Pelukan Tuan Orochimaru

241 104 0
                                    

Saat itu, Arthur mendapati dirinya basah kuyup karena keringat dengan cahaya merah yang dipancarkan dari bola naga. Disaat yang sama, dia menyadari kalau kekuatannya secara keseluruhan sepertinya meningkat tiga kali lipat.

Selain itu, dia bisa dengan jelas melihat semua makhluk hidup yang berjarak seribu kaki darinya.

Sementara itu, saat dia menundukkan kepalanya untuk melihat apa yang dilakukan dua orang itu, betapa terkejutnya dia karena mendapati kedua orang itu sedang mandi.

Arthur mengira dirinya sedang berhalusinasi. Dia menggosok matanya dengan tidak percaya dan mengarahkan pandangannya pada mereka lagi.

Ada uap yang muncul dipermukaan kolam. Sambil menyanyikan lagu, Orochimaru meraih seekor ular putih dengan tangannya dan menggunakan ular itu sebagai sikat dan mulai menggosok kulitnya bolak-balik. Sedangkan Sakata berendam dikolam sambil mencuci katana miliknya.

Selagi dia bersantai, Orochimaru berkata, "Ayolah kapten. Berikan aku panas yang lebih banyak lagi. Kamu tahu ini bahkan tidak akan menghilangkan lumpur dari punggungku."

"Tunggu, apa-apaan ini? Apa dia benar-benar tuan Orochimaru?" Arthur tidak tahan lagi melihatnya.
Pemuda itu yakin kalau dia terus mengawasinya, dia hanya bisa mengembangkan pendapat yang sama sekali berbeda tentang Orochimaru.

Demi mengalihkan pikirannya dari Orochimaru, Arthur fokus mengembangkan bola api naga.

Tatkala dia melihat bola naga yang melayang di depannya, Arthur punya firasat kalau masih ada potensi yang belum tersentuh yang tersembunyi didalam bola kecil yang tidak penting itu.

"Mungkinkah energi spiritual terlibat dalam hal ini?" Arthur tiba-tiba teringat novel fantasi di kehidupannya dulu di mana senjata spiritual yang kuat berinteraksi dengan energi spiritual.

Entah bagaimana, dia percaya kalau bola naga ini mirip dengan senjata spiritual dalam novel-novel fantasi.

Tepat ketika Arthur akan menggunakan energi spiritualnya untuk berinteraksi dengan bola naga, dia menyadari kalau dirinya menyadari masalah besar. Pemuda itu tidak tahu bagaimana menggunakan energi spiritualnya sama sekali.

Haruskah dia menutup matanya dan merasakan segala sesuatu disekitarnya, seperti di dalam novel.

Pemuda itu memutuskan untuk mencoba. Dia mencoba menenangkan pikirannya sambil memejamkan mata dan menggambarkan gambaran mental tentang segala sesuatu di sekitarnya.

Begitu dia memejamkan matanya, satu-satunya yang muncul di kepalanya adalah Orochimaru dan Sakata yang sedang mandi. Gambaran itu terlalu berbelit untuk dilihat Arthur. Dia segera membuka matanya dan tidak berani berkedip sekalipun.
Dia takut kalau dia menutup matanya, dia akan melihat mereka berdua yang sedang mandi sambil mengisyaratkan dirinya untuk bergabung dengan mereka.

"Sial! Aku tahu itu! Tidak ada yang namanya energi spiritual di dunia ini."
Arthur marah sampai sebuah ide tiba-tiba muncul di kepalanya.

Dia berpikir kalau mengingat dirinya bisa mengendalikan kekuatannya melalui energi mental, dia juga bisa mendapat akses ke bola naga dengan energi spiritual juga.

Tanpa berpikir panjang, dia segera menggunakan energi mentalnya untuk berinteraksi dengan bola naga. Tepat ketika dia hendak menjangkaunya, bola naga yang awalnya tenang mulai bergetar dengan intens. Cahaya yang dipancarkan mulai menjadi semakin terang seolah-olah akan melahap seluruh dunia.

Awan gelap disekelilingnya tampak dihiasi dengan garis-garis merah seperti matahari terbenam yang berkilau. Petir semakin keras, dan smbaran kilatnya juga semakin keras.
Rasanya seolah-olah hari kiamat ada di pulau itu.

Menjadi Bajak Laut di Dunia One Piece Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang