“Neve, pengajuan sidang sudah disetujui”
Ya, benar. Waktu langsung melompat dimana hari ini akan dilaksanakan sidang untuk kasus pembunuhan Pak Tirta.
Setelah insiden yang dibuat oleh Pak Bagas tempo hari, dan diterimanya bukti baru dari Tamara, berupa flashdisk.
Neve, dan team langsung segera menganalisis isi dari flashdisk tersebut. Setelah mengetahui kejadian sebenarnya, langsung saja Neve mengajukan jadwal sidang yang dilaksanakan hari ini.
Yang akan hadir dalam persidangan kali ini lebih sedikit dari persidangan sebelumnya.
Keluarga Bu Lia ketika diberi informasi bahwa kasus suaminya yakni Pak Tirta, ternyata diselidiki kembali oleh Neve. Respon yang mereka berikan benar benar terkejut, terutama Vanya.
Neve juga sudah menyelesaikan urusannya dengan Pak Bagas, maka inilah waktu yang ditunggu tunggu.
Pesidangan “Tuntutan Penambahan Masa Tahanan Sodara Wily, Atas Pembunuhan Berencana Sodara Tirta”
“Para hadirin dimohon berdiri” ucap sang moderator ketika melihat sosok Hakim Agung memasuki ruang sidang
“Terimakasih, dimohon duduk kembali” tambah sang moderator
“Cek. Baik. Persidangan sudah bisa dimulai” telunjuk sang Hakim mengetuk mic di mejanya, lalu dirinya memperbolehkan acara sidang untuk hari ini agar dapat segera dimulai
Moderator pun mempersilahkan jaksa, pengacara dan tahanan yang dituntut untuk memasuki area sidang.
Di kursi penonton, disana terdapat keluarga besar Bu Lia, Tamara dan Tian pun ikut hadir. Pengacara yang dihadapkan Neve saat ini sama seperti sebelumnya, seoarang laki laki muda yang sebelumnya juga mengalami kekalahan telak oleh Neve.
Sidang pun dimulai, dengan Neve yang membuka terlebih dahulu, memperjelas alasan mengapa dirinya menuntut, lalu setelahnya ia memutar bukti rekaman cctv dari Pak Rendi.
Belum saja Neve mendapatkan kesempatan untuk menjelaskan terlebih dahulu perihal cctv yang baru saja selesai terputar, pengacara laki laki dari pIhak Pak Wily langsung menyanggah “Sudah jelas disana tidak ada sodara Wily, bagaimana bisa—“
“Tunggu sebentar, saya belum menjelaskan. Dan juga sabar sedikit, masih ada bukti lainnya” dengan perkataan yang tajam Neve memotong perkataan dari pengacara yang menurutnya labil ini
Sebenarnya, untuk tuntutan kali ini tidak diperlukan pihak pembela dari Wily pun sidang akan bisa tetap terlaksana. Karena bukti nya pun sudah benar benar jelas, ia fikir juga sidang ini akan sangat singkat, karena pihak lawan tidak punya ruang untuk mengelak.
Neve maju, mengganti flashdisk punya Pak Rendi dengan flashdisk punya Tamara. Lalu tangannya bergerak membuka file video yang terdapat didalamnya, dan tentunya tanpa menunggu lama ia langsung memutarnya.
Rekaman CCTV on.
Srak srak brughh!
“Jangan! Ja-jangan sekalipun sentuh keluarga saya!”
Pak Tirta berteriak memohon, entah dengan siapa, tidak ada seorang pun di sana kecuali dirinya. Saat ini laki laki tua yang satu itu sedang berada di tangga darurat?
Suara yang terdengar di awal rekaman tadi itu disebabkan karena Pak Tirta yang tersandung dan terjatuh. Sepertinya ia tengah berlari menuju keatas dengan terburu buru.
“Tidak! Hh hhh saya- saya tidak bisa melompat!” Pak Tirta mencoba bangun tapi baru beberapa langkah dirinya berteriak kembali diikuti dengan gelengan kepala yang kuat
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗗𝗼𝗻'𝘁 𝗯𝗲 𝗘𝘅𝗽𝗲𝗰𝘁𝗲𝗱: Money Slave (Season 1)
FanfictionNeve, seorang jaksa terkemuka yang harus menangani kasus adik tirinya, dimana ia adalah seorang model terkenal yang sudah dilecehkan. Vanya ternyata terlalu membenci kakak tirinya, sehingga perasaannya kian berubah menjadi cinta. Vanya mau tak mau h...