Pagi pagi sekali, Neve sudah siap untuk pamit dari kediaman Bu Lia. Dia rencananya akan sarapan di apartement nya saja. Informasi yang ia dapatkan dari Tian benar benar membuatnya tidak tenang. Neve punya firasat yang buruk.Setelah menuruni tangga, ia lihat Bi Sri yang sedang siap siap di dapur, ia alihkan lagi dan disana ada Pak Agus yang mengeluarkan mobil dari garasi.
Langkahnya menuju ruang tamu dan duduk di sana, Neve memilih menunggu Bu Lia bangun dari tidurnya dulu baru ia pamit.
“Loh Neve kok disini? Kamu… rapih banget?” setelah menunggu beberapa menit akhirnya Bu Lia bangun
“Iya bu, saya harus pamit sekarang. Kemarin saya tunda pekerjaan saya, jadi saya harus memulainya lebih awal dari biasanya” Neve berdiri dan ikut menghampiriBu Lia
“Ga mau sarapan dulu?” ajakBu Lia
“Persediaan makanan saya masih ada bu, saya sarapan diapartement saya” jawab Neve
“Oh ya udah, hati hati ya”
“Makasih”
Sudah pamit, sekarang Neve bisa langsung menuju apartement nya, istirahat sebentar, sarapan, lalu berangkat ke kantor.
___________________________________________
Sesampainya dikantor, Neve yang sedang menuju ruangannya tidak sengaja berpapasan dengan Pak Artur, arahnya yang berlawanan membuat Neve terpaksa berhenti untuk menyapa.
“Loh baru keliatan kamu” sapa Pak Artur terlebih dulu
“Pagi pak, kemarin ada urusan mendadak jadi saya tidak bisa kekantor” jawab Neve
“Pagi juga, oh gimana kasus Wily? Kamu butuh bantuan?” tanya Pak Artur lagi, Neve menggeleng
“Tidak perlu, Tamara saja sudah cukup”
“Atau kamu ada yang mau ditanyakan ke saya?” desak Pak Artur, Neve mengangkat sebelah alisnya
“Sepertinya bapak tau sesuatu? Tidak usah basa basi, apa yang ingin bapak sampaikan?” sekarang Neve yang balik mendesak
“Hahaha, memang kamu ya… jam istirahat, saya tunggu diruangan saya” setelah itu Pak Artur menepuk bahu Neve dan kembali melanjutkan langkahnya
Neve tidak ambil pusing, kini ia pun kembali berjalan menuju ruangannya.
“Eyy, sobatquee! Sudah datang rupanya” sesaat setelah memasuki ruang kerjanya, Neve sudah disambut oleh Tamara
“Gimana lo? Tumben banget dateng nya pagi?” tanya Tamara
“Turun lo dari meja, sini gue mau nunjukin rekaman cctv” Neve letakan tasnya di sofa, lalu ia duduk dan menyalakan komputer
“Wihh bukti lagi aja nih bos” Tamara dekatkan langkahnya menuju meja Neve, ia ikut melihat layar komputer itu lalu sedikit menundukan badannya di samping kursi Neve
Klik! Klik
(Rekaman cctv mulai)
“Ini didapur, Wily nyari tali” ucap Neve kepada Tamara yang sedang fokus memperhatikan layar
“Wajar sih buat iket Vanya kan?” balas Tamara
“Engga wajar” Neve berujar lagi, Tamara mengerutkan alisnya
“Kok? Eh udah selesai? Dikit amat durasinya”
(Rekaman selesai)
Tamara tegakan tubuhnya, ia duduk disofa dekat meja Neve, kepalanya pun mengadah keatas
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗯𝗲 𝗘𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗲𝗱: Money Slave (Season 1)
FanficNeve, seorang jaksa terkemuka yang harus menangani kasus adik tirinya, dimana ia adalah seorang model terkenal yang sudah dilecehkan. Vanya ternyata terlalu membenci kakak tirinya, sehingga perasaannya kian berubah menjadi cinta. Vanya mau tak mau h...