk."
Shanks menatap wajah muda di poster buronan itu dengan tidak percaya.
"Apakah ini sebuah lelucon dari angkatan laut?"
"Di East Blue? Tidak! Itu tidak mungkin! Tak seorangpun diseluruh dunia pernah dicari untuk pertama kalinya dengan imbalan sebesar itu!
Dan dia hanya seusia Luffy, kan?"Mihawk menyesap anggurnya.
"Dia mengalahkan Bogard. Dia bahkan
menerima pukulan dari Garp yang berisi seluruh kekuatan Garp, dan berhasil kabur darinya."Shanks benar-benar terkejut. Dia tidak yakin dengan apa yang baru saja dia dengar.
"Benarkah? Dia benar-benar menerima pukulan keras dari Garp?"
Mihawk mengangguk dengan serius. Shanks mengangkat kepalanya dan melihat ke arah langit.
"Yah, itu sudah cukup. Ayo kembali ke pesta kita sekarang!"
Semua orang Kembali melanjutkan perayaan gembira mereka. Awak bajak laut ini benar-benar tidak peduli
tentang apapun.Hanya Mihawk yang menyadari bahwa ada sesuatu yang salah dengan Shanks. Dia tampak terganggu. Namun, Mihawk tidak tahu apa yang dipikirkan Shanks. Hanya Shanks sendiri yang tahu dengan isi pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Bajak Laut di Dunia One Piece
ActionArthur Calder memiliki kehidupan yang membosankan sebagai seorang penulis. Suatu hari, ketika dia tertidur saat menulis bukunya, dia mendapati dirinya terbangun di sebuah pulau tak berpenghuni yang hanya dipenuhi hutan yang sangat lebat serta hewan...