Part 7: Konflik Keluarga

602 51 2
                                    


“Tamara!” suara Tian cukup membuat Tamara terkejut, kegiatan makan malamnya terganggu karena dirinya tersedak

“Apaan sih yan? Ngagetin aja!” Tamara menepuk dadanya, agar makanan yang tersangkut dapat turun ke perut

“Ada yang ngikutin Neve! 1 pake mobil 3 pake motor!” Tian terduduk tegap, matanya ia fokuskan penuh pada layar di depannya, baru beberapa menit dirinya juga sedang memasak untuk makan malam, tapi tiba tiba alarm berbunyi, menandakan ada hal yang tidak beres

Semua kendaraan yang Neve pakai sudah terdapat GPS, alat tersebut sudah diatur sedemikian rupa sehingga Tian dapat memantau nya.

Lalu untuk 3 motor yang mengikuti Neve, jangan bingung kenapa mereka bisa berkendara di dalam tol. Tanya saja pada bos mereka yang memiliki kekuatan besar itu.

“Lah? Bukannya Neve lagi ditoko ibunya?” Tamara terheran

“Tadi dia nganter Vanya, karena supir yang biasanya jemput Vanya mobilnya mogok di jalan tol. Kayaknya Neve nyamperin supirnya juga buat bantuin benerin mobil yang mogok, sekarang dia arah balik ke toko bunga” Tian jelaskan sebisanya, ia tidak mau fokusnya terganggu

“Tenang, Neve mah aman” santai Tamara, ia malah melanjutkan kegiatan makannya

“Mobil yang ngikutin dia kayaknya mobil yang tadi mampir ke penjara—“ belum selesai Tian berbicara, diujung sana Tamara tersedak lagi

“Mobil tangan kanan Om bani?!”

“Hmm, lo siap siap deh nyusul Neve”

“Oke oke, bentar tanggung abisin satu suap lagi” setelah menghabiskan makanannya, segera Tamara membuang sampah dan masuk mobil dengan tergesa

Dirinya tau bahwa Neve sangat pandai bela diri, tapi entah mengenai Om Bani, dirinya langsung khawatir.













___________________________________________
















Sedangkan Tian, mencoba menghubungi Neve berkali kali tapi sepertinya suara getaran handphone tidak bisa membuat Neve sadar bahwa dirinya sedang dihubungi.

Jalan yang harus Neve lewati cukup panjang dan sepi, mengingat ini masih di dalam kawasan tol. Gerombolan kendaraan itu sedikit lagi mendekati motor Neve, dan itu yang membuat  Neve sadar.

Aneh? Pikirnya.

Masa ada konvoi ditol? Malem2 lagi?  Neve perhatikan dengan seksama beberapa kendaraan dibelakangnya,  Neve menyerit. Ternyata ia sedang diikuti.

Segeralah Neve tancapkan gas dan melaju semakin cepat, hal itu membuat kelompok yang mengejar Neve terkejut, dan mereka mulai tau bahwa target mereka sudah sadar bahwa ia diikuti.

Kejar-kejaran itu berlangsung cukup lama, Neve memang lihai dalam mengendarai kendaraan apapun, tapi yang jadi masalah yaitu, dirinya tidak tau siapa yang mengejarnya saat ini? Dan untuk apa?

Tiba tiba di tengah keadaan yang sedang sengit itu, dirinya baru sadar untuk menghubungi Tian meminta bantuan. Dirogohnya saku jaket, dan langsung memencet tombol telpon.

“Halo yan” seru Neve

“Akhirnya lo sadar Neve” suara Tian terdengar pasrah

“Oh? lo udah notice ya?” tanya  Neve

“Iya, dari tadi malahan. Udah ga penting bahas itu sekarang. Nih ya, jadi yang ngejar lo itu tangan kanan Om Bani”

“Yang pake apa?”

𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗯𝗲 𝗘𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗲𝗱: Money Slave (Season 1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang