°Cewek Murahan?°

4.7K 133 4
                                    


*HAPPY READING*

Setiap penyesalan datangnya di akhir, bukan di awal. Jadi berpikirlah terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu

....

Sekarang sudah pukul 13.25, saat ini Naya berada di teras rumah, lagi-lagi dia melamun masih memikirkan apa yang akan terjadi kedepannya. Namun tak lama kemudian terdengar suara motor, dia sangat mengenali suara motor itu.. itu suara motor dari sepupunya atau kakaknya yang baru saja pulang.

"Assalamualaikum, Naya bunda mana?" Tanya kakak sepupu Naya.

"Bunda ada di dalem" Naya menjawab pertanyaan Ervan tapi matanya tetap menatap lurus ke depan. Dan Ervan menyadari itu, dia menyadari jika ada sesuatu yang sudah terjadi saat ini dan dia tidak mengetahuinya, karena penasaran Ervan langsung masuk kedalam toko dan bertemu dengan bundanya.

Sesampainya didalam ia juga melihat bundanya yang sedang melamun seperti memikirkan sesuatu, karena telah dilanda rasa penasaran yang sangat besar, Ervan pun segera bertanya pada bundanya.

"Assalamualaikum bunda"

Karena mendengar suara putranya, bunda Naya langsung mengalihkan perhatiannya ke Ervan.

"Waalaikum salam, ehh kamu kapan sampainya Nak?" Kini bunda Naya sudah mengalihkan atensinya sepenuhnya kepada Ervan.

"Ini aku baru sampai" Ucap Ervan sembari menaruh ranselnya di lantai.

"Oh gimana hasilnya? sekolah kamu dapet juara berapa?"

"Hmm belum diketahui sihh bun, oh iya bunda Ervan mau nanya"

"Iya? kamu mau nanya apa Nak?"

"Naya kenapa? kok tadi aku liatin dia kayak orang murung gitu? tatapannya juga kosong, bunda juga tadi aku liatin kayak banyak pikiran. Emangnya ada apa?"

Mendengar pertanyaan dari Ervan, senyum yang di lontarkan oleh nya sedari tadi kini menghilang.

"Itu si Naya, masa dia bawa masuk laki-laki kerumah, bermalam pula!"

"APAA? itu serius Naya bawa masuk laki-laki kerumah?"

"Iya serius, pas paginya papa kamu kan ke kompleks, nah didepan rumah dia nemuin sisa rokok gitu, kira-kira siapa coba yang mau ngerokok? papa kamu aja baru kesana pas paginya, masa iya Naya yang ngerokok? ngga mungkin kan?"

"Astaga itu anak bener-bener yah" Setelah mengatakan itu Ervan bergegas menemui Naya, dia sangat emosi mengetahui jika Naya membawa orang asing masuk kerumahnya tanpa izin, apalagi yang dia bawa laki-laki.

"Heii nak kamu jangan apa-apain Naya, ingat dia itu adik kamu!" Tapi seakan tuli, Ervan tak memperdulikan perkataan bundanya, dia terus berjalan menuju teras rumah dimana terdapat Maya yang sedang duduk sendiri.

Sesampainya Ervan diluar, tanpa aba-aba dia langsung saja menarik tangan Naya, mempersilahkan Naya berdiri lalu...

Plakk...

Yah itu suara tamparan, Naya baru saja mendapatkan satu tamparan dari Ervan. Ia tidak terkejut dengan ini karena sebelumnya dia sudah memikirkannya.

"Heh lo habis ngapain bawa laki-laki kerumah hahh?? habis ngejual diri lo? iyaa?"

"N-ngga Van, gue ngga ngelakuin apa-apa sama mereka" Cicit Naya, jujur dia sangat takut saat ini, dia tidak pernah sama sekali melihat Ervan marah besar seperti ini sebelumnya.

"Mereka? lo bawa berapa laki-laki kerumah huh?"

"3, yang satu pacar gue, yang satu temen pacar gue, dan yang satunya lagi dia kakak kelas gue disekolah" Jelas Naya dengan kepala yang menunduk, masih tak berani jika harus bertatapan langsung dengan Ervan saat ini.

NAYARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang