13. ZERO

516 9 0
                                    

𝐓𝐘𝐏𝐎 𝐁𝐄𝐑𝐓𝐄𝐁𝐀𝐑𝐀𝐍 𝐃𝐈𝐌𝐀𝐍𝐀-𝐌𝐀𝐍𝐀!!
.
.
.
.
𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆

Pagi ini keluarga tanubaharja sarapan dengan khidmat tanpa ada yang berbicara karna memang keadaan tak memungkin kan untuk mereka berbicara seperti kemarin.

"Ze udah selesai, ze pamit ke sekolah dulu" Pamit zira lalu menyalami kedua tangan orang tuanya

"Gak sekalian bareng sama lora sayang?" Tanya bundanya

"Lora dijemput rendra bun" Jawab zira sebelum zora menjawab pertanyaan sang bunda

"Ze hati-hati jangan ngebut, inget ze tidak sendiri lagi" Ujar lani memperingati agar zira berhati-hati dalam berkendara

"Siap laksanakan" Jawab zira lalu pergi meninggalkan meja makan

"Lora berangkat dulu yah, bun" Pamit zora menyalimi kedua orang tuanya

Seteleh kedua anaknya berangkat andre sang ayah juga ikutan berangkat ke kantor untuk bekerja.

Ditempat lain tepatnya dirumah alfatih, kini zero sudah di perbolehkan pulang oleh dokter karna keadaan zero yang berkembang dengan pesat. Siang nanti rencana zero akan pulang kerumahnya untuk memulihkan kondisinya dan baru akan memulai aktivitasnya lagi.

"Nanti siang kamu baru boleh pulang, mama sama papa bakal jemput kamu. Sementara kamu disini sendirian gak papa?" Tanya widya pada zero yang asik dengan hpnya

"Zero bukan anak kecil lagi mah" Jawab zero dengan sedikit malas karna perkataan widya itu

"Yaya baiklah, mama pulang dulu" Pamis widya lalu pergi dari ruang inap zero

Disekolah, kabar zora yang berangkat bareng lagi bersama rendra menjadi perbincangan warga sekolah. Bahkan banyak sekali siswi merpati yang mengatakan jika hari patah hati siswi merpati dua hari berturut-turut karna melihat zora dan rendra sudah berangkat bersama selama dua hari belakangan ini.

"Lo serius ra berangkat lagi sama kak rendra??" Tanya dita saat mendengar jika sahabatnya ini berangkat lagi bersama siswa yang mendapat julukan ice boy ini

"Iya" Jawab zora malas

"Mimpi apa gue omg?!! Sahabat gue deket sama seorang kak rendra yang terkesan cuek dan gak peduli sama sekitar ini?!!" Heboh nara dengan gaya alaynya jangan lupakan

"Udah waktunya zora sama rendra melelehkan diri kali" Celetuk zira dengan cuek langsung saja perkataan zira itu mendapatkan tatapan sinis dari zora

"Gue gak bisa bayangin anjing, zora yang kayak es batu terus ketemu kak rendra yang spek kulkas lima pintu?!! Apa gak tambah dingin nih suasana" Kata nara seolah dirinya sedang kedinginan

"Tolol banget sih lo nara.... Es batu bisa aja cair kalo kulkas lima pintunya lagi rusak" Kata dita dengan bercanda

"Kita tunggu episode selanjutnya bakalan kayak gimana" Ujar dita dengan serius menatap zora sedangkan yang ditatap malah memutar matanya malas menghadapi kedua sahabatnya ini

"Emang drama pake acara episode episode lo ah" Kesal nara lalu menampol wajah sahabatnya itu dengan pelan

"Kantin ajalah kita mumpung seharian ini kata warga sekolah sebelah, kita full jamkos" Kata dita lalu beranjak berdiri dari tempat duduknya

"Gas lah mumpung bokap ngasih bajet tambahan" Cengir nara tanpa beban

Akhirnya mereka berempat memutuskan untuk pergi ke kantin untuk membeli makanan atau hanya ingin mengobrol disana nanti.

ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang