05. ZERO

685 11 0
                                    

𝐓𝐘𝐏𝐎 𝐁𝐄𝐑𝐓𝐄𝐁𝐀𝐑𝐀𝐍 𝐃𝐈𝐌𝐀𝐍𝐀-𝐌𝐀𝐍𝐀!!
.
.
.
.
𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆

Kini jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang dimana saat ini zero masih saja tertidur dengan pulas tanpa ada sehelai benang pun yang tertempel di tubuh kekarnya ini.

"Eughh shit" Lengguh zero saat matanya sudah mulai terbuka

Matanya melirik jam dinding dimana jam sudah menunjukkan siang hari dan dirinya baru bangun? Pikir zero tak ingat kejadian semalam yang membuat dirinya harus bangun sangat siang.

Saat dirinya sudah benar-benar sadar, zero kembali mengingat kejadian semalam yang sudah ia lakukan bersama dengan zira. Meskipun zira sudah pingsan dirinya masih saja mencari kenikmatan hingga pukul lima dini hari.

Mengingat itu, zero pun menyibak selimut yang masih menutupi tubuh polosnya. Dan benar saja, di seprai kasur itu terdapat bercak darah dan bau amis yang menyeruak di indra penciuman.

"Shit!! Apa yang udah gue lakuin" Maki zero saat mengingat kembali apa yang sudah ia lakukan

Setelah cukup lama berdiam diri memikirkan kejadian malam tadi akhirnya zero memutuskan untuk pergi membersihkan diri.

Ditempat zira

Zira pulang ke apartemen dengan keadaan yang jauh dari kata baik. Mata yang terlihat sembab dan juga baju yang sudah acak-acakan.

Saat sudah sampai di dalam apartemennya zira langsung pergi mandi, mengguyur tubuhnya dibawah shower dan menangis sejadi-jadinya di bawah sana.

"Arrkhh kenapa ini terjadi sama ze bunda kenapa" Raung zira dengan suara yang sudah serak

"Kenapa harus ze yang ngalamin kejadian ini bunda hiks..."

"Apa salah ze sampai Tuhan buat jalan kayak gini sama ze bunda!! Kenapa arkhhh"

Runtuh sudah pertahanan zira. Rasa sesak kembali hadir di dadanya ketika ia mengingat kejadian yang sudah di alami olehnya beberapa jam yang lalu.

Sudah puas menangis di bawah dinginnya air shower akhirnya zira bangun dan mengeringkan tubuhnya dan memilih untuk tidur karna memang semalam ia tak tidur sama sekali.

Sedangkan di sekolah

"Dit ini zira beneran gak ada keterangan?" Tanya elle sekali lagi pada dita yang notabenya adalah sahabat dekat zira

"Jangankan ngasih tau gue, telfon gue aja gak dia angkat sama sekali el" Jawab dita dengan menghela nafas berat.

Pasalnya semalam saat dirinya sudah sampai di apartemen milik nara handphone zira sama sekali tak bisa di hubungin. Awalnya dita mencoba berpikir positif, mungkin saja waktu sampai di apartemen zira lupa men charge handphonenya jadi dia tidak bisa menghubunginya.

Tapi pikiran positif itu seakan lenyap ketika ia tidak melihat keberadaan zira di sekolah ini. Mungkin dia datang terlambat, pikir dita yang masih berusaha berfikir positif. Sekali lagi pikiran itu lenyap ketika sudah bel masuk tak ada pertanda kedatangan zira.

Bahkan elle yang menjabat sebagai ketua kelas pun sudah beberapa kali menanyakan keberadaan zira, zira izin gak masuk atau tidak ada keterangan.

"Apa kita ke apartemen dia aja dit?" Tanya nara pada dita yang tampak binggung

"Percuma dateng ke sana, tadi pagi banget gue udah nyuruh orang buat liat keadaan apartemen tapi apartemen itu kosong" Jelas dita

"Kita tunggu sampe besok" Ujar nara

ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang