JANGAN LUPA YA GUYS KASIH VOTE NYA ⭐
HAPPY READING ❤️
•••
1 bulan telah berlalu, hubungan antara Aretha dan keluarganya pun kian membaik. Walaupun dengan Gara dirinya masih sering berdebat, bahkan tentang hal kecil sekalipun. Tapi tidak mengurangi rasa sayang mereka satu sama lain. Kini dirinya mulai mencoba menerima semuanya dengan lapang dada.
Jika dengan kakak tertuanya, ia masih ada sedikit kecanggungan. Ya, kalian tahu bukan sikap dari pemuda itu seperti apa, dingin dan datar. Tapi dirinya tahu, jika Gabriel itu sangat menyayanginya, tapi hanya terhalang oleh gengsinya yang tinggi saja, jadi... ya begitulah.
Kedua orang tua barunya itu juga sekarang bersikap sangat perhatian dan selalu memberikan kasih sayang kepadanya. Bahkan tak jarang juga mommy nya itu selalu membuatkan makanan atau cemilan yang enak-enak khusus untuknya.
Dan untuk Aldrick, dari kejadian bulan lalu, pemuda itu semakin hari semakin bertambah over protective. Bagaimana tidak, setiap waktu jam berlalu Aldrick selalu mengirimkan pesan spam kepadanya, menanyakan tentang keadaannya, bahkan dengan pertanyaan yang tidak penting sekalipun.
Tapi semakin hari juga, dirinya semakin dekat pula dengan pemuda itu. Saat di rumah pun, mereka selalu diam-diam menghabiskan malam mereka bersama-sama, seperti menonton, memakan cemilan, bahkan tak jarang pula tidur pun mereka bersama dan Aldrick akan keluar paginya dari kamar gadis itu melalui balkon kamar Aretha. Tidak ada batasan lagi bagi mereka sekarang.
•••
Waktu menunjukkan pukul 15.34 WIB, Aretha kini berada di area dapur, berkutat dengan alat-alat masak dan terlihat tengah membantu sang mommy membuat cookies mini untuk mereka makan nanti.
Setelah bekerja keras selama 1 jam lebih, akhirnya cookies mini yang mereka buat pun jadi. Untungnya tidak ada drama ketika acara membuat cookies itu, seperti kejadian Aretha beberapa minggu lalu, jika sampai terjadi siap-siap saja dirinya akan menjadi bahan omelan sang mommy nya tersebut.
"Coba," Fara menyodorkan cookies mini itu ke dalam mulut putrinya yang diterima Aretha dengan senang hati.
"Enak gak?" Tanyanya dengan antusias.
Gadis itu terdiam beberapa saat, sedetik kemudian memasang ekspresi wajah seolah menikmati kue tersebut.
Sembari mengacungkan kedua jempolnya Aretha menjawab, "umm, enak mom, mommy coba juga." Bergantian kini Aretha lah yang menyuapi mommy nya itu.
Sama halnya dengan Aretha, Fara juga terlihat sangat menikmati cookies mini buatan mereka, "eum.. pinter juga ya kita buatnya."
"Oh, tentu."
Fara hanya terkekeh mendengarnya, kemudian wanita itu pun mengelus dengan lembut surai rambut Aretha. Membuat Aretha tertegun sesaat. Dirinya mengaku tidak pernah merasakan perasaan seperti ini, dan ini adalah bukan kali pertama gadis itu merasakan hangatnya kasih sayang dari seorang ibu, setelah dirinya masuk kedalam raga Aretha. Apakah dirinya harus memanfaatkan kesempatan besar ini, berpura-pura menjadi Aretha agar bisa merasakan kasih sayang dari kedua orang tua yang lengkap. Lagipula Aretha yang asli selama ini tidak pernah datang kedalam mimpinya untuk sekedar menyampaikan pesan. Jadi selama Aretha asli belum muncul bolehkan ia memanfaatkan hal tersebut? Toh, tidak ada yang dirugikan juga kan disini.
"Yaudah, nih bawa cookies nya ke kamar kamu, buat nemenin belajar biar gak bosen." Fara memberikan satu toples kecil tersebut berisikan penuh dengan cookies mini kepada Aretha. Dan diterima baik oleh gadis itu.
"Makasih mom,"
"Kalo udah selesai, Etha ke kamar duluan ya." ucap sembari mengecup pipi mommy nya itu sekilas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayara Transmigrasi
Teen FictionJangan lupa vote, komen and follow. Start : 27 November 2023 RANK : 🏅#1 anak sekolah [12122023] 🏅#2 antagonis [12122023] 🏅#2 school [18122023] 🏅#3 geng motor [231223] 🏅#1 obsession [060124] 🏅#5 anak sekolah [070124] 🏅#4 sad [060124] 🏅#1 s...