°Masalah lagi°

2.6K 38 0
                                    

Yuk baca yuk, tapi sebelum itu jangan lupa vote yah^_^
Percayalah dengan memberikan vote itu sudah membuat author Lova ini jingkrak-jingkrak di tempat seperti orang yang telah memenangkan lotre puluhan milyar:)

*HAPPY READING*

Hari ini Naya terlihat murung di ruang tamu, ia belum berniat ke sekolah padahal jam sudah menunjukkan pukul 07.35 WIB.
Ada rasa takut yang terbesit dalam hatinya, ia takut tentang apa yang akan dilakukan oleh ibu Nathan jika bertemu dengan dirinya di sekolah nanti.

Apakah dia akan marah?
Apa dia akan melaporkan hal ini pada orang tuanya?
Apakah orang tuanya juga akan di panggil untuk datang ke sekolahnya?
Apakah orang tua Nathan akan mempermalukannya didepan orang banyak?

Naya takut dengan semua pemikirannya itu, saat ini sudah menunjukkan pukul 07.45 tapi naya masih tetap setia menundukkan kepalanya sambil memikirkan semua kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi padanya nanti.

"Nay kamu belum mau berangkat?" Tanya Mala yang berada tepat di sebelahnya.

Dan Naya hanya membalasnya dengan gelengan saja tanpa mengangkat kepalanya sedikit pun.

Naya menangis dalam diam, air matanya keluar begitu saja tanpa izin dari Naya,
dan Naya hanya berusaha semaksimal mungkin agar isakan tangisnya tak terdengar oleh ibu nya.

Dia ingin menahan air mata itu, tapi dia juga tidak bisa karena akan membuat dada nya semakin sesak. Mentalnya kini sedang tidak baik-baik saja.

Naya heran kenapa masalah selalu saja datang kepadanya, Naya sangat membenci hal ini karena di saat dia membutuhkan tempat untuk bercerita, tempat untuk mencurahkan seluruh isi hatinya, dia justru tidak tahu harus kepada siapa dia akan melakukannya.

Naya juga menginginkan seseorang yang tulus untuk mendengar seluruh keluh kesahnya, ia capek karena hanya menjadi pendengar untuk orang-orang yang membutuhkannya.
Tapi disaat dia yang membutuhkan tempat bercerita, semua orang malah menghilang, bahkan ketika Naya bercerita dengan teman dekatnya, temannya malah adu nasib dan sama sekali tidak memberikannya solusi.

Naya pernah memiliki seseorang yang bersedia menjadi pendengar yang baik untuk dirinya, dan penasihat bagi dirinya.

Tapi, takdir berkata lain. Orang itu malah meninggalkannya sendirian meninggalkan luka yang sangat mendalam di hati Naya.

Maka dari itu saat ini Naya memilih untuk menyimpan semuanya sendirian sampai dia mendapat seseorang yang tepat untuknya.

Naya melirik jam yang terpajang tepat di atas tv nya, dia membelalakkan matanya saat dia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul 08.26 itu,
tanpa membuang buang waktu dia segera memakai sepatunya dan menyuruh ibu nya untuk segera mengantarnya kesekolah.

***

"Suatu rangkaian kegiatan yang menyampaikan warta dari seseorang kepada orang lain dalam rangka usaha kerja sama untuk mencapai tujuan disebut?" Pertanyaan itu terlontar dari guru yang saat ini sedang mengajar di kelas AP.

"Ada yang bisa jawab?" Tanya pak Karim sekali lagi.

"Say-"

"Permisi pak, Naya di panggil untuk turun ke ruang guru sekarang"

Belum sempat Sifa mengangkat tangannya berniat untuk menjawab, seorang siswa yang di ketahui dari kelas Otomotif itu datang memanggil anaya atas perintah dari guru.

Naya yang mendengarnya pun langsung bergegas mengikuti siswa tadi untuk ke ruang guru.

Jantungnya kali ini berdegup dua kali lebih cepat dari biasanya. Naya sudah tau jika saat ini ibu dari Nathan sudah datang, dan panggilan ini pasti perintah darinya.

NAYARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang