10. ZERO

578 12 0
                                    

𝐓𝐘𝐏𝐎 𝐁𝐄𝐑𝐓𝐄𝐁𝐀𝐑𝐀𝐍 𝐃𝐈𝐌𝐀𝐍𝐀-𝐌𝐀𝐍𝐀!
.
.
.
.
𝐇𝐀𝐏𝐏𝐘 𝐑𝐄𝐀𝐃𝐈𝐍𝐆

Pagi sudah menyambut, seperti pagi kemarin zero kembali memuntahkan cairan bening tanpa henti buat pagi ini. Hal ini sampai membuat widya yang tadinya ingin membangunkan zero malah harus membantu zero yang sedang mencoba mengeluarkan sesuatu yang mengganjal di perutnya.

"Huek... Huek.."

"Abang salah makan lagi?" Tanya widya pada sang anak saat sudah selesai dengan kegiatannn dan sekarang lagi berbaring di kasur king sizenya

"Zero gak makan yang aneh-aneh ma" Jawab zero dengan lemas

"Kamu ini, apa jangan-jangan kamu belum makan?" Tanya widya dengan mengusap dahi sang anak yang masih ada keringat

"Zero makan tapi ya gitu, ujung-ujungnya zero keluarin lagi makanan itu" Jelasnya

"Ijin gak masuk sekolah dulu ya" Kata widya dan hanya di balas anggukan kepala oleh zero

Setelah zero kembali menutup matanya widya kembali ke bawah dan menyiapkan sarapan untuk suami dan juga anak keduanya yang sepertinya sudah menunggunya.

"Abang kenapa lagi ma?" Tanya fatih saat melihat istrinya menuruni tangga dan menghampiri mereka yang sudah ada di meja makan

"Muntah lagi" Jawab widya dan menyiapkan makanan

"Abang salah makan lagi ma? Perasaan kemarin abang gak ada makan yang aneh-aneh deh" Kata ells sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya

"Mungkin abang udah waktunya sakit aja, meski abang gak makan yang aneh-aneh kalo emang ini udah waktunya abang sakit kita bisa apa?" Jelas widya menjawab sang anak

"Iya juga sih" Gumam ells

Setelah itu widya mengantar keduanya hingga kedepan rumah sampai hilang dari pandangan matanya. Saat sudah selesai mengurus anak dan suaminya, widya kembali ke kamar anak sulungnya dan melihat keadaan zero yang sepertinya zero masih nyenyak dengan tidurnya.

Tak ingin mengganggu zero, widya pun menelfon rendra agar mengijinkan zero pada guru pembimbing.

Di tempat lain tepatnya dirumah tanubaharja. Kini semua orang sudah selesai sarapan dan akan berangkat ke sekolah dan berangkat ke kantor.

"Bun kita berangkat dulu" Pamit zora pada sang bunda dan di ikuti oleh rendra. Andre sudah berangkat beberapa menit yang lalu.

"Ze berangkat juga bun" Pamitnya

"Lo gak sekalian se mobil sama kita?" Tanya rendra pada zira

"Jadi obat nyamuk kalian? Ogah banget. Mending naik mobil sendiri" Kata zira lalu pergi meninggalkan zora dan juga rendra. Lani? Dirinya sudah masuk ke rumah saat zira sudah berpamitan kepadanya.

Saat ingin menjalankan mobilnya suara notifikasi dari ponsel rendra mengalihkan pandangan mereka berdua.

"Siapa?" Tanya zora saat rendra sudh selesai membalas pesan dari seseorang yang tak ia ketahui

"Mama widya. Zero gak masuk, lagi sakit katanya" Jawab rendra lalu menjalankan mobilnya menjauh dari kawasan rumah. Zira? Dia sudah melajukan mobilnya lebih dulu dari mereka.

Setelah itu mereka berdua langsung meninggalkan kawasan rumah dan menuju ke sekolah karna bel masuk akan ber bunyi tiga puluh menit lagi, pasalnya jarak rumah zora dan sekolah membutuhkan waktu sekitar dua puluh menit agar sampai sekolah dan itupun sudah harus ngebut di jalanan.

ZEROTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang