JANGAN LUPA YA GUYS KASIH VOTE NYA ⭐ KARENA VOTE ATAU KOMEN YANG KALIAN KASIH ITU SANGAT BERHARGA BAGI AUTHOR. WALAUPUN HANYA SATU ❤️
HAPPY READING 🤎
•••
"Hai Aretha, kamu hari ini udah mulai masuk sekolah lagi ya? Maaf ya kemarin aku bicara gitu sama kamu, aku lupa kalau kamu itu amnesia. Kamu lagi nyari kelas kamu ya, gimana kalau aku aja yang anterin kamu, kamu mau kan?"
"Iya dari pada nyasar keliling sekolah, mending kita anter," ajak Cris sembari tersenyum mengedipkan sebelah matanya genit. Sementara Aretha melihat Cris hanya bergidik.
Mendengar ucapan Violet, Aretha terdiam mulai mengerti sikap gadis yang berada di hadapannya itu. Dengan cepat dirinya menolak ajakan dari Violet dengan raut wajah yang datar.
"Gak usah, gue masih punya babu," cetusnya dan langsung pergi sembari menarik lengan Gara. Sementara pemuda itu hanya diam mencerna apa yang di ucapkan Aretha barusan dan hanya menurut saat lengannya di tarik oleh adiknya itu.
Setelah kepergian Aretha bersama Gara, diam-diam ada dua orang pemuda menatap kearah Aretha dengan tatapan yang Sulit diartikan bahkan salah satu dari mereka mengepalkan tangannya kuat.
"Sombong banget tu cewek!" Cetus Cris mendelik menatap kedua orang itu.
Mendengar ucapan Cris, Geo sontak menoleh ke arah pemuda itu, "bukannya sombong, tapi dia sedang menghindar dari makhluk sejenis lo."
Mendengar keduanya Tama hanya memutar kedua bola matanya malas, kemudian berjalan pergi meninggalkan para sahabatnya yang masih berdebat. Di susul oleh Zevan yang menarik tangan Violet meninggalkan Cris dan juga Geo.
Sementara Violet yang melihat respon Aretha pun dalam hatinya mengumpat kesal, emosi dengan sikap Aretha yang sekarang.
•••
Saat di tengah perjalanan banyak sekali siswa-siswi yang diam-diam melirik ke arah mereka berdua, Gara hanya berjalan dengan tatapan yang lurus ke depan. Sekilas pemuda itu melirik ke arah Aretha yang tingginya hanya sebatas bahu dirinya saja. Gara hanya bisa menghela nafas panjang, dari tadi Aretha tidak melepaskan gandengan tangannya, bahkan gadis itu berjalan sambil memeluk lengannya dengan erat.
"Lepasin gak!" Sarkas Gara sembari berusaha melepaskan lengannya.
Aretha menggelengkan kepalanya cepat, "gak mau!"
"Emang asu ni bocah!" Batin Gara menggerutu kesal.
Setelah melewati beberapa anak tangga mereka pun sampai di depan pintu kelas 11-C yang berada di lantai ke 4 sebelah ruang lab.
Tanpa mengucapkan sepatah kata atau pun berterima kasih, Aretha langsung saja melengos meninggalkan Gara yang sudah kesal dengan tingkah lakunya. Aretha melirik sekilas ke arah Gara, pemuda itu menatapnya dengan tatapan yang tajam seakan ingin mengulitinya, seketika dirinya bergidik ngeri melihat tatapan itu dan dengan cepat mengalihkan pandangannya.
Setelah itu Gara pun pergi dari depan kelas, Aretha kemudian berhenti melangkah melihat sekeliling mencari kursi yang kosong.
"Gue duduk di mana lah," ucap gadis itu dalam hati sembari melipat kedua tangannya ke depan.
Tiba-tiba seorang menepuk bahunya dengan lumayan keras, refleks Aretha langsung saja menoleh ke belakang mendapati seorang gadis cantik yang menatap kearahnya dengan gayanya yang lumayan em... tomboi.
Aretha menyeritkkan dahinya terheran, bingung siapa gadis itu. Sementara gadis tomboi itu malah memutar kedua bola matanya menatap kearah Aretha.
"Beneran ternyata,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayara Transmigrasi
Teen FictionJangan lupa vote, komen and follow. Start : 27 November 2023 RANK : 🏅#1 anak sekolah [12122023] 🏅#2 antagonis [12122023] 🏅#2 school [18122023] 🏅#3 geng motor [231223] 🏅#1 obsession [060124] 🏅#5 anak sekolah [070124] 🏅#4 sad [060124] 🏅#1 s...