02. ZERO

741 10 0
                                    

𝐓𝐘𝐏𝐎 𝐁𝐄𝐑𝐓𝐄𝐁𝐀𝐑𝐀𝐍 𝐃𝐈𝐌𝐀𝐍𝐀-𝐌𝐀𝐍𝐀!!
.
.
.
.
𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆

Pagi telah tiba, kini zira sarapan sendiri tanpa ada ayah dan bunda yang biasanya akan menemaninya. Kata art yang bertugas di rumah mereka, andre dan lani sudah berangkat tadi sekitar jam 3 malam tanpa membangunkan zira. Katanya mereka tida tega harus membangunkan zira yang masih tertidur dengan pulas.

"Ibuu, zira berangkat dulu ya" Pamit zira pada bu asih

"Hati-hati di jalan dan jangan ngebut oke non?" Ujar bu asih pada anak majikannya ini

"Siap laksanakan" Kata zira lalu menyalimi bu asih

Ya beginilah zira dengan bu asih, art yang sudah bekerja dirumahnya sejak ia masih ada didalam perut sang bunda. Bu asih menyayangi zira sudah seperti anaknya sendiri begitupun zira, ia juga menyayangi bu asih tanpa membedakan kasta mereka.

Bagi zira, bu asih adalah bunda pengganti jika lani sang bunda tengah ikut tugas bersama sanv ayah.

Di sekolah

Banyak sekali mata para siswa dan siswi yang tengah menatap zira mulai dari zira yang baru memarkirkan mobil dan saat ia baru saa turun dari mobilnya. Awalnya zira merasa biasa saja, tapi lama kelamaan tatapan itu bukan tatapan suka atau senang melainkan tatapan yang tak suka.

Kini zira sudah tiba dikelasnya banyak temannya yang menatap heran dan bertanya-tanya kepada zira.

"Omg ra kemarin lo gak di apa-apain kan sama kak zero?" Tanya dita saat zira sudah duduk di bangkunya

"Terus lo kok bisa di tolongin sama kulkas jalan?" Tambah nara dengan penasaran

"Kemarin gue gak fokus aja, terus ada rio yang teriak ya gue reflek aja langsung noleh eh ada bola basket yang udah siap nyium muka gue. Tapi pas udah merem nih mata gue, gue gak ngerasain apa-apa dan pas buka mata ternyata ada kak zero zero itu" Jelas zira dengan panjang

"Cewek pertama yang secara terang terangan ditolongin" Kata zora dengan singkat

"What the f.. maksud lo?" Tanya zira dengan alis yang terangkat binggung

"Lo gak tau ra? Lora yang notabenya gak pernah berbaur aja tau masa iya lo gak tau ck" Heran dita bercampur kesal

"Zero, salah satu siswa yang gak pernah ada gosip dia deket sama cewe. Baik di sekolah ataupun di luar lingkungan sekolah, ibaratnya zero itu air dan cewek-cewek yang berusaha ngedeketin dia itu minyak. Mau seberusaha apapaun dia buat bersatu sama zero, usaha cewek itu bakal sia-sia" Jelas nara yang dibalas anggukan kepala beberapa siswa tanda setuju dengan apa yang diucapkan oleh nara

"Zero hanya mau dekat dengan dua perempuan, nyokapnya sama adek perempuannya yang baru kelas satu SMP" Tambah dita

"Kesimpulannya nih ya, lo orang asing atau bisa di sebut cewek pertama yang bisa berinteraksi langsung sama zero di sekolah" Tambah elle yang tadi juga mendengarkan apa yang 3ra + 1ta omongin

"Dia cuma nolongin gue, gue juga udah bilang ke zero kalo dia butuh sesuatu sebagai permintaan pertanggung jawaban dari dia yang udah nolongin gue, dia bisa cari gue dikelas ini" Jelas zira yang membuat mereka yang mendengar itupun melotot tak percaya dengan apa yang zira ucapkan pada zero si most wanted

"Are you kidding girl? Seorang zero lo suruh buat dateng ke kelas ini?" Tanya dita dengan terkejut

"Ya terus gue harus gimana? Datengin dia langsung buat bilang terimakasih? Yang ada gue di serbu sama fansnya. Gila kali lo" Jawab zira bercampur dengan kesal

ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang