°Selanjutnya Bagaimana?°

3.4K 30 1
                                    


*HAPPY READING*

Berdamailah pada cerita yang tidak bisa kamu teruskan!

....

"HEH"

Teguran itu mampu membuat ketiga gadis tadi yang sedang fokus menonton menjadi terkejut.

"Eh ular lari ular lari eh" Vania yang notabenenya kagetan tingkat akut mengeluarkan kata-kata mutiaranya.

"Eh pak Aji.. ada apa pak?" Sapa Elmira dengan cengirannya.

"Kalian ngapain hah? ini udah jam saya, tapi kalian ngapain masih berdiri disini?" Sebetulnya pak Aji bukanlah nama asli dari guru tersebut, tapi karena kebetulan pak guru yang memiliki kepala botak mengkilap dan bertubuh gempal ini yang di kenal dengan nama pak Idris sudah menunaikan ibadah haji.. alhasil semua murid memanggilnya seperti itu.

"A.. hm.. a-anu pak si Naya sama Mira katanya pengen liat cogan, aa iya liat cogan hehe" Kalimat yang terlontar dari mulut Vania jelas membuat keduanya melototkan matanya.
Setelah itu mereka melihat lagi pada pak Aji, dan tak lupa memamerkan deretan gigi mereka.

"Kalian ini ada-ada aja, emangnya siapa yang kalian lihat huh?" Tanya nya, tak ayal juga ikut mendekat pada pembatas koridor, lalu melihat ke arah bawah.

Dengan keberaniannya Elmira berujar "Dafid pak itu yang pake kaos putih" Naya tak henti-hentinya merutuki sahabatnya yang kelewat tolil ini.

"WOI FID KAMU DI BILANGIN GANTENG SAMA MURID SAYA" Tamat sudah riwayat Elmira dan Naya. Mereka seketika berjongkok agar tak terlihat dari bawah oleh kakak kelasnya itu.

Bisa-bisanya pak Aji dengan gamblangnya mengatakan hal konyol seperti tadi. Dan jangan lupa salahkan pada Elmira yang kelewat jujur.

Vania hanya tertawa saja melihat tingkah mereka yang ada di hadapannya ini.

"SIAPA PAK?" Baru saja Naya dan Elmira ingin kembali berdiri.. tetapi mereka berdua kembali mendengar teriakan dari bawah sana, sehingga membuat mereka mengurungkan niat nya untuk kembali berdiri. 

"Iss gara-gara lo nih Ra" Kesal Naya

"Lah kok gue? kan yang gue omongin emang bener, Dafid itu ganteng!!" Bela Elmira.

"Iya gue tau, tapi lo gak usah jujur ke pak Aji juga kali"

"Ya maap.. kan tadi refleks hehe" Naya menatap jengah temannya yang juga sedang jongkok di sebelah kaki pak Aji.

"INI NIH SI NAYA SAMA SI MIRA, KATANYA KAMU GANTENG BANGET HARI INI"

Ah sudahlah, Naya dan Mira hanya mampu menepuk jidat dan menggeleng kepala saja menghadapi tingkah menyebalkan gurunya yang satu ini.

"Pak udahlah pak, mending kita masuk aja yuk.. bapak ngajar, terus saya sama Mira sama Vania bakal belajar dengan tenang"
Naya menarik narik baju pak Aji dari bawah, lalu membujuk gurunya itu agar segera masuk, karena jika tidak, bisa di pastikan Naya dan Mira akan bertambah malu.

Sebelum masuk, pak Aji tertawa terlebih dahulu, lalu melangkahkan kakinya masuk ke kelas diikuti oleh ketiga gadis tadi.

Di dalam kelas semua murid sudah duduk rapih di tempat duduknya, hanya Naya cs lah yang bandelnya kelewatan sehingga di jam pelajaran seperti ini, mereka masih sibuk nongki santai di depan kelasnya.

NAYARA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang